Tolong sekali lagi jika ada kesalahan kata di ingatkan dear. Terimakasih sangat banyak untuk yang menambahkan ke daftar cerita kalian, terimakasih banyak juga untuk yang nge-vote, terimakasih untuk yang baca. Nggak apa apa gak Vote, yang baca banyak membuatku bahagia. Makasih!!!
Seperti yang di katakan Jennie kemarin, dia sedang berada di mall dengan Risa di sampingnya.
"Apakah enak jadi pacarnya dosen kak?" Tanya Risa di tengah jalan mereka berdua.
Jennie terkekeh sebelum menggeleng-gelengkan kepalanya kaku. Memang sedikit menguras hati dan tenaga jika berpacaran dengan guru sendiri, apalagi yang tampan kayak Ilham.
"Kalo mau berangkat atau pulang? Kita menunggu di luar sekolah, sedikit jauh, tapi melelahkan jika berjalan, yang paling kakak benci pas ada pelajaran sama dia, cewek cewek pada genit, apalagi yang tukang caper, jadi gemes pengen cekek leher mereka" jelas Jennie membuat setelahnya mereka berdua tertawa keras seiringan.
"Kita setelah ini kemana?" Tanya Jennie saat keduanya telah puas tertawa.
"Makan sebelum pulang" sahut Risa yang di angguki Jennie.
...
"Kenapa sih Jon! Kayak orang gila! Tapi memang gila sih!" Cibir Lastri saat Jony menggulung gulingkan badanya di karpet.
Jony berhenti menggulingkan badanya, menatap malas sekejab kekasih sahabatnya sebelum menggulingkan badanya kembali. Lastri jadi bergidik ngeri melihatnya.
"Biasa, si panjang kangen lubang Risa" sahut Jamal yang membawa sebuah toples dari dapur.
Lastri tertawa keras dengan tangannya yang terulur mengambil paksa toples dari tangan kekasihnya.
"Makanya jangan sering sering" kata Lastri dengan mulut penuhnya.
"Sayang aku mau minum" sambung Lastri membuat kekasihnya yang ingin duduk kembali berdiri, berjalan kembali ke dapur untuk sekedar mengambil air untuk kekasih.
"Pulang aja sana, jangan nginap disini! Ngoceh mulu!" Kata Jony dengan geram menatap sinis Lastri.
"Ye... Mulut siapa?" Cibir Lastri setelahnya memfokuskan matanya pada televisi.
"Huh, kak! Cari pacar baru dong, lebih semok gitu yang gak cerewet" teriak Jony mengadu pada Jamal yang berada di dapur.
"Dih ngaca, susu gak ada!" Kata Lastri dengan bodohnya.
"Goblok! Gue laki!" Sahut Jony yang merasa gemas dengan Lastri.
"Masak? Pasti operasi, gantian gendre sama lucinta" cibir Lastri membuat Jony mendekat ke Lastri.
"Jony!" Cegah Jamal dengan tegas, yang sedang membawa nampan dengan beberapa gelas di atasnya.
"Kak... Si krempeng yang mulai!" Adu Jony menunjuk Lastri dengan tegas.
"Enak-" kata Lastri yang kepotong.
"Kami pulang" teriakan tersebut dari Risa yang baru sampai di rumah dengan tangan yang menggandeng Jennie.
"Ris, kalo punya cowok yang ganteng gitu, gak kayak Jony!" Kata Lastri yang masih memperdebatkan masalah tadi.
Lastri yang baru datang langsung menatap Jony dan Jamal secara bergantian mengamati kekurangan apa yang sangat jauh dari keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is this?
Teen Fictionmenceritakan gadis yang tidak mengetahui tentang kedewasaan dan takdir mengirimkan seorang untuk mengenalkanya. Tapi, dari situlah gadis tersebut menjadi liar dan simpanan para laki laki tampan hidung belang. Bahkan dosenya sendiri pernah bersetubuh...