04

7.7K 669 44
                                    

04 | Kemarahannya

•••

Setelah kejadian tadi, Mereka akhirnya tau kalau Taehyung itu Kakak Jeongguk dan bukan kekasihnya. Di saat kejadian itu pula mereka mengetahui bagaimana kemarahan seorang Kim Namjoon yang terkenal berwibawa dan kalem.

.

.

.

"Jauhkan tanganmu dari kakakku, nonna."

Suara Jeongguk memang rendah, tapi mereka bisa merasakan kemarahan dari Jeongguk. A Young dan yang lain berdiri kaku.

"Jangan menyentuhnya. Bahkan seujung kuku jarimu."

Nada datarnya terdengar sangat dingin dan mengintimidasi. Mereka tercekat mendengar ucapan Jeongguk. Aura dominasi sang Alpha mempu membuat mereka sesak, bahkan hanya untuk menarik nafas saja rasanya tak bisa. Bagaimana manik kelam itu berkobar marah, jika saja tak ada Taehyung bisa di pastikan amarah Jeongguk akan meledak.

Jeongguk menghempas kasar tangan A Young. Berbalik guna melihat sang kakak, serigala dalam diri nya menggeram marah saat melihat darah yang mengalir dari luka di pelipis Taehyung.

Jeongguk lalu membawa tubuh Taehyung ke dalam pelukannya. "Maaf, kak, aku telat." Bisiknya.

Taehyung menggeleng pelan. "S-seokjin hyung terluka, i-itu gara-gara a-"

"Sshh."

Jeongguk menghentikan Taehyung melanjutkan kalimatnya, mendekap semakin erat tubuh bergetar itu. Tak lama terdengar suara beberapa orang berlarian menuju kantin, bisa di pastikan itu adalah Namjoon dan yang lain.

"Ada apa- SEOKJIN?!"

Namjoon mematung ketika melihat apa yang terjadi, Seokjin yang pingsan tengah berada di pangkuan salah satu wanita Beta dan Taehyung dengan yang luka berada di pelukan Jeongguk.

Gelas dan meja berantakan, serta A Young dan teman-temannya? Ah, Namjoon tau apa yang terjadi sekarang.

Rahangnya mengeras, giginya gemerlatuk menahan marah. Ia lalu mengambil alih tubuh Seokjin dan menggendongnya ala bridal style. Memandang nyalang semua orang yang berada di kantin.

Mereka yang di pandang menundukan kepala takut. Aura Namjoon sangat mengintimidasi seperti aura Jeongguk tadi.

"Kalian menyaksikan sendiri apa yang tadi terjadi?" tanyanya dingin.

Jimin dan yang lain diam, mereka tak bisa mengontrol Namjoon untuk tidak emosi. Taehyung semakin terisak, ia takut. Seokjin seperti ini itu karenanya. A Young dan teman-temannya? Mereka sudah bergetar takut seakan kapan bisa saja mati.

Jeongguk mengeratkan pelukannya lalu mencium pucuk kepala itu. "Aku di sini, tidak ada yang perlu kau takuti."

Namjoon memejamkan matanya, lalu kembali menatap mereka. "Kalian lihat tapi kalian diam saja? BAGAIMANA BISA KALIAN DIAM SAJA SAAT SESEORANG MEMBUTUHKAN BANTUAN?!"

Bentakan ketua BEM itu menggema di seluruh kantin. Jeongguk menutup telinga Taehyung ketika Namjoon berteriak lalu menggendong tubuh terlewat ringan itu meninggalkan kantin.

Felicity || KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang