"Gue memang bukan orang yang baik, tapi gue mau usaha jadi yang terbaik"
-Raden Aksara Abisatya★★★
Rain keluar dari cafe untuk menghampiri Senja yang sedang menunggunya di parkiran.
"Thanks sudah bantuin gue," ucap Rain.
"Bantuan Bima lebih tepatnya," jawab Rain.
"Bima?" bingung Rain.
"Itu cafe punya Bima, jadi kalau bukan tanpa bantuan Bima mana bisa gue tayangin foto dan video tadi,"
"Okaii,"
"Lo nggak sedih kan?" tanya Senja.
"Nggak, gue puas banget malahan," jawab Rain.
"Gue pulang nebeng lo ya," sambung Rain.
"Gue balik sama Bima, lo mau kita bonceng tiga?" tanya Senja.
"Lo pacaran ya sama Bima?" tanya Rain menyelidiki.
Seketika pipi Senja pun merah.
"Fix lo jadian kan," ujar Rain dengan keras.
"Nggak, gue sama dia cuma teman doang" jawab Senja.
"Tapi lo suka dia kan Sen?"
"Tahu deh"
"Ngomongin siapa sih, seru banget?" ucap laki-laki yang baru saja tiba.
"Kepo lo. Btw thanks Bim sudah bantuin"
"Heh yang sopan sama kakak kelas. Kak Bima bukan Bima!" ucapnya.
"Udah deh, biar akrab gitu, panggil Bima aja ya,"
"Terserah lo deh Rain. Btw, keren juga cara lo ngebongkar kelakuan mereka,"
"Rain gitu loh" sombongnya.
"Btw lo pesan ojek online aja ya," tawar Senja.
"Hp gue lowbat Sen. Tolong pesenin dong,"
"Rumah lo di mana Rain?" tanya Bima.
"Perumahan Melati blok A," jawabnya.
Mendengar alamat rumah Rain, Bima pun punya ide.
"Sa," panggil Bima.
Aksara yang dari tadi terdiam pun akhirnya menoleh ke arah Bima.
"Hmmm" responnya.
"Rumah lo di Perumahan Melati juga kan? Antarinlah ni cewe, nggak kasihan lo dia nunggu ojek online," ucapnya.
Aksara pun tanpa menjawab bergegas menaiki motornya. Bima, Senja dan Rain menatapnya dengan bingung.
"Ayo," ucapnya.
"Ha?" respon ketiganya.
Aksara hanya menghela nafasnya melihat ketiga orang ini.
"Mau pulang kan? Ayo gue antar"
Rain menatap Senja seolah berkata "gue ikut dia nih?" dan Senja hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon.
Rain pun menaiki motor Aksa perlahan. Karena takut terjatuh. Aksa yang mengerti ketakutan itu pun lantas menangkap tangan Rain agar memegang pundaknya sebagai penopang.
Melihat Rain yang duduk miring. Aksara melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Rain.
"Ha?" bingung Rain.
"Ambil, rok lo kependekan, tutup pakai jaket," jawabnya.
Rain yang mengerti pun menerima jaket dari Aksara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AksaRain
RomanceNamanya juga perjalanan, tidak selamanya perjalanan itu mulus. Pasti akan ada saja batu kerikilnya atau pun badai yang menyerangnya. Berjalanlah bersamaku, nikmati semua waktunya, sakit, terluka, tangis, tawa, bahagia akan menjadi pelengkapnya.