2. penolakan bekal

6 1 0
                                    

Nara tersenyum bangga kala mencicipi nasi goreng nya.

"Enak nih mayan, kira kira Aksa suka ga ya?" gumam nya sendiri seusai mencicipi masakan nya.

"Duar!"

"An- eh mama!" ujar Nara hampir mengumpat.

Rahma alias mama Nara. Ia mencubit gemas pipi Nara.

"Tumben buat bekal, buat siapa si?" kepo nya sembari duduk di samping Nara, pikirnya Nara tidak suka membawa bekal.

Nara memaklumi ke kepoan emak nya, karena biasanya mama Nara sudah berangkat kerja sebelum jam 6 jadi tidak sempat melihat Nara yang terkadang membuat bekal.

Nara menutup tempat makan Tupperware dengan senyuman manis.

"Kepo amat ni emak emak satu." ujar nya songong.

"Dih dih, buat pacar yaaa?" saut Rahma menggoda putri tunggalnya.

Mendengar itu pipi Nara memerah.

"Engga apasi yeee." Nara menggendong tas nya dan menyalimi sang mama.

"Yauda, hati hati ya belajar yang bener pacar nya bawa ke rumah kenalin." ujar Rahma.

Dari ambang pintu Nara tertawa.
"Apasi mah, yauda aku berangkat mah!"

💌🍛🥤

Nara menaruh tas nya sebelum keluar kelas.

"Mau kemana lo?"

Pertanyaan dari shana ia acuhkan.

"Yee bocah girang."

Nara segera merapikan rambut nya dan mengatur napas. Karena pagi hari pasti belum banyak yang datang.

Sampai dikelas ipa, benar saja belum ada yang datang, Nara hanya melihat beberapa tas. Gadis itu langsung memasukan kotak bekal nya di kolong meja dan kertas berisi tulisan diatas nya.

"Dah dimakan ya." ucapnya pada kursi kosong itu.

Lalu berbalik tapi sayang nya pergerakan nya tertangkap basah oleh kedua cowok didepan nya.

Nara jadi mati kutu ditempat.

"A-anu Aksa gue taro bekal di kolong meja lo dimakan ya?" ujar Nara gugup lalu hendak pergi.

Namun Aksa menghentikan pergerakan nya.

"Sebentar." ucap Aksa.

Membuat Nara menoleh sepenuhnya dan memperjelas pendengaran nya.

Tadi aksa berbicara pada nya?

"Gue cobain dulu."

Ucapan Aksa tadi membuat kupu kupu diperut Nara berterbangan.

Zaki disamping Nara pun terbengong-bengong.

Aksa mengambil bekal itu dari kolong dan mulai membukanya.

Satu suapan..

Raut wajah nya biasa.

Dua suapan..

Makin flat.

Tiga suapan..

"Sini." tangan Aksa melambai menyuruh Nara menghadapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

aksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang