5

5.1K 530 17
                                    

jaehyun sibuk menata jajanan jajanan yang renjun beli, padahal renjun disuru duduk karena takut kelelahan. baru duduk sebentar belum ada 5 menit tapi renjun lagi lagi menghampiri tukang jualan manisan.

asik menikmati manisan itu sambil berdiri dengan girang, renjun baru kepikiran jaehyun yang di tinggal.

sedikit berjalan cepat, renjun liat jaehyun dari kejauhan yang terlihat panik sambil jaln ke kedai satu per satu.

"jae"

sedikit teriak agar jaehyun menderngar. jaehyun berlari ke arah renjun, dan renjun menyambut dengan senyuman dan merentangkan tangannya seperti ingin di peluk.

naas ini bukan adegan romantis, jaehyun justru menyentil dahi renjun. jaehyun akan selalu begitu jika kesal pada renjun.

"aku bilang duduk, aku panik sayangg"

kemudian membawa renjun kedalam pelukannya, sakit di dahi nya tidak ia rasakan justru renjun eratkan pelukan jaehyun dan ia goyang kan sedikit ke kanan dan kekiri jaehyun otomatis mengikuti intruksi dari renjun.

mereka ga sadar kalau kelakuan mereka barusan mengundang banyak atensi orang orang sekitar, bahkan seperti nya orang orang sekitar pun ikut merasakan bahagia nya

renjun mendongak karena jaehyun lebih tinggi dari postur tubuhnya, dagu nya ia letakan di dada suami nya yang bidang.

"pulang yuk"

jaehyun tersenyum dan mengangguk menangapi permintaan renjun, akirnya mereka pulang ke mansion.

.
.
.

sampai dirumah renjun langsung membersihkan diri, sedangkan jaehyun menata makanan yang tadi di beli.

"sayanggg"

renjun memanggil jaehyun begitu tidak ada sosoknya di dalam kamar, karena semenjak hamil jaehyun pasti akan menunggu renjun mandi duduk di tepi kasur.

"aku di dapur"

buru buru renjun menghampiri jaehyun,  kemudia dia memekik girang.

"teokpokki"

jaehyun yang sedang menghangatkan beberapa makanan menoleh.

"kenapa?"

tanya jaehyun begitu melihat renjun sedikit murung setelah memekik riang. di hampiri nya renjun setelah mematikan oven.

"sayang?"

"sakit jae"

sudah hampir menangis renjun saat mengaku bahwa perutnya sakit. jaehyun panik.

"kita ke rumah sakit sekarang"

bagaimana pun renjun bukan membawa 1 nyawa tetapi 3, dan kandungan renjun masih muda sangat rentan.

jaehyun kalang kabut sampai mengendarai mobilnya sedikit mengebut.

dia khawatir renjun dan little jungs nya dalam bahaya. padahal dengan jaehyun mengebut pun cari bahaya kan?

.
.
.

anak kecil itu terus terusan merengek ingin berkunjung ke rumah aunty nya. padahal waktu sudah hampir masuk malam tidak baik kan untuk bocah umur 4 tahun bermain?

"ah ayah ayokkk, markie kangen auntyyy"

"iya tapi besok aja yaa, aunty nya juga sudah bobo"

"gamauuu, hiks hiks mau nya sekarang ajaaa"

bunda mark langsung bangkit dari duduk santai nya, mengambil ipad yang tergeletak di dalam kamarnya dan kembali ke ruang tengah.

"telefon dulu saja ya, sini biar kamu bisa sapa sapa aunty nya"

di tariknya mark kedalam dekapan bunda nya, membiarkan ayah nya menikmati sisa kopi buatan sang bunda

selang 6menit baru ter angkat deruan telefonnya, bahkan mark sudah mulai ngambek lagi karena tak kunjung di jawab.

"hallo kak"

"ya hallo, gimana kabar ren?"

"sedikit masalah"

"loh kenapa? kamu dimana sekarang?"

belum sempat saudara sepupu itu menyelesaikan perckapan, si kecil mark langsung merebut ipad yang di gengam oleh bunda nya.

"ontyyy"

pekik nya girang sambil tersenyum sangat sangat senang.

mark memang dekat sekli dengan renjun bahkan sejak dalam kandungan, ngidam bundanya mark hanya seputar renjun. seperti meminta buah di kupas saja harus menjemput renjun yang rumahnya mungkin kurang lebih 10kilo dari tempat mark tinggal

"onty mark kangennn"

nadanya di buat sendu, raut wajahnya juga. bahkan dia hampir menumpahkan air mata palsu nya, sang ayah yamg melihat itu hanya mencebik sebab seperti bukan mark jika sedang dengan renjun soalnya mark adalah type anak yang sedikit melawan kepada sang ayah di saat saat tertentu

"hei jagoan jangan nangis, nanti aunty berkunjung ya. sekarang aunty harus istirahat dulu"

mendengar jawaban renjun, ten selaku bunda dan sepupu renjun merebut ipad yang di gengam mark. bahkan mark sudah menangis sunguhan sambil terguling guling di lantai.

"kamu kenapa?"

"gapapa cuma ada sedikit masalah"

"little jungs, okay?"

"i think? kami masih tunggu dokter rumah sakit sedkit ramai sekarang kak"

"kabari terus, jaehyun mana?"

di sebrang sana renjun bisa melihat sepupu nya yang sangat khawatir, selain itu dia lebih berpengalaman dari renjun sebab adanya mark kecil.

tidak lama jaehyun nampak di layar pangilan

"jaga adik ku baik baik jung, mengandung usia muda itu rentan"

"aku usaha kan kak, ku ttutup ya dokternya sudah datang"

baik kembali ke mark kecil yang sekarang sudah berada di gendongan sang ayah untuk di tenangkan pasal penjambretan ipad yang tibatiba oleh sang bunda.

ten bangkit dari duduknya, merapihkan benda pipih itu agar tidak terduduki nantinya

"ayok ke supermarket, beli eskrim"

mark yang tadinya sibuk  mengusak wajahnya di dada sang ayah johnny, kini melompat lompat di gendongan. beruntung ayahnya memiliki badan kekar dan sehat kalau tidak mungkin sudah jatuh.

"let's go"

mark meniru gaya ten dan berucap seperti ten. johnny tersenyum dan mengecupi wajah mark kecil.

"jagoan daddy"

TBC

Little Jung'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang