Malam gelap, sangat gelap dan hampa...
Apa yang harus dilakukan?
Semuanya terus berulang tidak ada perubahan berarti....
Semua yang dilakukan hanya akan memperburuk keadaan...
"Aku pulang..."
Hening, tidak ada jawaban hangat seperti yang ia impikan selama hidupnya.
Seperti apa itu keluarga? Kasih sayang ayah dan ibu....
Sepi....gelap yang hanya berbekal cahaya redup sang rembulan menembus jendela flat kecil yang menjadi tempat berteduhnya selama hampir 18 tahun...
"Okay Yugyeom...kamu kuat"
Berulang kali membisikkan kalimat bohong yang sama setiap hari, tidak ada yang memahaminya ia tahu itu...ia sangat tahu ia sendirian.
Hidup dilingkungan masyarakat yang keras tanpa mengenal siapa kedua orang tuanya, ia sebatang kara...
Hanya kegelapan yang selalu menemaninya, memeluknya erat saat air mata tidak bisa lagi ditahan, isakan kecil terdengar mengisi sunyi....helaian surai coklatnya terbang mengikuti angin dingin dari jendela kecil yang terbuka.
"Aku ingin pulang... .."
Tangan pucatnya mengambil sesuatu dari bawah tempat tidurnya lalu berjalan keluar melalui pintu belakang.
Air matanya masih mengalir deras, kaki tanpa alas kaki berjalan pelan menuju sebuah pagar rusak dengan papan peringatan yang usang.
Angin dingin berhembus cukup kencang, kakinya terus berjalan entah kemana....
Brukk
Ia mendongak keatas, mencari asal suara...
Dia melihat siluet sosok makhluk bersayap lebar dan mata merah yang menyorot tajam menatapnya.
"Siapa kamu?"
Ia tidak takut, kaki telanjangnya maju beberapa langkah mengabaikan ranting dan bebatuan yang menggores kulit.
"Apakah kamu malaikat pencabut nyawa?"
Tidak ada jawaban dari makhluk itu, hanya sepasang mata ruby bercahaya yang terus mengikuti setiap pergerakannya.
"Tolong bawalah aku bersamamu"
Ujarnya dengan senyuman manis dan mata melengkung indah walau tidak cocok dengan jejak air mata yang mulai mengering.
Tangan kurusnya melepas tali tambang yang ia bawa dan berusaha menggapai sosok bersayap itu.
"Bawa aku pergi......b- bersamamu"
Tangisnya pecah seketika itu juga isakannya menggema di kesunyian malam, kesedihan yang berlarut....ia tidak tahu bagaimana cara untuk menyampaikan rasa.
Sesuatu terasa mendekapnya, menuntun agar ia berdiri tegak, kini mereka berhadapan.
Tidak ada rasa takut saat makhluk bersayap lebar gelap dan menyeramkan itu mendekap tubuhnya, bergerak dengan lembut mengikuti angin.
Air mata terhapuskan oleh usapan tangan ber cakar panjang, mengusir air yang menghalangi pandangan mata coklat terang.
Tanpa melody, bergerak dengan irama yang indah.....mereka menari malam itu....
"Datanglah lagi besok"
Dengan kalimat yang diucapkan makhluk bersayap itu, Yugyeom kembali lagi namun kini ia terlihat lebih segar dengan senyum cerah berlari dengan semangat menuju tempat yang sama.
"Apa kamu menunggu.....lama.."
Dimana si malaikat maut?
Yang berdiri dihadapannya adalah seorang pemuda dengan senyum tampan menatapnya lembut.
Tangan lebarnya terulur sebagai undangan untuk bergandengan tangan, mata mereka bertatapan.
Manik ruby bertemu dengan binar coklat.
Mata yang sama seperti malaikat maut yang ia temui semalam, senyum cerah terpatri di bibir Yugyeom....menyambut uluran tangan dengan senang.
Pertama kali.....baru pertama kali ia merasa sangat bebas....
Ia senang...
"Bawa aku bersamamu...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Touches~😈🔥[yugyeom centric]
Fanficbook of Yugyeom x everyone top everyone x bottom Yugyeom bottom Yugyeom only No uke yugi nolep smutiesss🌚 Crackpair por lep tau book yugyeom centric yang doll face? itu juga punya gua cuma akunnya gabisa login lagi :v jadi gua bikin lagi yang pt.2...