Sebutlah Choi Yeonjun itu anak semata wayang. Sebab nyatanya memang begitu. Tinggal sendiri di tengah-tengah Seoul, orang tuanya ada di kota lain. Sang ayah menghabiskan waktu mengelola bisnis, sedang sang ibu merawat orang-orang sakit usai ditangani dokter. Apalah, anaknya sendiri malah jarang sekali diurus. Tetapi, Yeonjun enggan mempermasalahkan itu. He's old enough—
...he thinks.
Tapi, sesempurna apa cowok 20 tahun mengurus diri sendiri? Bagaimanapun dia masih membutuhkan keluarga. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan material, tapi juga afeksi dan perlindungan. Dan Yeonjun kehilangan potongan puzzle itu. Hendak mencari pun, toh tempatnya sudah ada, hanya sulit diraih saja.
"Jadi untuk apa ketemu?" si adam bersurai hitam itu melempar tanya bersamaan dengan dua telapak tangannya yang menempel pada sebuah meja bundar. Melukiskan dua bahu yang makin hari makin meruncing saja. Sebenarnya dia makan teratur atau tidak? Yang bertambah pada posturnya hanyalah tinggi dan tinggi badan.
Siang menuju keburitan, Yeonjun sudah berbalut rompi kerjanya. Telah dikatakan, selain kuliah dia juga part time. Menambah uang jajan, tentu. Mengisi waktu, juga benar. Sendiri di rumah memang nyaman, but there are bored times too. Dan tugas kuliah seringkali tak tahu diri. Dengan part time, terkadang ia melupakan semua itu dan seolah tak ada beban pikiran apapun.
"Just..." Soobin mulai berkata, dan semua orang memenuhkan atensi padanya. "...ingin kumpul saja," lanjut pemuda Choi itu. Nampak santai sembari meraih keripik kentang di meja.
Jangan tanya dengan ekspresi empat lelaki lainnya. Usai mendengar pernyataan itu, Yeonjun beserta Beomgyu, Taehyun, dan si blasteran Hueningkai saling melempar pandang. Sebelum sang sesepuh menegakkan diri lalu menaikkan lengan-lengan bajunya. Bersiap melayangkan—minimal tamparan mungkin, pada Soobin. Sayangnya, emosi Yeonjun masih terkendali. Ia pun mendaratkan dua telapak tangannya di tiap pinggang.
"Terus tadi pagi?" tanyanya.
Di sela kunyahan, Soobin memutar memori tentang apa yang ditanyakan Yeonjun. "Oh, gue mau barter tugas, tapi lo malah kencan."
...his mouth, sialan si Soobin!
"Kencan? Yeonjun kencan dengan siapa?" Kali ini Hueningkai menyahut. Khas sekali, apa-apa dibuatnya terkesan... wah! Tipikal manusia polosan sedunia. Bahkan sekarang wajahnya amat sangat excited.
"Barter apaan, yang ada lo tinggal nyalin." Terima kasih kepada otak Yeonjun yang memunculkan ide untuk mengganti topik obrolan sebelum kebablasan.
"Hwang Yeji?"
Apa lagi ini?!
Nampaknya niat Yeonjun gagal. Malah sekarang masuk tokoh lain dalam topik awal. Dan kenapa pula Beomgyu mengucap nama itu. Padahal semua orang juga tahu hubungan Yeonjun dan Yeji sebatas...
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle √
Fanfiction|MOVE TO GOODNOVEL| ❝ it's alright, I'll find you, i will make a miracle happen. ❞ ft. choi yeonjun-arin-etc. ✶ ----- end : august 18, 2021 highrank ˚⋆. #1 choiyewon (4/10/21) #2 arin (19/10/21) #2 candy (14/8/21) #2 choiyewon (1...