𝐘𝐎𝐎𝐍𝐌𝐈𝐍 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍
"Aku kehilanganmu, bahkan saat kau ada disini. Kau tidaklah nyata ..."
Terlalu banyak kenangan yang mereka ciptakan, disetiap menit dan detiknya. Pahit manis mereka lalui bersama, hingga kesalahan yang tak terdug...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Terlihat sebuah mobil mewah dengan body bercat hitam yang begitu menawan, juga mengkilap dibawah cahaya mentari, sedang melaju dengan kecepatan tinggi seperti sang penguasa jalanan saat itu.
Hawa panas di luar sangat berbanding terbalik dengan aura dingin yang menyeruak milik sang pengemudi mobil. Min Yoongi─ Ia sudah menjadi pemimpin perusahaan di usianya yang terhitung cukup muda, dan ia merupakan sosok pemimpin tegas, juga cenderung keras. Yoongi bukanlah tipe yang selalu saja membawa tas kantor, dokumen-dokumen keuangan, dan mungkin membuang waktunya untuk terlalu pusing memikirkan jadwal padat yang harus ia lakoni,atau lebih tepatnya ... Sudah ada yang melakukan hal tersebut untuknya.
Kehidupannya bisa dikatakan cukup santai untuk menghadapi dunia luar yang begitu keras ... Seperti itu pikirnya. Seharian hanya mengunjungi bar, bermain dengan para jalang, dan pulang dalam keadaan mabuk, itu sudah biasa.
Berperan sebagai pebisnis underground, adalah hal yang ia tekuni sejak pubertas datang padanya. Terlihat sangat tidak masuk akal, saat mengetahui remaja sekolah menengah atas, adalah dalang dibalik kasus penjualan senjata dan juga obat-obatan terlarang yang sudah jelas, jika hal tersebut merupakan tindakan ilegal.
Semakin ia tumbuh dewasa, semakin besar pula nyali yang Yoongi miliki. Bisnis underground-nya juga semakin berkembang pesat. Narkotika, senjata api ilegal, para ladies yang tak terhitung banyaknya, mulai menyebar dan membuat namanya semakin dikenal.
Hari demi hari ... Keras kepala dan kebejatannya juga membesar, seperti saat ini─ Yoongi sedang duduk sambil mengemudikan mobil dengan tangan kanannya, dan memegang seputung rokok menyala di tangan kirinya.
Jas hitam dengan kemeja putih yang ia kenakan sudah tak berbentuk. Bercak semburan darah ada dimana-mana. Bau amisnya menguar mengelilingi seisi kendaraan yang ia tumpangi.
"Sial ... Darah seorang jalang penjilat itu, tercium sangat buruk." ucap Yoongi sambil kembali menyesap putung rokoknya.
Mobil sport itu terus melaju dengan kencang. Tidak peduli dengan makian orang-orang yang hampir saja terluka karna kecerobohan pengemudinya.
'lagipula mereka tidak benar-benar terluka bukan? Lalu kenapa harus mengoceh?' batin Yoongi.
Ia menghentikan mobilnya tepat didepan rumahmegah bergaya Itali, dengan kombinasi cat berwarna putih dan emas yang cukup luas. Dua orang pria berkacamata hitam dengan sigap langsung membukakan pintu mobil tersebut untuk Yoongi.
