"Jisoo!!” panggil sebuah suara yang sangat kukenal. Tapi itu tidak mungkin kan, sekarang aku berada di korea, bukan indonesia. Aku membalikkan badanku.
“Baekhyun..” gumamku. “Kamu ngapain di sini?” Ucapku sedikit kasar.
“Kenapa kamu pergi?”
“Lepasin!” Aku meronta saat dia berusaha memelukku. Aku menampar wajah Baekhyun. “Dasar pengkhianat! Aku tidak pernah melirik laki-laki lain hanya untuk menyukai pengkhianat sepertimu!” aku berteriak.
Ji sung, pria yang menjemputku di bandara datang saat mendengar teriakanku.
“Noona, apa ada masalah?” Tanyanya.“Tolong usir dia!” Aku menunjuk kearah Baekyun.
“Jisoo , dengarkan penjelasanku. Aku tidak mengkhianatimu, kamu salah paham!”
“Pembohong! Aku selalu berusaha untuk sabar! Tapi kamu benar-benar menjijikkan! Kamu melakukan sesuatu yang sangat menjijikkan!”
Aku berlari memasuki rumah. Aku tidak ingin mengingat dia lagi. Air mataku mengalir.
***Aku terbangun dengan mata yang sembab. Appa dan Eomma tidak ada di rumah. Jimin yang datang untuk bermain melihatku dengan tatapan bingung.
“Hari ini kita bermain di dalam rumah saja, mataku terlihat sangat sembab.”
Sepanjang hari aku mengajaknya untuk bermain video game. Dan, aku bisa melupakan kejadian kemarin. Kami bermain sampai malam hari. Orangtuaku belum juga pulang.
“Jisoo, aku harus pulang. Sampai jumpa besok!”
“Daahh..” Aku melambaikan tangan ku. Dia membalasnya sambil tersenyum.Ah, aku sangat mengantuk. Besok juga harus sekolah. Aku mandi terlebih dahulu baru merebahkan diri di atas kasur.
Banyak pasang mata yang menatap ke arah kami. Yap, aku berangkat ke sekolah bersama Jimin, karena Appa belum pulang.
“Gomawo Jimin!” Ucapku yang hanya dibalas anggukan olehnya. Kami berjalan ke kelas bersama.Tae Hee langsung menarik tanganku saat kami sampai.
“Kamu berangkat bareng Jimin?” tanyanya setengah berbisik.
Aku mengangguk.“Kok bisa?”
“Appa belum pulang, jadi dia menawarkan bantuan. Daripada telat, aku mau saja!”
“Tapi kan kamu punya supir!”
“Ji Sung bukan supir, dia Oppaku!” Ucap setengah kesal.
Yah..aku dan kak Ji Sung sudah saling mengenal sejak masih kecil. Dia sudah seperti kakak, bagiku.“Iya iya.”
BONUS
Vote dan koment yaa^
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend
RomanceDi balik sifat yang dingin aku temukan bahwa aku melihat dirimu berbeda. aku tahu itu