sunbaenim

584 42 17
                                    

Tengah malam, di pinggir sungai Han. Tempat ternyaman bagi seorang Kim Yeri maknae dari Red Velvet ini untuk merenung, menjernihkan pikiran. Angin yang berhembus dengan kencang, tak membuat nya beranjak sedikit pun. Dengan penyamaran yang lengkap, Yeri hanya mengencangkan jaket nya guna mengurangi rasa dingin yang mendera.

Sore tadi selepas jadwal Red Velvet, Yeri memutuskan untuk pergi menemui orang tua nya. Awalnya sang leader, sekaligus eonni tertuanya tak mengizinkan nya. Melihat Yeri yang nampak murung membuatnya terpaksa mengizinkan maknae nya tersebut untuk pergi, dengan syarat Yeri harus langsung pergi ke rumah orang tua nya tanpa kemanapun terlebih dahulu.

Namun, bukan Yeri namanya jika tidak keras kepala. Setelah berjanji, ia langsung pergi menggunakan taxi. Bukan ke rumah orang tuanya, melainkan ke tepian sungai Han yang menjadi tempat favorit nya untuk menyendiri. Sebenarnya bukan tanpa alasan ia berbohong pada eonni nya, hanya saja ia tak ingin eonni nya tau bahwa ia tengah bersedih.

Selama 6 tahun lama nya ia debut sebagai anggota termuda di grup nya, tapi selama itu juga banyak penggemar yang masih membencinya. Ujaran kebencian terus di lontarkan oleh beberapa oknum, bukan masalah jika hanya cacian semata. Tapi ancaman terhadap keluarga lah yang membuat Yeri semakin hari terus tertekan.

"Huft, kapan ini semua akan berakhir?" Gumam Yeri sambil menundukkan kepalanya menatap sepatunya.

"Tak perlu di dengar, mereka hanya bicara omong kosong" ucap seorang namja yang membuat Yeri langsung menoleh ke arahnya.

"Sunbaenim? Sedang apa kau disini?" Ujar Yeri pada namja yang kini duduk di samping nya.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, sedang apa kau disini? Bukan nya kau izin pulang ke rumah orang tua mu?" Cecar namja tersebut.

"Bukan nya menjawab, kenapa malah serbu aku pake pertanyaan sih" kesal Yeri.

"Hehehe, mian yeri-ah. Sebelum itu, bisa kah kau memanggilku oppa? Agak sedikit canggung kalau kau masih memanggilku Sunbae, padahal kita sering bertemu" jelas namja tersebut.

"Engh, baiklah oppa. Sekarang oppa jawab dulu pertanyaan aku, baru nanti aku jawab pertanyaan oppa" ucap Yeri sambil menatap lekat namja tersebut.

"Aku sedang menikmati angin malam, lalu melihat mu duduk disini sendirian" namja itu.

"Eoh, tapi bagaimana oppa tau kalau aku izin pulang ke rumah orang tua ku?" Tanya Yeri lagi.

"Kenapa kau bertanya lagi? Bukan nya sekarang giliran mu menjawab pertanyaan ku?"

"Ish oppa, aku disini juga mau menikmati angin malam sebelum pulang ke rumah" jawab Yeri.

"Tadi di backstage aku tak sengaja mendengar perbincangan kalian" jawab namja itu.

"Baiklah, kalau begitu aku pamit pulang dulu" pamit yeri.

"Biar ku antar"

"Tak usah, oppa. Aku bisa pulang sendiri" tolak Yeri.

"Sekarang sudah lewat jam malam, bagaimana caranya kau pulang? Bis terakhir pun sudah pergi dari tadi" ucap namja tersebut membuat Yeri sedikit panik dan langsung melihat jam di ponselnya. Dan benar saja, ia sudah terlalu lama disini hingga tak sadar waktu menunjukan sudah dini hari.

"Apa tidak merepotkanmu, oppa?" Ucap Yeri malu.

"Tentu, tidak. Ayoo, keluarga mu pasti kecemaskan mu"

Selama di perjalanan, suasana mendadak sangat canggung. Yeri terus melirik sunbaenim nya yang sibuk mengemudikan mobil brand Audi RS7 sportblack. Sesekali sunbaenim nya itu menanyakan ke arah mana mobil nya harus melaju. Hingga tiba nya mereka di rumah kedua orang tua Yeri. Tidak terlalu mewah, tapi tidak bisa di sebut sederhana juga.

Yeri • BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang