0. Introduction - Nyari makan

645 58 27
                                    

Seorang lelaki dewasa berambut pirang kekuningan berjalan dengan tergesa menuju rumah yang ada di samping kanannya, setelah sampai diapun mengetuk pintunya dengan brutal.

Tok.. Tok.. Tok..

"OI TEME!!" teriaknya memanggil penghuni rumah tersebut.

Tak lama kemudian terdengar suara sahutan anak kecil disertai derapan langkah kakinya.

"Siapa ya?" tanya seorang anak perempuan berkacamata setelah membuka pintu.

"Halo Sarada" panggil lelaki itu sambil mengusap rambut anak bernama Sarada.

"Om Naru!!" pekiknya senang.

Naruto, si pelaku penggedoran pintu pun tersenyum.

"Papa nya ada di rumah?" tanya Naruto pada Sarada.

"Ada kok Om-"

"Siapa yang datang sayang?" tanya lelaki berambut hitam legam yang datang dari arah belakang Sarada.

Sarada menoleh pada Papa nya lalu menunjuk Naruto.

"Oh.. lo Dobe, ngapain pagi-pagi kesini?" Sasuke- papa Sarada, bertanya sambil melipat lengannya.

"Gue mau nitip Boruto sama lo, soalnya pagi ini gue ada rapat mendadak di kantor. Boleh, kan?" pinta Naruto.

"Boleh-boleh aja sih asalkan anak lo gak ngerepotin gue" ucap Sasuke berbaik hati.

Naruto tertawa singkat. "Lo gak usah khawatir, anak gue gak bakal ngerepotin lo, dia kan anak yang bisa diandelin kaya daddy nya" Naruto memuji Boruto segaligus dirinya sendiri dengan penuh rasa percaya diri.

Sasuke memutarkan bola matanya malas, ucapan dengan kenyataan sungguh tidak sesuai.

"Serah lo lah Dobe!"

Naruto menatap Sarada lagi, lalu berjongkok untuk menyamakan tinggi keduanya.

"Sarada ntar temenin Boruto main ya, nginep dirumah Om juga gapapa kok. Om ikhlas kalo harus punya cucu sekarang juga" ucap Naruto asal ceplos.

Bletak

"Aduh.."

Naruto jatuh nyungsep setelah terkena sabetan maut dari sendal jepit Sasuke.

"Jangan cemari otak polos anak gue, dasar Om cabul" kesal Sasuke, dia pun menarik Sarada agar menjauh dari Naruto.

"Lagian anak lo imut banget sih, gue kan jadi gak sabar pengen nikahin dia buat Boruto" ucap Naruto dengan cengiran konyolnya, tak sadar kalau aura menyeramkan sudah mengelilingi tubuh Sasuke.

"Na.Ru.To" ucapnya penuh dengan penekanan.

Yang dipanggil hanya memandang dengan sok polos.

"PERGI DARI RUMAH GUE SEKARANG!!" usir Sasuke dengan tidak elitnya.

"Yaudah gue juga mau pergi kok, BYE!!" Naruto meninggalkan rumah Sasuke tanpa rasa bersalah sedikitpun. Baru beberapa langkah berjalan, dia kembali berbalik badan.

"SARADA NTAR KE RUMAH OM YA, MAIN SEPUASNYA SAMA BORUTO" teriak Naruto yang dibalas anggukan anusias dari Sarada.

"Siap Om"

"Dobe" geram Sasuke, ditangannya sudah ada sandal jepit bekas tadi dia memukul Naruto.

"ENYAH LAH LO KAMPRET"

Sret

Lemparan Sasuke meleset karena Naruto lebih dulu menghindar.

"Gak kena wlee..." ejek Naruto sambil memberikan bokongnya pada Sasuke yang membuat Bapak anak satu itu makin meradang.

Kompleks Duda (Konoha Boys)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang