Apa yang terjadi dengan Soobin?
Yeonjun membawa Soobin ke rumahnya. Soobin akan menginap di rumah Yeonjun dengan iming iming Yeonjun akan mengajarkannya kimia.
"Nah disini rumah kakak"-Yeonjun
"Waah bagus"-Soobin.
"Ayo, katanya mau di ajarin kimia kan"-Yeonjun menarik tangan Soobin
Yeonjun dan Soobin masuk kerumahnya. Yeonjun tanpa basa basi membawa Soobin ke dalam kamarnya.
"Eum, orang tua kakak ga ada?"-Soobin.
"Lagi keluar kota"-Yeonjun
"Ooooh"-Soobin.
Soobin duduk di pinggir kasur milik Yeonjun. Yeonjun melirik Soobin.
"Siapa yang suruh kamu duduk disitu?"-Yeonjun.
"Oh maaf kak"-Soobin menunduk.
"Eum . . . kita ga jadi belajar kimia"-Soobin.
"Jadi dong sayang"-Yeonjun mendekat.
"K-kak . . ."-Soobin.
"Apa? Jangan takut"-Yeonjun mendekat.
"I-itu di tangan kakak . . ."-Soobin.
"Ini namanya pisau lipat"-Yeonjun.
"Kakak mau ngapain?"-Soobin.
"Oh engga"-Yeonjun melempar pisaunya.
"Lepas tasnya sama jaket kamu, anggap aja rumah sendiri ya"-Yeonjun.
"Iya kak"-Soobin melepas tas dan jaketnya.
"Eum . . . kak ayo kita belajar kimia nya, Soobin udah bawa bukunya kan kakak udah janji"-Soobin.
"Udah malem nih"-Yeonjun.
"Tapi kan . . ."-Soobin
"Besok aja"-Yeonjun.
"Tapi kakak kan udah janji"-Soobin.
"Kalo kakak bilang besok ya besok Soobin"-Yeonjun.
"Eum, Yasudah"-Soobin.
Yeonjun mendekat lalu menggendong Soobin dan merebahkan Soobin di atas kasurnya.
"Kak ayo kita belajar, Soobin belum ngantuk"-Soobin.
Yeonjun menaiki tubuh Soobin. Soobin bingung.
"Soobin, kamu cantik banget"-Yeonjun mengelus pipi Soobin.
Pipi Soobin memerah.
"Aku suka"-Yeonjun.
Yeonjun tiba tiba mencium bibir Soobin. akal liciknya pun bermain. Kini Yeonjun bermain sesuai rencananya.
Yeonjun memasukkan tangannya ke dalam baju Soobin dan memainkan putingnya.
"Eungh"-Soobin mendongakkan kepalanya.
"Cantik sekali"-Yeonjun mengangkat baju Soobin.
Terlihat perut dan buah dadanya yang indah.
"Cantik sekali"-Yeonjun.
Yeonjun mencumbu setiap titik tubuh Soobin.
"Ah, geli kak eumh"-Soobin.
Yeonjun membuka celana Soobin.
"Wah"-Yeonjun mengocok adik Soobin.
"Ah kak jangan kak"-Soobin.
"Geli"-Soobin.
"Heem"-Yeonjun.
"Kamu lihat ini"-Yeonjun membuka celananya dan terpampang jelas anaknya yang sangat besar.
"Terus?"-Soobin.
"Kakak ga malu?"-Soobin.
"Ngapain malu? Kan kamu pacar aku"-Yeonjun
"Tapi kita ga pacaran kak"-Soobin.
"aduuuh, lupakan aja"-Yeonjun.
"Soobin udah pernah gini?"-Yeonjun.
"Oh belum"-Soobin.
"Oooh"-Yeonjun.
"Aku ajarkan ya"-Yeonjun.
Yeonjun mencium leher Soobin. Soobin menikmatinya. Yeonjun memasukkan jarinya ke dalam hole Soobin dan memainkannya.
"A-ah kak"-Soobin.
"Wah masih sempit"-Yeonjun.
"Eungh jangan"-Soobin.
Yeonjun merasa kalau dia sudah tak tahan.
"Kakak masuk ya"-Yeonjun
Yeonjun memasukkan adiknya yang besar.
"Ah kak sakit kak"-Soobin.
"Ini baru kepalanya"-Yeonjun.
Yeonjun kesulitan memasukkan adiknya karena hole Soobin terlalu sempit dan Soobin berteriak ketika akan di masukkan.
"Ok, kakak pelan pelan ya"-Yeonjun.
Yeonjun memasukkan adiknya perlahan.
"Aangh"-Soobin memejamkan matanya, menggigit bibirnya, dan mendongakkan kepalanya
"Ah, sudah masuk"-Yeonjun.
"Ah, sakit kak"-Soobin
Soobin bergerak tak nyaman.
"Ssstt, aku gerak ya"-Yeonjun.
Yeonjun menggerakkan pinggangnya perlahan.
"Ah, kak enak terus kak"-Soobin..
"Enak hm?"-Yeonjun mempercepat temponya
"Pelan pelan"-Soobin
"Iya sayang"-Yeonjun mempercepat temponya dua kali lebih cepat.
"Pelan pelan, sakit kak"-Soobin mulai menangis
"Aku suka kamu tersiksa"-Yeonjun mempercepatnya lagi.
"Ah udaaaah"-Soobin.
Yeonjun terus melakukannya sampai dia menyemburkan cairan putihnya di dalam.
"Ah"-Yeonjun mengeluarkannya dan tiduran di samping Soobin.
"Kak, kakak pipis?"-Soobin.
"Bukan sayang, itu sperma"-Yeonjun.
"Nanti spermanya jadi dede bayi"-Yeonjun.
"Nanti Soobin ga hamil kan?"-Soobin.
"Engga kayaknya"-Yeonjun.
"Sial, kamu ga tau nanti"-batin Yeonjun.
"Kamu bakal mengandung anak ku manis"-batin Yeonjun.
"Karena aku udah minum obat penyubur sperma"-Yeonjun.
*anggap aja ada ya*
"Kak, ini tidurnya ga pake baju?"-Soobin.
"engga sayang"-Yeonjun.
"Di tunggu kabar hamilnya"-batin Yeonjun.
"Setelah hamil kamu akan menanggung malu"-batin yeonjun
"Selamat malam sayang"-Yeonjun
KAMU SEDANG MEMBACA
appa
Fanfictionmenceritakan perjuangan seorang ayah yang membesarkan putra tunggalnya