Part 3

49 5 2
                                    

Amber dan Krystal sudah seminggu tidak bertemu. Keduanya sama-sama merasa tersakiti oleh sikap masing-masing yang disebabkan oleh kesalahpahaman. Krystal menyibukkan diri dengan pemotretan dan meeting tiada henti dan Amber yang lebih memilih menghabiskan waktu di lokasi proyek demi menghindari Krystal. Pagi ini, Krystal menghadiri meeting penting tentang issue yang akan mereka keluarkan bulan depan. Secara khusus, Anna Wintour memintanya untuk memilih 2 profil profesional di Korea Selatan yang sedang naik daun. Meeting tentang tema bulan depan sudah selesai dan sekarang ia sedang meeting dengan Luna untuk menentukan siapa 2 profil profesional yang wajahnya akan menjadi cover majalah bulan depan.

"Kami sudah melakukan riset mendalam mengenai semua kriteria yang kau berikan Krystal dan aku merekomendasikan Pengacara Choi Minho. Ia sedang naik daun sejak memenangkan beberapa kasus artis dan ia juga sangat tampan. Aku yakin Choi Minho adalah profil yang cocok" ujar Luna kepada Krystal. Krystal menghela nafas panjang sambil memijit kepalanya. Meyakinkan Choi Minho adalah tugas yang mudah namun ia takut Minho akan meminta sesuatu agar ia setuju. Mungkin makan malam dengan Minho tidak terlalu buruk pikir Krystal. Ia membuka lembaran profil Minho dan membacanya. Krystal setuju dengan perkataan Luna bahwa Choi Minho memenuhi semua kriteria yang ia ajukan.

"Lalu siapa yang satu lagi?" tanya Krystal kepada Luna sambil memijit kepalanya karena ia membayangkan makan malam dengan Minho.

"Profil selanjutnya, aku merekomendasikan Arsitek Amber Liu. Aku tak sengaja menemukan profilenya ketika melakukan riset dan sangat kagum kepadanya. Ia meninggalkan pekerjaanya di kantor konsultan arsitek ternama dan memilih membuka kantor atas namanya sendiri di Seoul. Ia lulus dari Harvard dengan pujian dan pernah memenangkan beberapa penghargaan penting di bidang arsitektur. Aku pikir Arsitek Liu juga memenuhi semua kriteria kita" ujar Luna kepada Krystal dan menyodorkan profil Amber kehadapan Krystal. Krystal begitu terkejut ketika nama Amber disebut oleh Luna. Krystal kemudian membuka lembaran profil Amber untuk melihat informasi didalamnya.

"Amber Josephine Liu...18 September..." gumam Krystal. Ia membaca keseluruhan profil Amber dan begitu kagum dengan pencapaian Amber yang begitu banyak di usia relatif muda. Amber memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan namun apa yang terjadi diantara mereka seminggu yang lalu masih membuat Krystal merasa kesal dan sekarang ia harus bertemu dengan Amber dan menginterview nya. Krystal kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah jendela tempat ia biasa melihat Amber. Tidak disangka, Amber sedang ada di kantornya. Ia terlihat seperti sedang menjelaskan sesuatu kepada seseorang. Hal pertama yang Krystal sadari setelah tidak bertemu Amber selama seminggu adalah kondisi fisik Amber. Ia terlihat lebih kurus dan kulitnya juga menjadi lebih gelap karena terus menerus terkena paparan sinar matahari. Wajah Amber juga terlihat sangat lelah menandakan betapa sibuknya Amber dengan pekerjaannya sekarang. Krystal menghela nafas panjang lalu mengalihkan pandanganya ke arah Luna.

"Hubungi keduanya dan beri tahu bahwa mereka akan ada di majalah minggu depan. Infokan juga bahwa aku sendiri yang akan melakukan interview kepada mereka berdua" ujar Krystal. Luna menganggukan kepala lalu merapikan semua berkas meeting dan pergi meninggalkan ruangan Krystal. Krystal kembali mengalihkan pandangannya ke arah jendela kantor Amber dan mendapati Amber sedang duduk di kursi kerjanya sambil memejamkan mata.

................................................................................................................................................................

"Permisi Nona Liu, aku membawa beberapa surat untuk mu" ujar sekretaris Amber. Amber hanya mengangguk kecil namun matanya masih tertuju pada layar laptopnya.

"Oh beberapa hari yang lalu Majalah Vogue Korea memberi tahu bahwa nona terpilih menjadi profile mereka untuk edisi bulan depan. Selamat nona Amber!" ujar sekretaris itu  lalu pergi meninggalkan ruangan, meninggalkan Amber yang seketika terdiam dan berhenti bekerja ketika mendengar ucapan tersebut. Ia langsung berdiri dan berjalan kearah tumpukan surat yang tadi dibawa. Amber terkejut ketika mendapati surat undangan dari majalah Vogue dan segera membaca isinya. Beberapa detik kemudian Amber setelah selesai membaca surat tersebut, menghela nafas panjang dan kembali ke meja kerjanya.

"Ia tahu nomor ponsel ku namun mengapa tidak memberi tahu ku secara personal?" gumam Amber penuh tanya. Ia meraih handphonenya dan segera memanggil Krystal. Beberapa detik kemudian, telepon Amber dijawab oleh Krystal.

"Halo" sapa Krystal.

"Mengapa tidak memberitahu ku secara personal soal undangan itu?" tanya Amber heran.

"Aku hanya ingin terlihat profesional" jawab Krystal. Jawaban Krystal entah mengapa sedikit menyakiti hati Amber. Amber kemudian berjalan kearah jendela yang berhadapan dengan jendela kantor Krystal dan Krystal ternyata sudah berdiri didepan jendela. Keduanya kini sudah beradu pandang.

"Bagaimana jika aku menolak untuk hadir?" ucap Amber menantang. Krystal tidak menjawab. Selama beberapa menit keduanya hanya diam. Krystal akhirnya menghela nafas panjang dan memecah kesunyian.

"Jika kau menolak untuk hadir maka sebaiknya kita tidak usah saling kenal" jawab Krystal dengan nada dingin. Tidak ada kata lagi yang terucap setelah jawaban Krystal. Keduanya kini hanya saling beradu pandangan dengan tatapan yang tajam. Amber tidak mengerti dengan sikap Krystal disaat dirinya lah yang harusnya marah setelah kejadian di restoran. Amber segera mengakhiri panggilan telepon tersebut dan kembali ke meja kerjanya.

"Aku tidak akan datang" gumam Amber yang kemudian melanjutkan pekerjaannya.

................................................................................................................................................................

Hari untuk pemotretan dan interview pun tiba. Minho sedang di ruang make up dan kostum untuk sesi pemotretan sementara Amber belum juga terlihat sosoknya. Ketidakhadiran Amber membuat Krystal pusing dan gugup. Bagaimana jika Amber serius dengan ucapannya? Ia terus menerus mencoba menelepon Amber namun tidak tersambung.

"Krystal, aku sudah siap" ucap Minho mengagetkan Krystal yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Oppa, masuklah ke ruang interview dahulu. Aku akan menyusul mu sebentar lagi" ujar Krystal. Ia harus mengulur waktu berharap Amber akan muncul. Setelah Minho pergi, Krystal kembali sibuk dengan ponselnya.

"Ayo Amber....tolong angkat telepon ku!" ucap Krystal dengan nada putus asa. Ia menyesali perbuatannya menantang Amber kemarin. Amber tak kunjung mengangkat panggilan Krystal dan akhirnya Krystal menyerah. Ia menghela nafas panjang dan menundukkan kepalanya, tidak tahu lagi harus bagaimana. Ditengah keputusasaan Krystal, seseorang datang menghampirinya dari belakang dan tiba-tiba menutup mata Krystal. Krystal terkejut sedetik karena ulah orang tersebut namun tubuhnya kembali rileks. Ia mengenal betul wangi parfum orang yang menutup matanya.

"Kau bilang tidak akan datang" ujar Krystal yang matanya masih ditutup.

"Seseorang menelepon ku sampai 25 kali ck ck ck.. yah Krystal Jung! Kau ingin merusak ponsel ku?!"  ujar orang tersebut. Krystal kemudian menepis tangan yang menutup matanya dan membalikkan badannya menghadap orang tersebut. Didepannya, berdiri Arsitek Amber Liu dengan penampilan yang formal dan membuat Amber jauh lebih atraktif. Krystal berjalan ke arah Amber dan tiba-tiba memeluknya dengan erat. Ia merasa sangat lega.

"Pabo" ujar Krystal lirih. Amber terdiam ketika Krystal memeluknya namun beberapa saat kemudian ia membalas pelukan Krystal. Amber tidak bisa membohongi dirinya bahwa ia juga merindukan Krystal. Keduanya berpelukan cukup lama hingga akhirnya Krystal menghentikan pelukan tersebut dan meraih tangan Amber dan menggenggamnya dengan erat.

"Interview akan segera dimulai. Ayo" ujar Krystal sambil menarik tangan Amber menuju ruang Interview. Amber memandangi tangannya yang digenggam erat oleh Krystal dan tersenyum. Apa yang terjadi kemarin-kemarin sangatlah konyol dan tidak perlu terjadi. Amber bertekad bahwa hal tersebut tidak akan terjadi kembali.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Stranger From The Other SideWhere stories live. Discover now