Hari berlalu, Jennie hari ini telah menikmati harinya dengan dosenya sendiri. Ya, Jennie melakukan hubungan dewasa dengan dosenya.
Desahan merdu menggema di ruangan dosenya, Jennie sekarang sedang tiduran di sofa menikmati permainan dosenya yang sangat nikmat.
"Akh... Faster.... Im... Cump..." Lirih Jennie saat merasakan hampir pencapaian.
"Oh... Yes... Baby..." Kata dosenya mempercepat temponya.
"Akh..." Desahan lega bersamaan terdengar sangat indah. Jennie tersenyum puas saat dosenya mengecupnya.
"Tidurlah baby, aku akan menuruti semua permintaanmu" katanya membenarkan badan Jennie sebelum melepas tautan mereka.
Jennie hanya menganggukkan kepalanya pelan dengan mata yang sudah terpejam. Dosenya membersihakan dan membenarkan pakainya dengan milik Jennie setelahnya mengecup kembali wajah Jennie, sebelum pergi keluar ruangan entah kemana.
...
"Dimana Jennie?" Tanya Tian yang tiba Tian datang pada Risa dan Jony yang sedang bercumbu di kantin bagian ujung.
Sepasang kekasih tersebut terlihat tidak mempedulikan Tian, membuat Tian geram di buatnya.
"Kalian di tempat umum goblok!" Kata Tian mencoba menghentikan acara panas di depannya.
Dengan terpaksa sepasang kekasih tersebut menyelesaikan aksi dewasa mereka, menatap tajam ke arah Tian secara bersamaan.
"Gak tau" kata Risa dengan malas.
Mata Tian menangkap, tangan sepasang kekasih tersebut saling masuk pada celana dalam, membuat Tian bergidik ngeri melihatnya.
"Kalo main jangan disini!" Peringat Tian yang langsung pergi meninggalkan pasangan tersebut.
"Eh, tadi aku lihat Jennie di bawah dosen tampan" kata Risa dengan teriak.
"Makasih" kata Tian dengan geram, berlari ke arah ruang dosen.
Jony menggeram saat mendengar kekasihnya memuji dosenya dengan embel embel tampan. Jony memegang pipi sang kekasih dengan tatapan malas dan dahi yang mengerut, membuat Risa bergidik ngeri.
Risa melepaskan tangan Jony dengan paksa, menjauhkan badanya pada sang kekasih. Mata Jony membola, dirinya memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ada apa sih? Kayaknya gak buat masalah aku" kata Risa yang muak dengan perilaku Jony tadi.
Jony tambah kesal, kekasihnya memang tidak peka. Jony menyimpangkan dadanya di depan dada, dengan bibir yang berminat Kamit menyumpah serapahi Risa.
"Ya udah, nanti juga ngemis minta jatah" kata Risa yang bangkit hampir pergi meninggalkan Jony.
"Sayang..." Rengek Jony membuat langkah Risa terhenti.
Risa mencibir dalam diam, meniru kata kata Jony sebelum membalikan badanya dengan senyum lebarnya yang terlihat menyeramkan bagi yang melihat.
Terlihat Jony yang sedang memasang muka imutnya dengan bibir yang di poutkan, terkesan lucu bagi yang melihat kecuali Risa yang berpura pura muntah di hadapan kekasihnya sekarang.
"Ih... Aku cemburu!" Tegas Jony membuat Risa tidak mengerti.
Risa memasang wajah polosnya dengan tidak sengaja di depan kekasihnya, alisnya terangkat sebelah, mulutnya sedikit terbuka menganga.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is this?
Teen Fictionmenceritakan gadis yang tidak mengetahui tentang kedewasaan dan takdir mengirimkan seorang untuk mengenalkanya. Tapi, dari situlah gadis tersebut menjadi liar dan simpanan para laki laki tampan hidung belang. Bahkan dosenya sendiri pernah bersetubuh...