2. Sisi Berbeda

20 4 6
                                    

Halooo, ada yang nunggu gak?
Kalian dari mana?
Baca jam berapaa?

Yuu bacaaaa
Selamat membaca

*Jangan lupa tekan bintang dan komen di setiap paragrafnya

Sebuah kesalahan dapat menutup seribu kebaikan yang telah kau lakukan

Penulis

🖤🖤🖤

Jika pun itu yang membuatmu bahagia tanpa alasan. Maka lakukanlah semaumu.

Firfialyna Aktrylfa

Mungkin saja aku lebih baik mendekam dibalik jeruji besi. Dengan demikian rasa sakit ini tak kian membunuh ku secara tiba tiba.

Sejak kejadian kemarin, tak ada yang berubah. Sikap ibu yang kian membunuhku perlahan dan sikap Tasya yang selalu membelaku. Mungkin dia ingin menunjukan bahwa dia memang peduli pada ku.

Tasya Arliana perempuan yang berstatus kakak ku. Dulu sebelum aku mendekam di tempat itu. Kami selalu bersama, bahkan sering sekali dia membelaku saat aku tak bisa melawan kehendak keluarga ku yang lain. Tapi saat aku berada disana dia tak pernah menjenguku bahkan sekedar mengirim pesan untuk mengetahui kabar ku. Dan ya sekarang aku tau alasannya, ibu.

Oh ya aku belum memperkenalkan diriku. Aku terlalu fokus menceritakan jalan hidup ku.

Namaku Firfialyna Aktrylfa, usiaku 18 tahun. Ya, seharusnya aku meneruskan pendidikan ku. Tapi aku adalah seorang mantan narapidana. Aku harus apa? Tubuhku tak begitu tinggi namun sedikit berisi. Kulit sawo matang dan rambut sepinggang serta iris mata yang berwarna hitam pekat berkilau. Sudah. Tak ada yang istimewa dari diri ku hanya gadis biasa yang mungkin sekarang akan terlihat berbeda.

Baik kembali ke cerita. Saat ini aku tengah duduk didepan cermin dan memandang pekarangan belakang rumah. Tak ada yang berbeda semenjak aku tinggal disana. Saat aku mulai melamun terbawa suasana, aku melihat pantulan diriku dicermin. Tapi tunggu adavyang berbeda. Dia. Dia datang lagi, dengan senyum manis dibibirnya dan tangan yang ia simpan dibalik saku celananya. Oh jangan lupakan rambut pirang yang menambah ketampanan wajahnya.

Dia adalah Therfeano Van Nhaugheer. Seorang pria yang hari lalu datang kedalam mimpiku. Saat ini dia ada dibalik cermin, mungkin tepat berada dibelakang ku.

" Mis me ? " Ucapnya dengan aksen negara asalnya
(Kangen aku)
Aku berbalik, dan benar saja aku melihatnya kembali. Setelah hampir satu tahun aku tak melihat sosok manapun. Terlebih saat aku memutuskan untuk berhenti akibat depresi berat yang aku alami. Dia kembali ada dihadapanku.

" Bagaimna bisa?" Aku bertanya padanya. Karena ini terlalu sulit aku pahami. Sosok yang dari dulu  mengisi hariku. Namun hilang dan pergi begitu saja tanpa pamit.

" ik mis je " ( aku merindukan mu) ucapnya lagi
Aku hanya bisa menatap iris coklat itu. Wajahnya yang pucat dan dia mengulum senyum membalas kembali tatapanku.

Perlu kalian tau, aku memiliki kempuan sixth sense. Dan Fean adalah salah satu sosok yang selalu mengganggu ku. Ah mungkin sesekali dia menemaniku.

"Fiaaa, keluar kamu" tiba tiba saja mira berteriak.
" Hati hati geachte " Fean berbisik dan menghilang.

Aku mengerjapkan mata ku untuk kembali kedunia nyata. Oh ya tuhan , mungkin saja barusan aku hanya berhalusinasi.

Aku bangkit dan membuka kamar untuk menemui ibuku.

" Pergi ke pasar sekarang, gak ada bahan makanan. Setelah itu siapkan makanan untuk saya dan Tasya" kata ibu ku

Tanpa menjawabnya aku pergi melangkahkan kaki keluar dari rumah ini. Semenjak kejadian itu, Mira tak pernah mau memanghil dirinya ibu ataupun memanggil diriku dengan kata nak. Sebegitu bencinya ia pada ku. Padahal perlu kalian tau bahwa aku tidak terlibat apapun dalam kejadian itu.

Tak lama aku berjalan keluar dari rumah.
"Pakai uangmu Pembunuh" teriak ibuku

***
Tak ada yang lalu lalang pagi ini. Sepi. Sama seperti keadaan ku. Hilang. Tak ada yang harus dipertahankan bahkan untuk diperjuangkan. Hancur. Hidupku telah luluh lantak tak beraturan.

Dengan langkah gontai menuju pasar berbekal beberapa lembar uang yang aku miliki, aku berjalan menyusuri jalan sepi.

Tap tap tap.

Sepertinya ada yang mengikuti ku. Aku mulai cemas, dan melangkahkan kaki ku semakin cepat. Tiba tiba aku teringat ucapan Fean tadi. Hati hati. Apa ini apa yang ia maksud. Tiba tiba saja gemuruh di dada ku kian membuncah. Takut.

Aku menengok kebelakang dan ya ada dua orang pria dengan tubuh tegap dan berwajah meyeramkan. Aku mempercepat langkahku untuk mencari tempat yang ramai. Dan entah sial nya tak ada orang orang berkeliaran saat ini.

Perlahan keringat membanjiri tubuhku, aku bingung. Semakin aku takut dan cemas, kaki ku serasa lemas. Oh tuhan, aku baru saja merasa bebas. Tapi bukan tidak mungkin bahwa orang itu hanyalah orang yang tidak berniat jahat. Tapi lagi lagi firasat ku tidak enak.

Bruk.

Ah sial. Saat seperti ini kaki ku malah tidak benar berjalan dan menyisakan tubuhku terduduk diatas aspal. Saat aku menengok kebelakang. Mereka tepat berada di belakang ku dan menatap ku menyeringai.

Sungguh firasat buruk ku semakin memenuhi kepala ku. Apa yang harus kulakukan. Aku pun berusaha bangkit  dengan seluruh tenaga. Tapi sialnya lagi, mereka menahan tangan ku.

" Siapa dulu yang akan menikmatinya? " Seru salah satu orang.

Gila. Apa maksud mereka. Oh tuhan apa kau mau memberikan ku luka kembali.

" Tolongggg " aku berteriak sekencang mungkin. Tapi tak ada yang mendengarku sama sekali.

" Sttssss sayang, diamlah. Kau akan ku berikan kenikmatan terlebih dahulu lalu akan kupercepat kepergian mu dari dunia " ucapnya dengan seringaiaan tawa menyeramkan

" Kali ini dia memberikan kita makanan yang luar biasa " ucap satu orang nya lagi.

" Sekarang "

Duniaku sudah hancur sejak dulu, mungkin akan  tak bersisa kembali. Apa ini jalanku? Oh baik lah. Perlu aku tertawa?

Kemudian mereka menyeretku entah kemana. Teriakan tangisanku tak pernah didengar. Kemana jalan aku untuk meminta. Fean.

Semak semak? Mereka membawa ku ke sini. Ah tuhann. Aku mohon kali ini sudahi semuanya. Tolong.

Sesaat sebelum mereka melakukannya. Aku berteriak lagi menangis dan meronta. Memberontak. Aku melihat salah satu dari mereka mengeluarkan sebuah benda. Itu seperti pisau. Ya pisau lipat. Sesaat setelah itu.

Apapun itu aku masih berharap sebuah keajaiban

" TIDAK "

🖤🖤🖤

Yuhuuuu menurut kalian apa yang terjadi selanjutnya?
Penasaran gak?

Vote dan komen




See you
rararianii

KELAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang