Abel pov~
Kebahagiaan ku adalah disaat aku masih bisa melihatmu, memelukmu, dan selalu ada untuk mu.
"Hai, babe" ucapku pada vero pada saat mengunjungi apartemen nya.
"Hai. Aku kangen kamu sayaaang... " ucapnya sambil memelukku posesif.
"Perasaan kemarin kita baru ketemu veroo, jangan lebay gitu deh."
"Wajar sajalah aku kangen kamu Abelku sayang. Seminggu ini aku sibuk bekerja dikantor dengan beribu ribu berkas nememaniku setiap harinya. Jadi rasanya aku sekarang hanya ingin menghilangkan rasa setressku dengan bermanja dipelukanmu, calon istriku.."
Ocehnya dengan menampakan senyuman jahilnya.
"Halah, kau memang selalu seperti itu. Kau kan rajanya gombal. "
"Aku tidak gombal sayang. Aku memang sangat merindukan dirimu"
Ucapnya sambil bergelut manja di tangan ku dan menyandarkan kepalanya dibahuku.
"Ya ya ya terserah kau saja vero , aku selalu kalah jika berdebat dengan mu"
Keheningan pun menghampiri.
Kriuk kriuk kriuk
Terdengar suara dari dalam perut vero.
"Hahahahahahha.. kau lapar vero?" Tanyaku sambil tertawa terbahak bahak karna ulah cacing cacing dari perut vero itu.
"Ya, aku lapar." Ucapnya dengan muka datar.
"Kenapa kau tidak bilang dari tadi. Ya sudah akan ku masakan kau makanan dulu"
"Tak usah sayang. Lebih baik kita makan di luar saja"
"Tak usah itu hanya akan menghamburkan uang mu saja. Lebih baik kau makan spageti buatan ku saja, bagaimana?" Sambil menuju dapur di apartemen vero.
"Baiklah. Lagi pula aku kangen masakan mu."
Disaat aku sedang memasak, Aku merasakan ada tangan yang memelukku dari belakang aku juga merasakan hembusan nafas nya di leherku.
"Vero, apa yang kau lakukan?! Apakah kau tak lihat aku sedang masak?"
"Iya, aku tau kau sedang masak."
"Lalu? Bisakah kau lepaskan aku, aku merasa tidak nyaman."
"Tapi aku masih kangen kamu, bel"
"Iya aku tau. Aku ini orang yang ngangenin. Tapi tolong lah, masih banyak waktu jika kau ingin memelukku. Lebih baik kau bantu aku, tolong ambilkan piring!" Ucapku menyuruhnya, sebenarnya ini hanyalah sebuah alasan supaya dia tidak terus memelukku ck.
"Masakan selesai. Ayo kita makan vero" ajakku sambil meletakkn makanan itu di atas meja
"Kau lama sekali sayang, aku semakin lapar"
"Sory sory"
Setelah selesai makan aku pun mengajaknya ke balkon.
Aku merasakan hembusan angin malam yang sejuk menerpa badan ku yang hanya menggunakan blouse tanpa lengan dan rok mini, itu lah sebab nya aku merasakan kedinginan di sekujur tubuh ku....
Vero pov~
Entah mengapa aku merasakan bahwa abel sedang kedinginan, maka dari itu aku pun langsung memeluknya.
"Sudah merasa hangat bel?"tanyaku
"Sudah, terimakasih"
"Hanya terimakasih?"kutampil kan senyuman paling terjahil yg peenah kumiliki, supaya dia mengerti apa maksudku.
"Apa yg sedang kau fikirkan vero!!?"ucapnya dengan nada tinggi
"Kau tau apa maksud ku honey"
"Ok, hanya sekali ya" tanpa berpikir lama kucium bibirnya, ingat aku hanya sekedar menempelkan bibir ku ke bibir nya (walaupun lama hahaha). Tak lama aku melepas kan ciuman itu, ternyata vero membalas ciuman ku. Dia mencium kening kau, mataku, pipiku dan terakhir dia mencium bibir ku.
Setelah ciuman itu berakhir. Kami tetap berada di balkon, tetap berdua, tetap berpelukan dan kami telah membuat bulan dan bintang yang berada di langit itu menjadi saksi kemesraan kita ber dua...
Author..."Ver" panggil ku
"Apa?" Jawabnya
"Ver" panggil ku lagi
"Iya sayangku" jawabnya lagi
.......
"Vero" pangil ku lagi dan lagi
"Apa sih!" Jawabnya dengan muka sedikit kesal.
"Santai mas broo..aku kan cuma manggil doang." Ku keluarkan senyum termanisku. Hehe
"Ya salah sendiri. Aku nya dari tadi udah jawab. Eh malah kamu nya yang nggak ngomong."
"Hehehe sorry sorry"
"Ver" panggil ku
"Iya sayang ada apa? " tanya nya penasaran.
"Ver, ada yang mau aku tanyain nih ke kamu?"
"Ya tanya aja kali. Emang kamu mau nanya apa?"
"Jika nanti aku meninggalkanmu terlebih dahulu.......... Apakah kau tetap akan mencintaiku?"
"Kenapa kau berbicara seperti itu sayang. Apa yang sedang kau fikirkan?" Tanya aku penasaran
"Tak ada. Jawablah pertanyaan ku ver!"
"Aku akan selalu mencintaimu, sekarang nanti ataupun selamanya. Walapun maut nanti akan memisahkan kita. Aku akan tetap mencintaimu bel.. only you in my heart, baby "
"I know ver. And I always love you. now, tomorrow and forever. Terima kasih kau telah membuat ku bahagia selama ini. I love you, vero sebastian."
Aku pun langsung memeluknya tak terasa cairan bening dari mataku pun keluar...
"I love you too, Abelia Rasti....
"Sudahlah, kenapa kau jadi cengeng seperti ini, abel?" Sambungku
"Aku tak cengeng vero.!"jawabnya dengan muka yang cemberut
◇◆Quotes◆◇
Bahagia itu adalah satu kata yang semua orang ingin merasakan nya tetapi, sulit untuk mendapatkan nya. :)