"KETEK." teriak seseorang dari ujung koridor.
Yang dipanggil pun hanya diam. Dia sudah bisa menebak siapa yang memanggil nya dengan sebutan seperti itu.
"Ketek ish kok gak nengok sih. Killa manggil tau dari tadi." Ucap gadis yang tadi memanggil Ketek.
"Killa udah gue bilang nama gue itu Caithlin or Caith. Stop panggil gue Ketek." balas Caith kesal.
Sedangkan gadis yang bernama Killa yang memiliki nama lengkap Shakilla itu hanya cengengesan mendengar tutur kata kesal dari sahabat nya itu.
Mereka berjalan sepanjang koridor menuju kelas yang berada dilantai dua.
Sesampainya dikelas, mereka memilih bangku belakang pojok. Karna ini tahun ajaran baru dikelas dua belas dan untung nya mereka masih satu kelas, tidak terpisahkan.
"KILLA."
Mendengar namanya disebut ia lantas mengedarkan pandangannya menuju pintu masuk kelas. Saat mengetahui siapa yang memanggil ia membulatkan matanya tak percaya.
"ZEK AAAAAAA." Teriak nya sambil berlari menuju pintu menghampiri seseorang yang ia panggil.
Laki-laki itu pun mendekat dan memeluk Shakilla erat. Gadis itu pun lantas membalas pelukan nya.
"Ish Zek, Killa kangen banget sama Zek."
Laki-laki itu pun hanya terkekeh mendengar namanya yang tidak pernah berubah dari dulu.
Fyi, Zach itu sahabatnya Shakilla dan Caith. Sebenernya mereka satu sekolah, sering ketemu tapi emang Killa nya aja yang lebay bilang kangen. Dan baru kali ini mereka satu kelas.
"Killa, udah berapa kali gue bilang. Nama gue itu Zach bukan Zek."
Belum sempat Shakilla menjawab, ucapan seseorang lebih dulu memotong.
"Jangankan lo, ni anak manggil nama gue aja masih Ketek. Udah bagus-bagus nama gue Caith, malah dipanggil Ketek."
Shakilla pun melepas pelukan dari Zach dan langsung menghadap ke arah Caith.
"Ck, suruh siapa namanya susah. Nama kalian tuh aneh, jadi Killa ribet manggilnya. Kalo Ket sama Zek kan enak simpel. Bagus tuh kalian dapet nama special dari Killa."
"BODO AMAT KILLA." Teriak Caith dan Zach bersama sambil Zach merangkul Caith menuju bangku meninggalkan Shakilla yang masih diam karna keterkejutan nya.
Saat ingin memprotes, ucapan nya terhenti saat mendengar suara dari arah belakang.
"Minggir."
Ia pun lantas berbalik, ia langsung diam mematung saat tau siapa orang yang mengeluarkan suara datar tadi. Saat terdiam beberapa saat, suara bel membuyarkan lamunannya ia pun lantas berbalik untuk menuju bangku nya.
Guru matematika pun masuk. Hanya sekedar perkenalan dan karna guru tersebut wali kelasnya, jadi hanya membagikan struktur organisasi kelas siapa yang menjadi ketua kelas dan sebagainya.
Saat sudah membagikan struktur organisasi, Pak Dadang pun keluar kelas.
"Kill kantin gak?" Tanya Caith. Shakilla pun mengangguk sebagai jawaban.
"Zek ikut gak?"
"Duluan Kill, gue mau ke toilet dulu."
Sesampainya di kantin, mereka pun memesan makanan. Sambil menunggu, Caith teringat ajakan Zach tadi untuk bermain dahulu saat pulang sekolah nanti.
"Kill nanti ikut gak?"
Yang ditanya hanya mengerutkan keningnya bingung. "Kemana?"
"Zach tadi ngajak ke Timezone sih, katanya sekolah pasti pulang awal jadi bisa kita main dulu. Udah lama kita gak ngumpul."
![](https://img.wattpad.com/cover/273506477-288-k616269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grazie | Mark Lee
Teen FictionDuka itu masih ada. terima kasih telah mengajari ku banyak hal baru dari dunia ini. "aku bahagia." annyeong! aku sengaja gak bikin desc panjang. jadi kalo kalian tertarik langsung baca yyaaa. aku rasa cerita ini beda dari yangg lain, karnaa bakalan...