Rutinitas

4.1K 340 53
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 bahkan sebagian manusia sudah melakukan aktivitas pagi nya. Tetapi tidak bagi makhluk yang masih bergelung dengan selimut nya. Cala makhluk yang masih terlelap nyaman dengan kasur nya itu tidak memperdulikan jam yang sendari tadi sudah berbunyi nyaring untuk membangunkan sang pemilik. Sampai seorang wanita yang sudah berumur masuk untuk membangunkan cucu tersayang nya. Wanita itu bernama Erni safitri atau sering di panggil oleh cala dengan nenek Eni.

Ceklek...

"Baby bangun sudah pagi, apakah kau tidak sekolah?..."

Tetapi, sang cucuk tidak menunjukkan tanda tanda akan bangun dari tidurnya, membuat sang nenek sudah hapal dengan tabiat cucu nya ini yang sangat susah untuk bangun pagi.

"Ohh ayolah baby bangun sekarang, atau kau akan ketinggalan bus".

Ucap sang nenek dengan gemas terhadap sikap cucu nya ini, bagaimana tidak gemes cala tidur dengan bibir yang bergerak dan seakan mengecap ngecap dan jangan lupakan wajahnya yang menggemaskan dengan pipi chubby yang memerah merona serta bulu mata lentiknya itu.

"Lima menit lagi nenek please".
Ucap cala dengan mata terpejam erat dan menaikan selimutnya tidak terganggu dengan kehadiran sang nenek.

Nenek eni yang sudah geram dengan tingkah cucu nya langsung menggendong baby cala ala koala dan membasuh muka sang cucu. Jangan anggap remeh nenek eni, walau umurnya dapat di bilang tidak muda lagi tetapi kekuatan nenek eni tidak dapat di ragukan, apalagi dengan postur tubuh sang cucu yang terbilang mungil dan ringan.

Cala yang merasakan air dingin yang menyentuh wajahnya seketika terbangun dari kantuk, dengan muka yang cemberut serta bibir yang maju beberapa centi karna gangguan dari sang nenek.

"Iiiss nenek, cala kan masih ngantuk masih pengen bobok". Ucap cala dengan bibir yang mengerucut lucu dan mata yang berkaca kaca.

"Huss sudah pagi pagi gak boleh nangis nanti nenek beliin baby coklat, setuju?"

Mendengar makanan kesukaannya cala langsung setuju atas tawaran sang nenek. Bagaimana tidak cala hanya boleh memakai coklat satu kali dalam seminggu karna itu peraturan yang di buat oleh neneknya.

"Setuju. Awas aja nenek bohongin cala, cala ngambek pokoknya".

Sambil menunjukkan wajah garangnya yang malah menjerumus kearah menggemaskan bagi sang nenek. Nenek eni Hanya bisa terkekeh atas tindakan sang cucu.

"Iya sayang nenek janji. Sekarang Cala mandi dan siap-siap oke terus turun kebawah untuk sarapan".

"Siapp komandan", dengan gerakan hormat Cala menyengir lucu membuat nenek eni gemes akan tingkah lucu sang cucu. Sebelum keluar nenek eni mengecup pipi bulat sang cucu dengan sayang.

Lima belas menit kemudian Cala sudah rapi dengan seragam putih birunya dan turun kebahawa untuk sarapan seperti perintah nenek nya.

"Good pagi nenek"

Sapa Cala dengan suara cempreng dan melengking yang dapat membuat telinga berdengung.

"Baby jangan berteriak nanti tenggorokan mu sakit". mendengar ucapan sang nenek membuat cala berdecak kesal.

"Iiss nenek bukannya jawab sapaan Cala malah ngomel ngomel tar cepat tua baru tahu rasa". kesal cala.
Nenek eni hanya dapat mengusap dada dengan sabar atas celetukn sang cucu, ingin marah tetapi tak tega dengan wajah cucunya.

BABY BOY CALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang