Bab 29

5 3 0
                                    

Bab 29. Pertandingan dimulai!

Festival akan dilakukan di empat tempat berbeda sesuai dengan rencana sebelumnya. Area pertama bertempat timur akademi dengan sebuah lapangan terbuka, tempat ini akan digunakan untuk pertandingan Penyihir. Area kedua adalah arena bertempur, itu akan digunakan untuk pertandingan Pendekar. Area ketiga adalah lapangan tertutup bagian selatan, digunakan untuk pertandingan Alkemis. Dan area keempat adalah area khusus untuk penempa yang berada di bagian selatan, bersebelahan dengan area ketiga.

Untuk setiap pertandingan pada hari pertama akan dimulai pada waktu yang bersamaan di seluruh tempat. Hari pertama adalah bagian dari kloter A yang memulai pertandingan, yang akan dilanjutkan oleh kloter B setelah pertandingan kloter A selesai. Untuk penyelesaian pertandingan akan menjadi fleksibel untuk penyihir dan pendekar, dan untuk alkemis dan penempa akan diberi penentuan waktu selama pertandingan.

Bagi orang yang mengikuti lebih dari satu pertandingan, akan dibagi waktu dalam kloternya. Misalkan si X mengikuti Penyihir dan Pendekar, maka dia akan mendapatkan kloter A untuk Penyihir dan kloter B untuk Pendekar. Orang yang mengikuti dua pertandingan harus menerima konsekuensi bahwa dia harus bertarung dua kali lipat dalam sewaktu-waktu. Karena itu hanya sedikit orang yang mau mengambil dua pertandingan sekaligus. Biasanya mereka akan mengambil apa yang paling dikuasainya untuk meningkatkan persentase untuk kemenangan mereka sendiri.

Lasse juga mengikuti teori ini dengan hanya mengikuti satu pertandingan saja.

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Sudah waktunya untuk Festival Lembar Kertas Suci hari pertama dimulai.

Lasse dan Osari bersama memasuki akademi yang sudah dibuka secara umum untuk dapat menikmati festival tahun itu oleh masyarakat luas. Kecuali para pengawal atau pelayan dari peserta, orang yang ingin melihat pertandingan harus membayar tempat duduk didalam. Namun bisa juga melihat diluar dengan layar yang menampilkan pertandingan secara live diluar arena.

Saat mereka memasuki Akademi, sudah ada banyak orang yang berkeliaran disekitar. Selain itu juga, banyak penjual yang berjualan didalam akademi yang sebaian besar adalah para siswa akademi itu sendiri. Beraneka-ragam kios-kios dibuka disepanjang jalan. Ada yang berjualan makana, pakaian, hingga berbagai macam ramuan dan senjata terbar di kios-kios itu.

“Sepertinya kita harus berpisah dari sini.”

Lasse dan Osari berhenti di persimpangan jalan. Osari tersenyum, “Ya, semoga kamu bisa lolos ke babak selanjutnya.”

Lasse tertawa, “Tentu saja! Hanya babak penyisihan, aku tidak akan tereliminasi begitu mudah.” Dia menepuk bahu lawan bicaranya, “Kamu juga, pastikan aku melihatmu nanti dan mendengar berita yang bagus.”

“Tentu!”

Mereka berdua berpisah, berjalan berlawanan arah.

Sebelum memulai pertandingan, para peserta berkumpul di tempat pertandingan masing-masing untuk persiapan pertandingan. Yang tidak diharapkan Lasse adalah peserta yang mengikuti pertandingan yang sama dengannya hanya sedikit, tidak lebih dari 20 orang. Entah itu banyak yang tidak mengikuti festival ini atau memang hanya sedikit orang yang bisa kemampuan ini. Memang yang diketahuinya bahwa orang yang berprofesi sebagai alkemis sangat langka, tapi dia tidak pernah membayangkan kalau seluruh negeri hanya kurang dari 20 orang yang mengikuti ini. Padahal festival ini sudah sangat terkenal dan paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang.

Dan, yup! Lasse mengikuti pertandingan Alkemis sebagai pilihan terakhirnya.

Semisal dipikir-pikir, dia baru belajar seni pedang beberapa waktu yang lalu. Bahkan mungkin bertarung dengan seorang pemula hanya akan mempermalukan dirinya sendiri. Setidaknya masih ada manfaatnya baginya untuk melindungi diri. Selain itu pemilik asli tubuh ini sedari kecil memang sudah diajarkan seni pedang kerajaan, hanya saja untuk tubuhnya dulu sangat tidak cocok sehingga dia berhenti dari pembelajarannya itu dan mulai menjadi seorang kutu buku yang sebagian besar waktunya dihabiskan di perpustakaan.

Meskipun dia mempunyai sistem cheat(a.k.a sialan)dia masih belum terlalu berminat untuk seni pedang, dibandingkan dengan seni pedang dia masih lebih tertarik dengan alkimia.

Para pendahulu, para ahli, para penatua atau apapun namanya dalam bidangnya masing-masing biasanya akan datang untuk melihat pertandingan sewaktu-sewaktu. Dan jika ada yang menarik menurut pandangan mereka akan dijadikan sebagai murid langsung. Ada yang memasuki perguruan atau akademi ada juga yang hanya dijadikan murid pribadi.

Benar, selain untuk menguji kekuatan dan mengukir nama untuk menjadi terkenal, festival ini juga bertujuan untuk merekrut para anak muda yang berbakat dan berpotensi di masa depan. Meskipun tidak tertulis tapi itu sudah menjadi tradisi di setiap festival bahwa para ahli akan datang.

Ada kegunaan lain dalam festival ini, yaitu kesenangan menonton orang bertarung. Tidak bisa dihindarkan juga bahwa melihat kesengsaraan ataupun orang terluka dan disiksa menjadi keseruan tersendiri. Dan juga banyak orang yang bertaruh mengambil kesempatan untuk mengumpulkan pundi-pundi uang.

“Perhatian semuanya!”

Terdengar suara seseorang dengan nada yang tenang dan tidak terburu-buru. Meskipun suara orang itu terkesan lembut tapi itu terdengar ke seluruh lapangan yang semula berisik menjadi lebih tenang dan akhirnya diam.

Oh, apakah ini kekuatan roh untuk mengendalikan suara yang legendaris itu?

Meskipun terdengar sepele hanya untuk meninggikan suara agar tidak usah teriak ketika berbicara, namun tidak semudah orang membalikkan telapak tanganya. Sebenarnya itu dipengaruhi oleh tingkat pengendalian energi roh yang ada didalam tubuh dan udara disekitar. Pengendalian energi ini tidak bisa sembarang atau itu akan menyebabkan luka dalam bagi tubuh jika gagal.

Nah, orang yang bisa mengendalikan energi roh inilah yang dapat mempraktekan Seni Perlengkapan Diri.

Diatas podium berbaris lima orang juri yang pastinya sudah menjadi ahli dalam bidang alkimia dan menjadi Alkemis bernama. Salah satu dari mereka adalah guru di akademi itu sendiri.

Orang yang paling depan dan paling tengah melanjutkan perkataannya setelah semua diam.

“Aku tidak akan bertele-tele, karena semua peserta sudah hadir aku akan membacakan aturan babak penyisihan ini,”

Aturan umum dibagikan saat hari pendaftaran, itu berlaku untuk semua pertandingan. Sedangkan aturan yang dibacakan oleh juri adalah aturan yang hanya berlaku untuk saat itu dan hanya saat itu. Untuk aturan ini tidak ditentukan oleh panitia kompetisi melainkan ditentukan oleh juri itu sendiri. Panitia hanya mengakomodasi barang dan keperluan lain.

Untuk babak penyisihan, disiapkan berbagai tanaman dan bahan tingkat rendah bawah sampai semi-menengah tengah untuk dimurnikan. Sepuluh orang teratas akan lulus dan sisanya akan gugur.

Terdapat poin-poin tertentu untuk mendapatkan penilaian dari setiap juri. Intinya penilaian diserahkan sepenuhnya kepada para juri. Setiap poin berbeda dari setiap juri dan akan digabungkan untuk hasil akhir. Setelah itu akan diberikan peringkat untuk poin yang lebih tinggi atau rendah.

Penilaian dan peringkat langsung saat itu juga yang dapat dilihat dari layar besar disamping podium tempat para juri menilai.

Setiap juri hanya bisa memberi nilai maksimal 20 poin untuk satu peserta peserta.

Setelah memberikan pidato, para peserta diminta untuk pergi ke tempat masing-masing yang sudah dipersiapkan. Ada meja tempat bahan-bahan itu ditaruh dan juga sebuah tungku alkimia. Ya, tungku telah disiapkan dan selama festival tidak boleh menggunakan tungku milik pribadi untuk mneghindari masalah kecurangan.

“Lasse?!”

Begitu seseorang memanggilnya disamping, Lasse segera membalikkan badan dan sedikit terkejut. Namun segera mengubah ekspresi di wajahnya, dia tersenyum dengan seringai yang cukup lebar memandangi orang yang berada di stan sebelahnya.

“Yo, Leo, kita bertemu lagi, ne~”

Leonardo yang ada disampingnya, menatap Lasse dengan jijik. “Ada apa dengan tatapanmu yang menjijikan itu?”

Lasse tertawa kecil, “Sungguh, dunia memang kecil.”

“Aku tidak akan kalah darimu, Lasse!”

“Semoga beruntung~”

“Babak penyisihan, dimulai!”

***

Rubah Kecil: Rebirth The Prince of Archean KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang