𝑬𝒎𝒑𝒂𝒕

1K 131 89
                                    


Oʀɪᴅɪɴᴀʀʏ
ʰʸᵘⁿˡⁱˣ

••• 𝔹𝕒𝕟𝕪𝕒𝕜 𝕋𝕖𝕞𝕒𝕟 •••

Han sedang menggerutu sambil berjongkok di halaman sekolah.

Hyunjin yang melihatnya membuatnya ingin menghampiri pria bertubuh mungil namun kelebihan pipi itu.

"Han." Panggilnya, namun pria itu hanya menjawabnya dengan deheman.

"Maafkan aku telah mengatakanmu jelek di depan kekasihmu." Dengan perasaan bersalah. Sebenarnya tidak, tapi tak enak kalau tak minta maaf setelah sebuah motor mahal telah di berikan untuknya dengan embel-embel menghapus kesan buruk jisung dan felix.

Mendengar itu Han memutar badannya menghadap Hyunjin, namun wajahnya datar.

"C'mon!!! Hyunjen hwang kelebihan bibir, kau tau aku tidak akan pernah mengalami sakit hati selain di putusi Minho." Ucapnya lalu kembali memunggungi Hyunjin.

Hyunjin terkekeh dan ikut berjongkok di sebelah Han. Dilihat-lihat anak ini imut juga ya.

"Aku hanya bilang. By the way, kau suka kucing, ya?"

"Demi dewa Hyunjin! Aku sangat takut Minho menyakiti hatiku, jadi aku rela membawa ketiga kucing yang lebih berharga dariku ini kesekolah! Ingatkan aku untuk tidak mau menerima sentuhan Minho siap ini."

Pekik Han dengan pipi yang bergoyang-goyang kesal.

"Aigoo.. imutnya jika sedang marah." hyunjin mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi Han.

Han menerjapkan matanya. "Kalau dilihat-lihat, Hyunjin tampan juga. Tidak mau jadi kekasihku?"

Lalu selanjutnya badan mungil itu di tarik Minho dan di gendong di bahunya sambil sekali memukul bokong Han.

"Kau sudah berani nakal, hah?! Mingi, tolong urus anak-anakku."

Lalu terdengar Han berteriak memaki Minho di gendongannya dengan bokong yang kurasa mulai memerah.

Tak lama seorang pria datang menggendong ketiga kucing di hadapan Hyunjin sambil menyengir. Kenapalah pula minho bawa-bawa kucing kesekolah, tidak jelas.

"Han memang binal tek tau tempat, hati-hati. Banyak pria tampan sampai takut dengannya." Dan mingi meninggalkan hyunjin yang tak mau mengerti juga urusan minho dan ketiga anaknya serta si tupai kelebihan hormon itu.

.....

Changbin menarik Hyunjin saat melihat Hyunjin berjalan mau memasuki sekolah, menariknya ke samping sekolah untuk kumpul-kumpul rutinitas pagi.

Changbin memberinya rokok. "Wah, uri Hwang Hyunjin sudah ada motor mahal ternyata.. keren sekali kesekolah sambil bergaya...~" goda Changbin yang disoraki anak lainnya.

"Itu hanya pemberian Minho." Mendengar itu semua, teman Hyunjin langsung hening.

"Serius?! Minho?! Wah! Itu motor kesayangannya, Jin.. bagaimana bisa?!" Yeonjun menggempet di sebelah lengan Hyunjin.

"Panjang cerita." Hyunjin menyalakan rokoknya, namun saat hendak menyentuh bibir, Hyunjin teringat Felix menutup hidungnya, dan Felix yang menunggunya di halte dengan permen dan surat manis di tangannya.

Oʀɪᴅɪɴᴀʀʏ 'ʰʸᵘⁿˡⁱˣ'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang