Dia Yang Selalu Tak Ku Inginkan #1

4 2 0
                                    

Setelah itu aku kembali ke sekolah lalu pergi ke perpustakaan, perpustakaan di sekolahku sangat sepi, karena banyak anak yang engga untuk membaca buku, bahkan perpustakaan se besar ini biasanya cuma 1-3 anak doang kadang cuma aku doang.
Aku memilih buku sains, sambil membaca aku mendengarkan lagu. Tiba-tiba bruk. Seperti ada sesuatu yang jatuh aku menghampiri suara tadi. Aku melihat seseorang yang sedang memungut buku buku yang jatuh, aku membantu nya memungut buku buku itu dan ternyata dia adalah Deon
"Sini biar aku bantu"
"Ngga usah, aku bisa sendiri" jawab Deon dingin
Aku tetap membantunya, saat aku memungut buku ada buku lain jatuh dari atas dan mengenai kepala ku
Bruk, "akhhh"
"Are You Okay, udah di bilang aku bisa sendiri" kata Deon lalu mengelus kepala ku
Aku memperhatikan wajahnya yang begitu serius. Lalu Deon melepaskan tangannya dari kepala ku. Aku memungut buku yang tadi menjatuhi kepala ku. Sekilas aku membaca judul buku itu adalah Seorang Psikolog Jessie........ Lalu aku tak membaca selanjutnya Deon mengambilnya dari tangan ku.
"Eum ya udah lanjutin bacanya maaf ganggu" kata Deon
"Em Okey, by the way No problem"
Deon tak menjawab apa-apa dia langsung pergi ke arah yang berlawanan. Aku pun melanjutkan baca. Dan beberapa menit kemudian aku kembali ke kelas. Pelajaran pun dimulai.....
Jam 3 sore kemudian...
"Baik anak-anak pelajaran hari ini selesai kalian bisa pulang"
Aku mengemasi alat-alat tulis ku. Aku menelfon Pak Heru untuk menjemput ku. Setelah itu aku pergi ke luar kelas. Oh iya hari ini hari Senin Aku harus pergi untuk belajar bahasa Jepang. Papa ku ingin aku menguasai bahasa Jepang, tahun lalu papa ingin aku menguasai bahasa Korea. Dan saat kelas 2 aku sudah bisa bahasa Inggris. Jika aku tidak bisa bahasa korea selama se tahun dia akan memarahi ku. Saat aku ingin berangkat ke sana
"Maaf nona Adya, Ban mobilnya bocor" kata Pak Heru
"Berapa lama harus di perbaiki" tanya ku
"Cukup lama non" jawab Pak Heru
"Pak Heru benerin mobilnya Adya ke sana sendiri" kata aku
"Baik non"
Aku berjalan sambil menelfon papa, tapi papa tak menjawab sudah berkali kali. Dan sekarang sudah jam 3.15 kelas di mulai jam 3.25 waktu ku sangat tipis. Aku berlari menuju tempat les bahasa itu. Saat aku menyeberang ada sebuah motor melaju cepat aku mundur dengan cepat, karena cepatnya aku tersandung batu di belakang ku. Mata ku mulai buram dan aku hanya melihat semua warna hitam.
Waktu aku bangun aku berada di rumah sakit.
"David?" Aku kaget ketika !elihat ornag yang duduk di sebelah ku adalah David
"Kau pasti tak ingat, tadi kau pingsan di jalan aku membawa mu ke rumah sakit, maaf kalau aku lancang aku tadi menelfon ayah mu di hp mu tapi tak di jawab, aku menelfon ibu mu katanya sebentar lagi dia datang" jelas David
"Oh ngga papa, makasih" kata ku lalu mencoba untuk bangun
"Sini biar ku bantu" David membantu ku untuk bangun, jika dilihat orangnya memang baik
"Makasih"
Tak lama kemudian Mama datang.
"Adya, kamu kenapa? Kok bisa pingsan" tanya mama khawatir
"Adya ngga papa kok ma"
"Makasih ya kamu udah jaga Adya, siapa nama mu?" Tanya Mama pada David
"David Tante" jawab David
"Ma ini jam berapa?" Tanya ku menghawatirkan
"Jam 7 malam kenapa?" Kata ku
"Ahhh aku melewatkan kelas bahasa Jepang ini hari pertama ku, Papa akan marah" kata ku khawatir.
"Kamu ngga usah khawatir" kata Mama
"Eumm tante David pulang dulu" kata David
"Ehh ngga mau ke rumah tante ayo makan malam bareng" kata Mama Mengajak David
"Ehh ngga usah tante David ada urusan, mungkin lain kali" kata David
"Oke kalau itu mau kamu, hati-hati di jalan" kata Mama
Aku dan Mama pulang bersama.
Sampai di rumah....
Bibi membuka pintu rumah. Papa terlihat sedang duduk di sofa.
"Kau sudah pulang?" Kata papa yang terlihat santai membaca koran
Aku hanya diam
"Jawab" kata Papa dengan nada tinggi
"Kenapa kamu melewatkan les bahasa Jepang ini adalah hari pertama, bagaimana kamu bisa bahasa Jepang" kata Papa
"Adya tadi pingsan di jalan apa Papa ngga khawatir,lagi pula itu cuma les kan juga ngga wajib kan pa, Adya bisa ikut lain waktu" kata Mama membalas Papa
"Papa ngga mau tau setiap akhir tahun Adya harus ikut Kompetisi bahasa yang Papa pilihkan, tahun kemarin gagal kompetisi bahasa Korea, tahun ini kamu harus jadi yang pertama" kata Papa
"Tahun kemarin Adya Juara 2, masih mending loh Pa, Papa harusnya menghargai perjuangan Adya, nanti Adya semakin tertekan" kata Mama
Aku hanya diam melihat mereka.
"Pokoknya Hari ini Adya ngga dapat jatah makan malam"
"Ya ngga bisa gitu dong pa, Adya dari tadi siang belum makan, belum lagi dia harus les habis pulang" kata Mama
Papa langsung pergi dari Ruang Tamu,
"Pa,Pa"
Aku masuk ke kamar dan meninggalkan Mama di Ruang Tamu. Aku mengunci pintu kamar ku. Aku duduk di depan pintu, air mata ku mulai jatuh.

//•Bersambung•//

Thank'S To ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang