ROMEO TO WILLIAM (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18+

When an Angel wears a Devil's mask (18+)

Warning: Shonen Ai, Boy x Boy, Yaoi 18+, Hurt (semoga ngk gagal), OOC, Typo

Chapter kali ini terinspirasi dari "The White Knight of London Arc" 

Untuk Chapter kali ini Author terinpirasi dari Intrumen Tartini Violin Sonata in G Minor "Devil's Trill Sonata"

Semoga kalian suka dengan sisi Romantisme SherLiam dari MTP buatan Author Shion 

Selamat Membaca
-----------------------------------------------------------

Terkadang segala sesuatu yang direncanakan tidak selamanya berjalan lancar. Harapan pun terkadang pupus walau sebanyak apapun manusia itu berharap.

Malam itu, Albert James Moriarty mengerutkan keningnya saat  mendapatkan laporan dari Fred Porlock yang diperintahkan untuk mengikuti setiap pergerakan dari seorang anggota Parlemen- Adam Whiteley. 

"Albert-sama, saat ini Mr. Whiteley menunggu anda ditaman itu"

Tidak tanggapan dari Kepala Keluarga Moriarty, kini Albert James Moriarty melemparkan pandangannya pada William yang hanya diam sambil menundukan tatapannya.

"Will, bagaimana solusimu?"

Albert bertanya walau dalam hatinya ia sudah bisa menebak jalan pikiran sang adik, sementara Louis sedikit menatap penasaran akan keputusan yang akan diambil kakaknya-William yang Lord of Crime yang sebenarnya.

"Hanya itu caranya Nii-sama"

William menatap serius sang kakak tak lama sang kakak pun membalasnya dengan sebuah anggukan kecil.

"Fred, siapkan kereta kuda. kita akan menemui Mr. Whiteley"

.

.

.

SKIP TIME

.

.

.

Sepanjang perjalanan pulang menuju kediaman Moriarty, tidak ada pembicaraan yang terjadi diantara 3 James Moriarty di dalam kereta kuda yang dikendalikan oleh Moran dan Fred yang duduk disebelahnya.

Ada rasa bersalah dalam hati William saat mengingat rencana mereka untuk melibatkan seorang pria baik seperti Adam Whiteley,
 
'Tuhanku, sepertinya memang Kau tidak mengijinkan kami untuk berhenti ditengah jalan' 

Seulas senyuman miris terukir pada wajah palenya, tidak ada yang menyadari senyuman itu namun kedua saudaranya dapat merasakan apa yang saat ini dirasakan oleh William.

"Will, apa aku harus meminta Fred untuk menemui Petterson?"

Sang kakak memecahkan keheningan yang terjadi dikereta kudanya, William diam sejenak saat memandangi jalan menuju mansionnya

"Nii-sama, Perintahkan pada Petterson untuk membawa beberapa anak buahnya"

"Wakatta.."

Mereka semua tahu, mereka semua sepakat, pagi itu Sang Lord of Crime untuk pertama kalinya akan melakukan eksekusi dihadapan banyak orang.

Dan Adam Whiteley adalah orang yang tepat untuk dijadikan Martir dalam rencana mereka.

'Iya, memang seharusnya rencana berjalan seperti ini, dan ketika saat itu tiba..... Sherlock.... kaulah yang akan menjadi cahaya saat kujatuhi London dalam kegelapan'