Meski cacat tetap menjadi tukang sol

18 2 0
                                    


   Bapak Daroji,beliau lahir di desa Jambean kabupaten Wonosobo. Saat ini beliau berusia 65 tahun. Lahir dari orang tua yang bernama Bapak Palil dan Ibu Basroni, beliau merupakan anak pertama dari 4 bersaudara.
Pendidikan akhirnya di tempuh di SD Negri 2 Kalibeber.

    Pada sekitar  tahun 1996 beliau menikah  dengan istrinya yang bernama ibu Walimah, dari desa  Kalibening, Krasak, kabupaten Wonosobo, dan kink tinggal di RT.02, RW.09. Kemudian di karuniai 3 anak, anak pertama bernama Winarti, ia  telah menyelesaikan pendidikan SMA nya, dan saat ini bekerja menjadi karyawan di  perusahaan "Makroni Nyonyor" depan terminal Kalibeber.
Anak yang ke 2 bernama Endah Safitri, sekarang sedang menempuh pendidikan jenjang SMA, di PMU Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Fatanugraha, Kauman Utara Wonosobo. Serta anak yang ke 3 bernama Muhamad Isman Taqiya, kini Taqiya sedang menempuh pendidikan jenjang dasar di SD Negri 2 Kalibeber, tepatnya di kelas 1. Sembari merintis usahanya sebagai tukang SOL sandal, sepatu, Payung. Usaha tersebut telah berdiri sejak lama, semenjak beliau  menikah hingga sekarang ini, dan kini hanya beliau yang menjadi tukang SOL sandal, sepatu, Payung di desa Jambean. Bapak Daroji terinspirasi menjadi tukang SOL sandal, Sepatu, Payung, demi mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Langkah demi langkah ia hadapi, segala kendala seperti adanya musim Kemarau yang membuat jarang orang memperbaiki payung, juga ada beberapa orang yang membayar hasi SOL kurang dari target, bahkan ada juga yang dengan sengaja berhutang untuk membayar hasil SOL nya. Di samping beberapa orang membayar hasil sol kurang dari target, ada juga peristiwa pentingnya, yakni beberapa orang sempat membayar lebih, contohnya target pembayaran senilai 30K namun membayar 50k

    Sedikit demi sedikit ia jalani usaha sol tersebut, sehingga menjadikan kesuksesan usaha baginya. Bukti kesuksesannya beliau telah mampu membiayai pendidikan anak-anak nya, salah satunya Winarti.
Serta mampu merenofasi rumahnya juga memiliki 2 sepeda motor, untuk kebutuhan keluarga. Adapun cara Bapak Daroji mencari pelanggan dengan cara berkeliling desa seperti Kalibeber, Jawar, Munggang, Kemiri,Kebumen, menggunakan alat bantu gerobak motor, karena kakinya yang cacat semenjak kecil, dan mulai berkeliling sekitar pukul 08.00 hingga pulang kembali menjelang waktu dzuhur. Dalam kurun waktu 4 jam Bapak Daroji biasanya memperbaiki  sekitar 5-10 payung atau sandal dan sepatu. Target pembayaran hasil Sol tergantung kerusakan, mulai dari harga 3k hingga 10k. Usaha Sol  merupakan usaha pribadi, oleh karena itu tidak ada karyawan yang membantu.

    Motifasi Bapak Daroji bagi para calon pengusaha yakni semangat, disiplin, tekun, jujur, karena bagaimana seseorang akan sukses jika berusaha tidak mau, bagaimana tau bahwa dirinya bisa jika tidak di coba dan belum ada hasilnya.

  Menurut saya Bapak Daroji adalah orang yang kreatif, ramah, pantang menyerah, juga tanggung jawab. Meski beliau telah mengalami kaki yang cacat tetap menjadi tukang sol atau servis sandal, sepatu, dan payung, demi menghidupi keluarga, dengan cara berkeliling kampung menawarkan jasanya melalui gerobak  motor.

    By: Ikrima Amalia( nama pena: Amikri Ailama)

Narasumber:
1.Bapak Daroji
2.Ibu Walimah
3.Endah Safitri

Kumpulan biografi Perintis UMKM WonosoboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang