promise

1.4K 53 0
                                    

Sesampainya Mark di Apart Donghyuck ia langsung menuju ke kamarnya,


“Hyuck.”


Kamarnya kosong, lalu ia duduk di tepi kasur Donghyuck, pikirannya tiba-tiba mengulang kebarsamaan ia bersama Donghyuck dulu. di sini, di kasur ini dulu pertama kali Donghyuck menyatakan perasaannya. Dan disini pula, Donghycuk memutuskan hubungan keduanya.


“Kau sudah datang rupanya.”


Mark diam, ia menengok kebelakang melihat Donghyuck yang baru keluar kamar mandi dan hanya mengenakan baju mandi lalu menuju lemarinya untuk mengambil baju.

Donghyuck lalu berjalan ke hadapan Mark yang hanya diam memperhatikan dirinya, “Mark? banyak pikiran lo? bengong melulu.”

Mark menjawab hanya dengan gelengan, lalu menarik tangan Donghyuck lalu ia kecup punggung tangannya.


I miss you so much, Bear.


Mendengar ucapan Mark, Donghyuck memutar matanya malas, ia malas mendengar omong kosong Mark. Ia tahu Mark hanya menginginkan tubuhnya, bukan hatinya.


“Berhenti mengucapkan omong kosong itu, Mark. ayo kita lakukan sekarang, nanti sore gua mau keluar.” Ketika Donghyuck ingin menarik tali baju mandi, Mark menahan tangannya.


“Hyuck, bukan gitu”


“Lalu, apa?”

“gua nyesel, hyuck.” Mark menundukan kepalanya, masih memegang tangan Donghyuck, menggenggamnya erat.


“Aku beneran sayang kamu, aku bukan kangen badanmu, aku.. beneran kangen kamu. kangen kita jalan bareng, kangen kita makan onigiri dan ramyeon di Market sebelah kampus, kangen kita tiduran dan mandang langit di sungai Han. Aku kangen kamu, kangen semuanya tentang kamub Hyuck.” Mark mengembuskan nafasnya berat, ia sangat menyesali semuanya.


“Maaf, aku pikir, rasa sayang aku ke kamu masih kaya dulu pada saat kita cuma sebatas sahabat. Hyuck, tenyata aku udah sejatuh itu sama kamu. I really love you, Bear. Believe me, please...”


Mendengar penjelasan Mark tanpa Donghyuck sadari ia mengeluarkan air matanya. Jujur, ia juga masih sangat menyayangi Mark, masih ingin Mark ada di dalam hidupnya, Donghyuck sangat membutuhkan Mark. Tapi ia masih belum yakin, apa benar Mark mencintainya, bukan sebuah kebohongan seperti kemarin?


Donghyuck menghapus air matanya dengan kesal, “Tapi kemarin lo ninggalin gua sendirian disini, Mark. Lo ninggalin gua karna lo bilang rasa lo itu cuma sebatas sahabat kan? Iya kan, Mark? Please, stop! Jangan ngebuat gua terbang tinggi lagi lalu lo jatuhin untuk kedua kali nya, gua bener-bener gak mau. Itu sakit, Mark. Sakit banget- hiks...” Donghyuck terduduk lemas, menangisi semuanya. Sakit, ia tidak mau merasakan itu lagi.

Promise 🔞 | markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang