5. 🐰💜🐰

102 16 5
                                    

" Hujan dengan sinar matahari keluar secara bersamaan membawa suasana tersendiri untukku seperti tetap merasa sendiri walau berada dikeramaian, sinar matahari adalah keramaian sedangkan hujan adalah kesepian itu "


~Ds ~



🐰💜🐰

Tubuhku menegang mendengar suara itu, suara yang tak pernah berubah menurutku, suara yang dulu sempat kurindukan
  " Kau pun begitu " balasku tanpa menatap nya
  " Aku tak menyangka akan bertemu denganmu lagi " ujar suho
  " Aku juga berpikir begitu " aku menatap lurus ke jalan raya, aku merasakan bahwa suho terus menatapku.
 
Beberapa saat kemudian bis datang, aku berjalan kearah bis tapi berhenti sejenak
  " Berpura puralah tak mengenalku, dimanapun kau melihatku " ujarku lalu memasuki bis tanpa mendengar jawaban dari suho.

Dirumah bibi han sudah menyiapkan makanan untukku, selesai makan aku langsung menuju kasurku yang empuk itu.

Memikirkan tentang pertemuan dengan suho tadi bukankah keputusan yang tepat untuk menghindarinya, jujur saja aku tak ingin bertemu dengannya setelah kejadian itu.

  " Apa yang harus kulakukan, sepertinya akan susah untuk menghindarinya apa lagi kali ini aku akan tinggal lebih lama disini dan juga suho menguasai sekolah hahhh " gumamku dengan helaan nafas yang kesekian kalinya, aku memejamkan mata untuk sedikit meringankan sakit kepala yang mendera hingga aku tertidur.

Aku terbangun karena mimpi sialan itu ahhh kedatangan suho membawa mimpi buruk itu, jam diatas nakas menunjukan pukul 5 sore
  " Aku akan pergi ketaman menghirup udara bebas " bisikku, tak jauh dari rumah terdapat taman bungan dengan air mancur yang sangat indah tempat yang tepat untuk merilekskan pikiran.

Taman

Pukul 6 sore aku sudah berada ditaman banyak yang datang untuk piknik, atau hanya sekedar hanya untuk duduk duduk seperti ku, tadi aku sempat membeli coklat panas di mini market lalu duduk tak jauh dari air mancur yang berada ditengah taman.

Aku melihat lihat sekitar hingga ada yang mengalihkan pandanganku anak kecil yang sedang bermain bola tapi bola itu menggelinding ke arah jalan raya dan sebuah mobil berjalan kearah anak itu, kulihat sekitar ternyata orang tua anak itu tak memperhatikan anak itu
  " Ukhhh tidak jangan kesana " teriakku dan berlari dengan cepat kearah anak itu, menariknya kepelukanku aku sudah siap dengan rasa sakit yang akan kuterima.

Tapi ada yang menarikku kepinggir dan memelukku kami pun terjatuh ketanah bersama
  " Sialan kau irene apa yang kau pikirkan " bisik orang yang menarikku
  " Kyaaaa " teriakan orang orang disekitar ku
  " Ya tuhan, anakku, anakku " suara wanita yang sepertinya ibu anak ini
  " Panggil ambulance, mereka terluka karena terserempet mobil itu " ujar salah satu dari mereka yang kurasa banyak orang yang mengelilingi kami, anak kecil dipelukanku hanya menangis dalam diam dengan badan bergetar
  " Kau baik baik saja kan " bisikku pada anak itu dan anak itu mengangguk
  " Syukurlah " aku sangat lega karena anak ini baik baik saja tapi kepala dan kaki ku sangat sakit kepala ku sangat pusing
  " Tetap sadar irene " ujar seseorang dengan kesadaran yang mulai menipis aku melihatnya dia suho yang menolongku saat ini dia menggendongku dengan pelipisnya yang mengeluarkan darah
  " Sudah kubilang berpura puralah tak mengenalku " bisikku lalu gelap.

Dimana ini kuperhatikan keseluruh ruangan ah sudah pasti ini rumah sakit seketika itu aku mengingat kejadian penyelamatan dramatis itu
   " Nona bagaimana keadaan anda ? " Bibi han baru saja masuk kedalam ruanganku, dan memberiku air
  " Aku baik baik saja bibi " aku berusaja untuk bangun dari tidurku bibi han membantuku
  " Ughhh " ringisku rasanya seluruh badanku remuk
  " Berapa lama aku tertidur bibi ? "
  " Anda sudah tertidur selama 3 hari nona, saya sangat khawatir mendengar anda kecelakaan, dokter memberitahu bibi dan son kepala nona terbentur dengan keras, kaki anda harus dipakaikan gips, pelipis anda harus dijahit " bibi han menangis memeluk ku, keadaanku cukup buruk
  " Tenanglah bibi aku baik baik saja, rasanya aku hanya pingsan sebentar bibi " kutepuk tepuk punggung bibi han
  " Saya sudah memberitahu nyonya, hmm nyonya tak bisa datang karena ada proyek yang sedang dikerjakan " aku tahu maksud bibi han ibu tak akan datang walaupun aku mati sekalipun
  " Bagaimana yang menolongku bibi " tanyaku
  " Ahh ya nona saya hampir saja lupa soal itu, nona bukan kah dia teman anda dulu " bibi han melihatku
  " Ya bibi, aku bertemu dengannya lagi " aku kembali merebahkan badan karena kepala yang sangat pusing
  " Dia hanya luka ringan nona, setiap hari dia datang tapi hanya menunggu diluar " ujar bibi han menatapku khawatir, bibi han tau segalanya tentangku termasuk kejadian itu.

Tbc...

Hai gmn keadaan kalian
Aku harap kalian selalu dalam keadaan baik ya 🙂

Aku berpikir untuk berhenti nulis cerita ini dan mungkin juga bakal berhenti nulis, tapi aku masih ragu karena aku sudah terlanjur dibidang ini dan aku gak suka ngerjain sesuatu setengah setengah
















Sabtu, 12 Juni 2021

Hiraeth 🌼 [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang