MY Lifesaver #2

1.5K 101 1
                                    



DUA


"LEPASIN ah, sakit tau!" Protesku sambil berusaha melepaskan tanganku dari genggaman mereka berdua.

"Gue mau ngomong sama lo." Ucap mereka barengan dan memegang tanganku bersamaan lagi.





Aku terheran-heran, ada apa dengan kedua laki-laki ini? Apa mereka kesambet? Perasaan tidak ada angin ataupun hujan.





Aku berdecak,
"Ngomong apa, sih? Kalian samaan gitu ngomongnya." Jawabku dengan tampang menyelidik ke mereka berdua


"Justin, kesana, yuk. Ada yang mau kita rapatin para OSIS." Ucap Selena tiba-tiba sambil merangkul Justin.


Oh, ternyata nama cowok bermata hazel ini, Justin.



"Ah, tapi Sel, gue masih--"

"Udah, ayo, kita udah ditungguin." Potong Selena yang langsung menarik Justin menjauh dan hilang dari pandanganku.


Dan disini, masih ada Cameron yang ternyata masih memegang pergelangan tanganku.


"What's up, Cam?" Tanyaku bingung sambil melepas genggamannya.

"Eh, sorry, sebenernya cuma hal sepele sih, YN." ucap Cameron ragu.

"Hal sepele apa?"

"Uh, itu... May i have your phone number?" Tanya Cameron senyum canggung.

"Of course, why not?" Tanyaku lagi yang disambut senyum mengembang di bibir Cameron.

Akhirnya Cameron memberi ponselnya padaku, dan kemudian aku mengetik nomorku di ponsel itu.


***


Seperti biasa. Senior-senior dan OSIS banyak sekali maunya, mau tidak mau aku harus menuruti apa mau mereka.


"Heiiii," panggil seorang cowok di belakangku, dan aku langsung menoleh melihat cowok itu.


It's Justin!


Mata cokelat hazel-nya menatap manik mataku dalam. Seakan-akan cowok itu mengunci mataku agar tidak terlepas dari tatapan matanya. Mungkin aku sempat bengong saat menatap matanya.


"Ke--kenapa, Kak?" Tanyaku gugup, aku takut kalau dia mengerjaiku yang parah-parah.

"Here," ucapnya sambil menepuk-nepuk bangku kosong yang ada di sampingnya.

Aku tanpa ragu langsung menuruti ucapannya, dan duduk di sampingnya.

"Ada apa?" Tanyaku bingung, juga takut ia mengerjaiku.

Justin tiba-tiba terkekeh,
"Tampang lo itu lucu abis!" Seru Justin di sela-sela ketawanya.


Aku masih menatap dia bingung. Justin yang menyadari kalau aku ngerespon dengan tatapan bingung, akhirnya dia berhenti tertawa.


"What's your name, cutie?" Tanya Justin dengan senyum yang ramah.





DEG!





Kenapa jantungku jadi berdetak dua kali lebih cepat seperti ini?

What's wrong with me?


"YN, kalo Kakak siapa?" Padahal aku sudah tahu namanya duluan, tapi pura-pura tidak tahu sajalah. Kan gengsi juga kalau aku ngaku sudah tahu nama dia.

MY LifesaverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang