2 :: Jangan Ikut Campur

328 82 13
                                    

>> Happy Reading <<

🌹🌹🌹

"(Namakamu), kimia udah?" tanya Maura.

(Namakamu) tersenyum bangga, "Udah dong! Lo belom pasti kan?"

"Sialan! Liat dong gue," pinta Maura.

Melati menghampiri Maura kemudian merangkul pundaknya, "Yuk bisa yuk!"

"Sialan dua."

Melati terkekeh, "Nyontek mulu, pantesan bego."

Maura menarik rambut Melati, "Tai! Lo udah belom? Sok ngatain gue ternyata dirinya juga belom!"

"Gue? Udahlah bos!" jawab Melati sambil mengibaskan rambutnya ke wajah Maura.

"Tai kucing lo, Mel."

(Namakamu) hanya terkekeh. Sudah biasa melihat kedua temannya itu ribut.

"(Nam), nyontek ya!" kata Maura sambil mengambil buku (Namakamu).

"Ceban yak!" kata (Namakamu).

Maura mendengus, "Tai! Perhitungan amat lo." katanya sambil menyalin jawaban milik (Namakamu).

Melati duduk di bangku samping Maura, "Yang nyolot, gak tau diri, dan hal jelek laennya emang cuma Mora." ia menepuk pundak Maura sebanyak dua kali.

"Ngomong lagi, gue colok mata lo!" balas Maura sambil menodongkan pulpennya ke wajah Melati.

Setelah menjahili Maura, Melati kembali ke tempat duduknya—di sebelah (Namakamu). Iya, (Namakamu) duduknya sebelahan sama Melati, sedangkan Maura sama Diva.

(Namakamu) dan Melati melanjutkan obrolannya yang tadi sempat tertunda.

Tak lama masuklah Iqbaal, Danu, dan Rafto, karena diantara dayang-dayang Iqbaal cuma Danu dan Rafto yang sekelas sama (Namakamu).

"...nanti toilet gak?" tanya Danu.

"Kagak kapok emang lo?" dibalas pertanyaan juga sama Rafto.

Sedangkan Iqbaal tertawa melihat temannya yang sudah candu menjadi anak bandel.

Rafto berjalan ke arah tempat duduknya yang ada di belakang Maura, "Ngerjain apa, Ra?"

"Tugas kimia minggu lalu." jawab Maura.

Tak lama Rafto menghampiri Maura dengan membawa buku dan pulpen, "Liat ya?" katanya sambil duduk di sebelah Maura yang masih kosong.

Melati menoel lengan (Namakamu), "Liat noh, kayaknya Rafto udah bosen bandel."

"Biarin aja, biar populasi anak bandel di sini berkurang." jawab (Namakamu).

"Sarapan dulu lah ayok!" ajak Danu pada Iqbaal di sebelahnya.

"To, ayo kantin lah!" Danu menoleh ke belakang dimana tempat Rafto duduk, tapi setelah liat Rafto lagi nulis Danu langsung natap Iqbaal lagi.

"...lah lah, dia ngerjain tugas, Baal. Norak temen lo!" kata Danu pada Iqbaal.

Iqbaal menghampiri Rafto sambil terkekeh, "Ngapain lo? Mau jadi anak teladan?"

Rafto hanya tersenyum tipis menanggapinya.

Danu mengganggu Rafto menulis, "Norak lo kayak gitu, anjing!" ia mengambil pulpen milik Rafto dan membuangnya ke arah pintu.

(Namakamu) yang sedari tadi menyaksikan pun merasa kesal, ia berdiri dari duduknya, "Lo apaan sih, Danu?"

Messy Boy [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang