1. Main Hujan

412 54 16
                                    

Sore ini hujan mengguyur seluruh kompleks yang ada di kota konoha, tak terkecuali kompleks yang dihuni oleh para Duda tampan beserta anak-anak imut mereka.

Sudah sekitar satu jam lebih namun tak kunjung ada tanda-tanda kalau hujan akan berhenti.

Boruto menghela nafas kasar sambil menatap rintik air dari jendela rumahnya.

Sebuah ide terbesit di benaknya.

"Dad, kalo aku main diluar boleh gak?" Boruto menoleh pada Naruto yang sedang membaca buku ditemani dengan secangkir kopi.

"Tapi sekarang kan lagi hujan" ucap Naruto sambil menyesap kopinya.

"Justru itu Dad, aku kan mau mandi hujan" ucap Boruto excited.

"Gak boleh, kamu mah kaya gak ada kamar mandi aja. Mandi di rumah kan bisa" ucap Naruto dengan mata yang masih fokus pada bukunya.

Boruto mencebikkan bibirnya.

"Ah Daddy mah gak seru" Boruto ngambek lalu kembali menatap keluar jendela.

"Coba aja kalo Mommy masih disini, pasti Mommy bakal ngizinin aku main hujan"

Naruto menoleh mendengar penuturan anaknya.

"Gimana jadinya ya kalo aku jadi anaknya Om Sasuke? Hm.. pasti seru" Boruto berseru girang membuat Naruto gelagapan.

"Y-yaudah kita main hujan sekarang ya" ucap Naruto dengan tak rela. Boruto itu mudah sekali terserang demam tapi kalau dia masih ngeyel kaya gini, ya.. mau gimana lagi.

"Beneran Dad?" Boruto menatap Naruto dengan mata bulat berbinarnya.

Naruto mengangguk pasrah.

"Yeay!!!" Boruto loncat-loncat kegirangan lalu mendekat pada Naruto.

Cup

Boruto mencium pipi Naruto, "Makasih Dad... Ayo buruan keluar"

Dengan tak sabaran, tangan mungil itu menarik-narik tangan Naruto agar segera bangun.

"Iya, iya pelan-pelan aja. Hujannya gak bakalan lari kok"

Keduanya keluar rumah dengan bertelanjang kaki.

Entah kenapa sekarang malah Naruto yang lebih excited dibanding Boruto. Lelaki dewasa itu berlarian kesana-kemari dengan gelak tawa khasnya.

"Tadi mah ngelarang aku gak boleh keluar, eh sekarang malah Daddy yang paling semangat. Ngomong aja kalo Daddy juga pengen mandi hujan, kan?" sindir Boruto. Sedangkan yang disindir hanya nyengir sok polos.

Jadilah kedua bapak dan anak itu mandi hujan.

Boruto sibuk menatap sekelilingnya yang sangat sepi. Dia pun mendadak punya ide cemerlang.

"Dad, kita ajak yang lain juga yuk biar seru" ucap Boruto pada Naruto yang saat ini sedang asyik mengendarai sepeda miliknya.

"Daddy ih itukan sepeda aku, ntar kalo ban nya bocor gimana?" Boruto segera merampas sepeda kesayangannya, membiarkan Daddy nya jatuh ke aspal dengan tidak elitnya.

"Pelit banget sih" ucap Naruto cemberut.

Boruto heran pada Daddy nya ini. Tingkahnya seperti orang yang kurang kebahagiaan saja.

'Dasar masa kecil kurang bahagia' batin Boruto.

Sedangkan di samping rumah Uzumaki yaitu rumah Uchiha sedang terjadi adu bacot dari bapak dan anaknya.

"Tuh Papa liat sendiri, Boruto sama Om Naru aja main hujan-hujanan masa aku gak boleh sih!?" ucap Sarada kesal.

"Gaboleh, ntar anak Papa yang imut ini sakit" ucap Sasuke mutlak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kompleks Duda (Konoha Boys)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang