Part 1

115 10 5
                                    

"Luna, apakah interview narasumber untuk edisi bulan depan sudah ada di draft?" tanya Krystal pada asistennya. Ia sedang sibuk memilih beberapa foto untuk edisi bulan depan. Pekerjaannya sebagai Chief Editor Vogue Korea adalah untuk memastikan semuanya sempurna.

" Semua sudah ku masukan kedalam draft akhir dan sudah ku kirim ke email mu, boss" ujar Luna kepada Krystal.

"Baiklah nanti akan ku periksa. Tolong kau pastikan juga pembayaran beberapa talent yang melakukan pemotretan beberapa hari yang lalu" ujar Krystal yang masih mengamati dan memilih foto.

Luna mengangguk ke arah Krystal namun matanya tiba-tiba tertuju pada bunga yang ada di belakang Krystal.

"Boss, apakah itu bunga dari Minho?" tanya Luna lagi. Choi Minho adalah seorang pengacara terkenal di Korea dan sudah sejak lama ia menyukai Krystal. Minho rutin mengirimkan Krystal bunga hingga hadiah mahal. Minho bahkan pernah meminta Krystal untuk jadi pacarnya namun ditolak oleh Krystal.

"Benar. Aku sudah menolaknya tapi ia masih terus mengirim. Aku tak tahu harus bagaimana" ujar Krystal lirih. Ia merasa tak enak dengan Minho namun Krystal memang tak punya sedikit pun rasa suka terhadap Minho. Krystal merasa kasihan apabila terus-terusan menolak pemberian Minho. Bagaimana pun, Minho selalu baik padanya meski selalu ditolak.

Seketika ponsel Krystal berbunyi dan nama Grace Yang muncul di layar ponsel. Krystal langsung menjawab telepon tersebut.

"Halo Grace. Tumben telepon" sapa Krystal pada teman baiknya.

"Soojung, jangan lupa hari ini kau harus ke cafe Pandora. Aku akan mengenalkan mu pada teman ku" ujar Grace.

"Grace tentu saja aku ingat. Setiap hari kau selalu mengingatkan ku tentang perjodohan ini" gerutu Krystal. Grace mencoba menjodohkan Krystal dengan seorang teman Grace ketika berkuliah di Boston.

"Kau harus datang, Soojung. Aku berjanji bahwa orang yang ingin ku kenalkan adalah jodoh mu dan kalian pasti sangat cocok!" gurau Grace.

"Ya ya ya terserah kau saja, Grace. Jika dia tak seperti yang diharapkan, aku tak mau lagi dijodohkan! Sudah yah aku sibuk. Sampai ketemu di Pandora" ujar Krystal kepada Grace lalu matikan sambungan telepon dan kembali bekerja.

................................................................................................................................................................

Waktu sudah menunjukan pukul 5 dan Krystal sudah selesai memeriksa draft terakhir yang diberikan Luna. Semuanya sudah sesuai keinginannya dan sudah dikirim ke percetakan. Krystal beranjak dari kursinya dan mengambil bunga dari Minho, seikat bunga mawar merah yang memang ia suka.  Krystal membuka sebuah amplop kartu ucapan yang diselipkan pada rangkaian bunga.

" Dear Krystal Jung, aku tahu kau menyukai bunga ini maka aku mengirimkannya untuk mu. Cuaca akhir-akhir ini sedang tidak baik jadi aku juga mengirimi mu beberapa obat dan multivitamin agar kau tak sakit. Jika ada waktu, mampirlah ke kantor ku dan makan siang atau malam dengan ku. Selamat bekerja dan semangat! - CM"

Krystal menghela nafas panjang ketika selesai membaca pesan dari Minho. Ia merasa tak enak hati pada Minho karena Minho selalu perhatian dan baik terhadap dirinya namun mengapa ia tidak bisa membalas perasaan Minho? Krystal kemudian memasukan bunga itu kedalam vas yang ada di depan jendela dan mengirim pesan pendek kepada Minho.

"Minho oppa, terima kasih atas bunga dan vitamin yang kau kirim untuk ku. Jika ada waktu luang, aku akan menghubungi mu."

Krystal lalu memencet tombol 'kirim' disertai dengan helaan nafas panjang. Apakah ia harus mulai belajar untuk mencintai Minho? Apakah Minho adalah jodohnya? Tapi mengapa hati ku tak bergetar ketika bersamanya? Krystal memandang keluar jendela sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan namun tiba-tiba dari arah jendela seberang, ada seseorang terlihat sedang menelepon. Krystal mengalihkan pandangannya kepada orang itu dan mengamatinya. Sosok tersebut terlihat sangat maskulin dan stylish dengan jins dan kemeja flanel yang bagian lengannya digulung. Tangan orang itu dihiasi banyak tato dan memberikan kesan macho dan estetik. Ia juga memiliki potongan rambut seperti seorang idol. Apakah dia seorang selebriti? tanya Krystal dalam hati tapi jika orang tersebut adalah seorang selebriti, Krystal pasti sudah mengenali orang tersebut.  Krystal mengamati wajah orang itu dan merasa bingung karena ia merasa orang itu juga memberikan kesan feminim.  Laki-laki atau perempuan?  tanya Krystal dalam hati. Tiba-tiba orang tersebut memandang keluar jendela dan membalas tatapan Krystal. Mata mereka bertemu dan Krystal merasa jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Siapakah orang ini sehingga membuat jantungku berdetak tak karuan? tanya Krystal dalam hati.

Stranger From The Other SideWhere stories live. Discover now