🌜Pertama🌛

22 6 6
                                    

Memang kita dulu bersahabat ...
Bahkan kita sudah berjanji untuk selalu bersama ...
Tetapi ini sudah lain suasana dan keadaan ...
Aku ada tetapi aku berbeda ...

~Vania Anindasia

Jika kau mengatakan seperti itu, mari berjabat tangan kembali agar kita bersatu lagi ...

~Arjuna Natanegara

||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

10 tahun kemudian -----

~
~
~

Taman awal mereka berjumpa setelah sekian lama berpisah kini berputar kembali di ingatan seorang gadis.

Gadis yang mempunyai mata elang terbangun dari tidurnya setelah ingatannya yang dahulu berputar kembali di memori nya.

"Hufft...." hembusan nafas yang gusar yang terdengar pertama kali di dalam kamar tersebut.

Mengusap keringat yang banyak bercucuran di kening sampai pelipis, lalu ia bangkit dari tempat tidurnya.

Menyiapkan pakaian casual, serta kacamata hitam untuk menutupi pancaran sinar matahari yang menyilaukan matanya.

Selesai nya ia mandi, ia langsung memakai baju yang sudah ia siapkan sebelumnya.

Menuju ke lantai bawah untuk sarapan, sapaan hangat dari mommy nya langsung menyambut kedatangannya.

"Goedemorgen lieve mama's kind," sapaan dari meja makan untuk Vania.

"Goedemorgen ook lieve mama," balas Vania.

"Ma ... Vania mau kembali ke Indonesia!" U
ucap nya.

"Yaudah, nanti mama yang bicara sama papa," jawab mama nya.

"Beneran ma?" tanya nya meyakinkan.

"Iya," jawab mama.

"Thanks mama ku sayang." Vania pun langsung bangkit dari duduk dan segera memeluk mama nya.

"Vania sudah selesai, Vania mau keluar dulu ma, dada." ucapnya sambil mencium pipi mama nya, dan langsung pergi.
Langsung menyantap makanan tanpa adanya suara dari mulut, hanya terdengar dentingan sendok.

Pindah dari negara asalnya ke Negara yang terkenal dengan sebutan "kincir angin" tidak lah mudah baginya, untungnya Daddy nya dapat mengajarkan nya beberapa bahasa asing.

Terlahir dari keluarga kaya raya, anak dari ketua mafia terkenal di separuh dunia.

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Di lain negara pula, seorang pria berwajah tampan masih terlelap di atas kasur di balik selimut.

Masih nyenyak ia tertidur ataupun bermimpi, alarm mengusik tidurnya karena berbunyi menunjukkan waktu sudah memasuki pukul 7.30 pagi.

Tak perlu membuka matanya, ia langsung mengambil alarm tersebut dan melemparkannya ke lantai.

"Brisik amat nih alarm." ucapnya, masih tak membuka matanya dia bergumam.

Ceklek...

Suara dari pintu berarti bahwa pintu itu di buka seseorang.

Byurrrrr ...

"Mamaa ...."

"Berdosa kaleee nih orang tua ...."

Suara air satu gayung langsung menghantam wajahnya.

Tetapi itu tak membuat kantuknya hilang dengan cepat.

"Juna ... bangun kamu heh, udah telat kamu sekolah, cepetan bangun dan mandi lalu berangkat kesekolah sana ..." teriak Mama Arjuna sambil menyiram air satu gayung ke muka Arjuna.

"Ha ... Mama apa-apaan sih, hah ... cara bangunin Juna engga elit banget, masa di siram sih pake air satu gayung?"

"Dengan cara begini yang membuat kamu bangun Jun, ayo cepat!" menarik tangan Arjuna agar bangkit dari tidurnya sambil berucap dengan nada memerintah.

"Ini lagi, apa ini yah pecah? Astagfirullah Juna ... apa setiap pagi harus memecahkan alarm? Mama sampai heran sama kamu, ayo cepat bangun atau mau mama siram lagi nih?" sambil berbicara mama nya melangkahkan kaki menuju ke kamar mandi sambil membawa gayung.

"Jangan ma ... jangan ... iya nih Juna bangun dah," cegahnya sambil menyibakkan selimut nya dan langsung turun dari tempat tidur king nya.

"Astagfirullah mama .... ini kan hari libur, kenapa bangunin Juna tadi ma ...?" teriaknya dari kamar, sedangkan mamanya bercengir dari luar kamar Juna.

"Makanya biasakan bangun pagi sejak dini, jangan molor melulu!" sambil cengengesan mama nya berteriak.

Arjuna Natanegara, anak dari pengusaha sukses dan terkaya yang berasal dari Indonesia.

Arjuna Natanegara, pemimpin gengster terkenal di dunia yang memegang gelar "Young leader" Sudah terkenal namun tidak ada yang mengetahui identitas aslinya.

"Selamat pagi Mama ku, tersayang ... Kali ini masih sayang belum cinta ma, engga tau besok cinta atau engga," sapaan dari Juna untuk Mama nya.

"Astaga, sangat berdosa!" balas Mama nya.

"Ya ampun Mama, bukannya balas sapaan Juna malah bilangin berdosa, jahat banget sih Mama!" ucap Juna kesal kepada Mama nya.

"Iya-iya deh, selamat pagi juga anak nya Mama yang hobi molor," balas Mama nya dengan senyuman.

"Astaga, sangat berdosa." balas Juna mengikuti apa yang di katakan Mama nya tadi.

"Hehh!" ucap mama nya sambil mengangkat garpu ke depan mata Juna.

"Iya-iya ma ... ampun dah Juna, janji engga buat lagi dah, kalo di ulangi lagi Juna bakalan janji lagi," ucapnya di sela mengunyah makanan nya.

"Begitu aja terus sampe ayam jantan bertelur," balas Mama nya.

"Astaga, sang-..." belum sempat melanjutkan berbicara nya, Juna keselek makanan nya.

Uhukk ... Uhukk ... Uhukk ...

Sambil menuangkan susu dari teko kedalam gelas.

"Rasain itu! itulah yang dinamakan karma berdebat dengan Mama sendiri." ucap mama nya sambil tertawa.

Sedangkan Arjuna menunjukkan muka kesel serta gerem terhadap Mama nya.

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading for we all
See you next part

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Maap Typo

Leader Gengster BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang