it's over?

916 83 3
                                    

Beberapa waktu yang lalu kesepakatan telah terjadi dan rencana matang telah di buat.

Saat ini, orang-orang dalam rencana itu ada disini, dengan beberapa orang lainnya bersembunyi disana. Semuanya telah di atur cukup bersih pada tempatnya.

Zhan yang sebagai sumber incaran, berjalan masuk di ruangan itu. Gudang kosong yang terbengkalai menjadi tempat pertemuan, sesuai kesepakatan lima hari yang lalu.

Zhan masuk kedalam dengan di temani papa ma tianyu, yang menyamar sebagai penjaganya sendiri.

Sepuluh orang yang di atur sudah menempati bagiannya masing-masing, bersembunyi.

Di dalam gudang enam orang sudah menanti kedatangan dua orang itu.

"Datang." Kata Salah satu dari enam orang itu.

Saling mengamati dalam diam bersama.

"Sama seperti bayi, kau kesini membawa pengawal, huh.."
"... tidak. Dia bukan." Kata zhan
"Aku tidak peduli, cepat Serahkan benda itu." Seorang pria dengan luka di dahinya berkata.

Zhan tidak bisa berjalan maju, karna kakinya sudah gemetaran. Sebab orang-orang itu semua membawa pistol semuanya. Bagaimana kalau saat dia menyerahkan benda itu dan akan pergi, lalu tertembak? Itu sungguh di luar perkiraan zhan akan kemana dia saat itu juga.
Walaupun di sampingnya ada papa sahabatnya, itu masih akan mengkhawatirkan juga.

"Cepat berikan." Salah satu dari mereka berjalan menghampiri zhan.

Zhan yang takut, berjalan mundur perlahan.

Saat itu juga orang di sampingnya, berjalan di depan zhan. Menghalangi orang itu untuk menghadap zhan langsung.

"Siapa kau? Jangan mengganggu ku. Kau pengawal atau polisi?"
"Tidak."
"Kalau begitu cepat pergi darinya."
"Tidak."
"Kau. Sialan.."

"Jangan mencampuri urusan kami, cepat pergi dari depannya. Atau nyawamu melayang." Seorang datang lagi menghampiri tiga orang itu.

"Aku tak akan pergi darinya."

Tembakan peringatan meletus, menuju di dekat kaki papa tianyu.

"Pa...pamaaaaannn....."
"Tidak apa-apa zhan. Kau tenanglah."

Saat itu juga papa tianyu mengeluarkan pisto juga dari balik punggungnya, yang langsung di arahkan pada dua orang itu.

"Hoo... menarik..."
"Kau ingin berlomba, tembakan siapa yang tercepat? Pemuda di belakang mu akan mati, kalau tidak segera dia berikan."
"Dia tidak memilikinya. Itu berada padaku."
"Serahkan sekarang kalau begitu."

"Cepat serahkan. Lihat belakang mu kalau kau semakin ingin mengulur waktu."  Seseorang menyela dari belakang mereka berdua.

"Pa.. paman..."
"Zhan..."

Papa tianyu yang melihat belakangnya, tepat di belakang zhan salah satu dari orang-orang itu berdiri disana. Mengarahkan pistol tepat di kepala zhan.

Zhan yang berdiri kaku, dengan badan yang gemetar, dan kaki yang semakin lemas. Sudah benar-benar ketakutan, sekalipun disini sudah di tempatkan orang-orang papa tianyu, dia masih takut. Bagaimana kalau bantuan terlambat selangkah?

"Zhan... tenang. Jangan takut.."
"..u..umm...pama.." zhan mengangguk perlahan.

Saat itu, pintu gudang terbuka tiba-tiba.

Gibson datang bersama tiga orang di belakangnya.

"Hoo... tamu tak di undang pun datang rupanya. Sepertinya pesta akan di mulai."

I want to be with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang