Superman Return:Wenga-Mean to Be-What if love

What if Love part 18

Menghirup lagi udara tanah air tak pernah terasa senyaman ini untuk Jung Soojung.Karena ya...waktu tiga tahun untuk berada di negeri orang memang benar-benar bisa membuatnya merindukan segala kesibukan dan kecepatan di negara kelahirannya ini.

Dia tersenyum pada kedua orang tuanya yang menyambutnya di bandara International Jeju-do.Orang tuanya sudah menetap di Jeju selama hampir satu tahun setelah Ayahnya pensiun dari pekerjaannya di Amerika.Kini kedua orang tuanya memang berniat menghabiskan masa tua mereka di pulau terindah di Korea— Jeju-do.

Sempat menghabiskan beberapa hari di Jeju bersama orang tuanya membuat Soojung merindukan sesuatu yang lain— atau seseorang yang lain.Dia tersenyum mengingat orang itu— orang yang begitu rutin bertukar cerita padanya selama terpisah jarak ratusan ribu kilometer dengannya.

Kini dia sudah kembali— selain karena tawaran pekerjaan dari temannya,dia juga kembali untuk orang itu— orang yang wajahnya sempat beberapa kali muncul dalam berita nasional karena kesuksesannya di luar negeri.Produk RM corp kini sudah bersaing di pasar Eropa— kelas mereka sudah International.Jadi,Soojung tidak mau menjadi seseorang yang biasa saja.Karena dia mencintai orang itu —dia harus menjadi luar biasa saat berada di sebelahnya kelak.

"ini kasus pertama untuk kalian,mereka meminta pengacara terbaik untuk kasus ini."ucap Kang Daniel siang itu di tengah meeting yang dihadiri para pengacara pilihan.Beruntung Soojung termasuk dalam pilihan Daniel sehingga dia bisa segera melihat berkas yang di berikan Daniel— lebih beruntung lagi saat Soojung tahu jika kasus itu adalah kasus pembobolan yang terjadi di RM corp.

"besok kita akan bertemu dengan mereka di gedung RM corp."— Daniel melanjutkan dengan tatapan lurus pada satu per satu pengacara yang dipilihnya.

Sejak dulu sekali saat pertama kali merasakan pengkhianatan dan patah hati,sejak saat itu juga Soojung tidak percaya takdir.Menurutnya,semua yang terjadi dalam hidupnya adalah buah dari perbuatannya sendiri.Dirinyalah sendiri yang menciptakan takdir itu.

Untuk pengkhiatan dan patah hati yang dirasakan dulu hanya buah dari kebodohannya yang begitu mudahnya mencintai seseorang dengan begitu tulus.Sehingga dia mudah dibohongi...Ugh,sekarang dia tidak akan pernah mau menjadi bodoh seperti itu— percaya pada takdir akan bertemu 'the one' disaat yang tepat— bullshit dari mana itu???

Tapi hari itu setelah berkas RM corp datang padanya,menjadikannya berdiri di lobby RM Corp building bersama teamnya.Matanya tanpa sengaja melihat Kim Namjoon yang baru saja turun dari mobil mengkilapnya dengan setelan jas mahal serba hitam,para pegawai RM langsung memberi salam penuh hormat pada Namjoon— sedangkan Namjoon hanya berjalan dengan wajah datar bersama seorang pria paruh baya yang sepertinya adalah asisten yang sedang memberitahukan jadwalnya hari ini.

Sosok Namjoon hilang di dalam lift khusus direksi— Namjoon benar-benar berubah.Pria itu terlihat lebih dingin,lebih tak tersentuh dari sosok Namjoon yang dulu di kenalnya.

Saat itulah Soojung menanyakan tentang takdir.Inikah takdirnya???—  tanpa sengaja mendapatkan kasus RM corp begitu dia bergabung di tempat kerja barunya???.

"aku masih tidak percaya kau ada disini bersamaku."suara berat Namjoon membuat Soojung kembali ke dunia nyata.Tangan Namjoon melingkar mesra di pinggangnya yang tertutup kemeja putih milik pria itu.

Sejak satu jam yang lalu Soojung memang meninggalkan kamarnya untuk membuka laptopnya di bar stool apartementnya.Ada beberapa pekerjaan yang harus segera diselesaikannya.Dia hanya tidak menyangka ketidak beradaannya di atas tempat tidur dini hari seperti sekarang bisa membuat Namjoon terbangun.

Soojung tersenyum geli saat merasakan kecupan-kecupan hangat Namjoon di lehernya,"aku harus menyelesaikan ini,jadi jangan ganggu aku sebentar.Ok!!."— Soojung berusaha mengingatkan Namjoon untuk berhenti walau dia sendiri menikmati keintiman antara dirinya dan Namjoon.