[ARAH YANG BERBEDA]
CHAPTER 2
▌│█║▌║▌║ - ║▌║▌║█│▌
.
.
.Happy reading
And
Enjoy!
.
.
.08.30 Wib.
Dengan segala kepanikan yang tengah menderanya sekarang, Pemuda itu masih terus berlari kesetanan menyelusuri koridor yang ada di sana. Kedua matanya pun bahkan juga tak berhenti mengedar sejak dari tadi, meskipun napasnya sudah terlihat terengah seperti itu.
Bukan tanpa alasan ia berlarian seperti itu. Hanya saja, untuk sekarang ini, ia memang harus bisa menemukan Aldevano secepatnya.
Seluruh tempat yang ada di sekolahannya pun sudah habis ia geledah. Dan sekarang hanya tinggal satu tempat saja yang belum ia periksa.
"ROOFTOP!" pekik Pemuda itu, langsung berlari kembali menyelusuri puluhan anak tangga yang menjadi penghubung tempat tersebut.
Dan setelah ia sampai di atas rooftop itu, ia pun akhirnya bisa tersenyum lega. Namun, hal itu tak bertahan lama. Mengingat kalau sekarang sedang terjadi sesuatu hal yang buruk di bawah sana.
Dengan sedikit kepayahan, Pemuda itu pada akhirnya langsung berteriak memanggil Vano. Kemudian, ia juga langsung buru-buru mendekat ke arahnya Vano---yang pada saat itu sedang terlihat asik menyendiri dengan kedua matanya yang masih tertutup rapat.
"Van, gawat Van, Vino!" ucap Pemuda itu sangat tergesa, saat ini ia sudah seperti habis dikejar oleh maling saja dengan napasnya yang masih memburu, dan keringatnya juga yang terlihat berjatuhan.
Sementara Vano sendiri yang mendengar nama Kakaknya disebut pun juga langsung terlihat membuka kedua matanya kembali, meski masih dengan menampilkan wajah lesunya yang sekarang.
"Hmm? Vino, kenapa?" tanya Vano sangat dingin.
"Vino, Vino diseret ke tengah lapangan, Rafa ngehajar dia habis-habisan di sana!" ujar Pemuda itu langsung memberitahu Vano begitu saja, dan Pemuda itu bernama Rio----salah satu teman baiknya Vino.
Sontak saja, saat mendengar hal itu, Aldevano langsung dibuat terkejut di tempatnya. Aldevano bahkan sampai refleks mengepalkan kedua tangannya. Sebelum pada akhirnya, ia beranjak dan berlari secepat kilat.
"Anjing! Si Rafa niat cari perkara apa gimana?"
[gambar ini hanya untuk pemanis saja. Cr.pinterest]
•••
"Brengsek! Sini, Lo!" umpat Rafa terlihat sangat marah. Kemudian, iapun langsung menarik kerah baju milik Vino, hingga berhasil membuat Vino berdiri lagi di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH YANG BERBEDA || JJH.
Short Story"Seperti bunga Dandenlion, hidupnya juga selalu dihadapkan dengan terpaan angin yang sangat kencang." 𝖲𝗍𝖺𝗋𝗍 : 20 𝖬𝖾𝗂 2021 𝖥𝗂𝗇𝗂𝗌𝗁 : Revisi ulang.