Sendiri.

123 7 0
                                    

Vero pov~

Kegiatan setiap pagi ku adalah menjemputnya. Dan disini lah aku, di mobil kesayangan ku, untuk menjemput sang Tuan Putri di rumahnya. ckck.

Aku pun memencet bel pintu rumahnya, dan keluarlah sesosok wanita berparas cantik yang selama ini aku cintai.

"Selamat pagi, Tuan Putri"

"Pagi, Pangeran Manja" jawabnya sambil tertawa. Kucium kening dan pipinya setelah itu dia akan membalasnya, ini lah kebiasaan kami setiap pagi ckck.

"Bel,ayo kita berangkat! Hari ini aku ada meeting pagi."

"Sebentar, aku ambil tas dulu."

....

'Ya ampun aku lupa memberitahu abel, kalau hari ini aku harus berangkat ke Paris' gumamku dalam hati sambil menyetir

"Bel" panggil ku

"Iya"

"Aku mau ngomong, tapi jangan marah ya" ujarku sambil menampilkan senyum termanis yang ku punya.

"Tergantung"

"Bel aku serius"

"Iya iya aku janji"

"Malam ini aku mau pergi Paris, karena ada beberapa kerjaan disana" ucapku datar. Supaya dia tidak memarahi ku.

"Hah, APA!!. Kau pergi malam ini dan kau baru memberitahuku?!" Ujarnya dengan marah

"Maaf kan aku sayang."

"Kau sudah janji kan tidak akan marah?" Sambung ku

"Aku sih nggak marah ver. Tapi, aku kecewa aja sama kamu."

"Iya aku tau. Aku minta maaf ya sayang."

"Iy aku maafin tapi jangan di ulangi lagi yah. Ver, kamu yakin kamu mau pergi. Kamu yakin mau ninggalin aku sendirian.?"

"Sebenarnya sih aku nggak yakin dan aku nggak mau. Tapi, mau gimana lagi namanya juga kerjaan. Nggak mungkin kan aku ninggalin, ini juga demi kamu kok. Tenang aja cuma seminggu kok."

"Ya sudah lah. Ehm ver, aku lagi males nih ke butik. Kita ke apartemen kamu aja ya. Aku bantuin kamu prepare buat nanti malam. Yah hitung-hitung buat belajar jadi istri yang baik. Hahahha"

"Aku sih mau aja. Tapi, aku ada rapat pagi ini sayang"

"Ya udah aku tunggu aja di ruangan mu"

"Ok baiklah"

Setelah selesai rapat, kami pun langsung meluncur ke apartemen ku..

Abel pov~

Di hari yang sepi ini aku sendiri tiada yang menemani. 

Hahaha

Kenapa aku jadi galau begini, gaje banget ya.

Tapi jujur aku memang sedang galau. Kalian bayangkan saja calon suamiku sedang dinas ke Paris selama seminggu sedangkan dua minggu lagi kita akan menikah,  gimana coba aku nggak galau.

Untuk menghilangkan ke galauanku ,aku menyendiri di balkon kamar menatap bintang-bintang di langit dengan ditemani secangkir kopi....

'Baru ditinggal 3 hari tapi serasa ditinggal berminggu minggu, manja nya itu loh yang buat ngangenin' gumamku dalam hati.

Drrt drrt drrt

Caller id 'Veroku'

Segera ku angkat telfon itu

"Hallo, vero. Aku kangen sekali sama kamu ...  Cepatlah kamu pulang."

Ucapku

"Hallo, sayangku cintaku manisku Aku juga merindukanmu. Bagaimana kau ini aku baru saja pergi  3 hari tapi kau sudah menyuruh ku pulang. Lucu sekali kau"

"Salah kau sendiri,  meninggalkan calon istrimu ini sendiri.  Sudah tau 2 minggu lagi kita akan menikah tapi kau malah pergi entah kemana,Tidakkah kau kejam veroo!!! "

Terdengar suara tawa dari ponsel ku.

"Hahahahhaha kau lucu Abelia.  Aku semakin merindukan mu" jedanya

"Abel aku tau kau sedang merindukan aku,  tapi kau harus mengerti aku juga. Aku bukan pergi ke Paris untuk liburan sayang. Aku disini bekerja,  ini demi dirimu juga, sayang"sambungnya

"Baiklah aku mengerti. Tapi ingat ya jangan kau macam-macam disana. Walaupun tak ada aku jangan berani kau selingkuh ya, kalau kau ketahuan selingkuh akan kucincang cincang badan mu seperti daging cincang! " ucapku kesalll...

"Iya bawel.  Mana mungkin aku menduakan perempuan sebawel dirimu.  Hahaha" tawanya semakin kencang. Jujur saja mendengar tawanya yang semakin kencang itu, aku semakin kesall. Enak saja dia menertawakan ku jelas jelas dia yang sudah membuatku seperti ini!

"Veroo!! " kupanggil namanya dengan kesal dan marah.

"Yang,  sudah dulu ya aku sedang sibuk nanti kutelfon lagi.  Bye.. " langsung memutuskan sambungan telfon sebelum aku menjawab pembicaraannya.

Tuh gimana coba aku nggak makin kesal sekarang malah dia mutusin sambungan telfon tanpa persetujuan ku... kekesalan ku semakin bertambah teman teman... kepala sudah mulai berasappp dan siap-siap saja nanti ada waktu nya untuk meledak, tinggal menunggu waktu yang tepat saja.

Ckck.

Dari pada aku nggak ada kerjaan lebih baik aku nyanyi saja.

Let the bough break, let it come down crashing

Let the sun fade out to a dark sky

I can't say I'd even notice it was absent

Cause I could live by the light in your eyes

I'll unfold before you

What I've strung together

The very first words

Of a lifelong love letter

Tell the world that we finally got it all right

I choose you

I will become yours and you will become mine

I choose you

I choose you

{I choose you -Sara Bareilles}

Drrt drrt drrt

'Siapa sih yang nelpon aku. Nggak tau orang lagi sing a song apa.' gumamku dalam hati.

Kulihat siapa yang menelepon ku dan ternyata si Doi. Langsung aja aku reject, aku masih marah dengan nya

"Kenapa tidak diangkat " Hah aku kenal suara ini, apakah ini mimpi.

MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang