11 - segalanya di teras rumah

131 25 9
                                    








Selamat membaca♡'・ᴗ・'♡










Selamat membaca♡'・ᴗ・'♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Mas sama Mas Soobin. Kalian bukan temen kan, sebenernya?"

Hening.

Kalimat Beomgyu tersebut membuat Yeonjun dan Soobin terdiam dengan mata yang sedikit terbelalak secara bersamaan. Yeonjun terpaku menatap Beomgyu, dahinya sedikit mengernyit. Soobin menelan ludahnya kasar, matanya terlihat diselimuti oleh rasa takut dan khawatir yang tertahan. Ia pun menatap ke arah Yeonjun guna memeriksa reaksi Yeonjun terhadap Beomgyu.

Beomgyu yang melihat reaksi keduanya pun hanya memberikan tatapan datar yang seolah mengintimidasi. Matanya menatap kedua orang yang ada di depannya secara bergantian.





"Kenapa? Kok kalian diem aja? Apa yang aku bilang bener, ya?"

Yeonjun merubah ekspresinya menjadi biasa seperti semula. Ia pun berdeham sejenak guna mengembalikan fokus orang-orang di ruangan tersebut.

"Nggak." Yeonjun menjawab dengan nada datar.

"Cih, Mas ini kalau bohong emang bego." Sejenak, Beomgyu menyunggingkan senyum miring yang sangat tipis.

Tatapan mata yang tajam kini Yeonjun berikan kepada sang adik tatkala ia mendengar kalimat yang baru saja dilayangkan.

"Heh, maksud lu apaan sih?"

"Hm? Apa?"

"Maksud lu apaan tanya begitu?!" Nada suara Yeonjun mulai naik, tanda bahwa dirinya mulai tersulut emosi.

Soobin yang daritadi hanya diam memperhatikan kakak-beradik tersebut pun mulai untuk sedikit melerai. Dari nada suara Yeonjun, ia tahu bahwa pacarnya tersebut bisa meledak sewaktu-waktu.

"Udah-udah, kita ke depan aja yuk, Kak?"

Yeonjun melirik ke arah Soobin, membalas tatapan Soobin yang sedari tadi dilayangkan kepada dirinya. Pandangan tajamnya melunak, ia pun mengangguk kecil sebagai jawaban. Beomgyu yang melihat interaksi keduanya pun hanya menyunggingkan sebuah senyum miring yang kentara. Di dalam hatinya, ia seolah berucap bahwa jawaban yang ingin ia cari sudah ia dapatkan dengan sendirinya hanya dengan melihat tingkah dua sejoli yang ada di depannya saat ini.

Beomgyu pun memutuskan untuk beranjak mendahului Yeonjun dan Soobin yang baru saja akan melakukan hal yang sama.

"Udahlah, kalau gitu aku pergi."

"Jijik jadi satu sama homo di sini." Kalimat tersebut Beomgyu layangkan dengan spontan. Suaranya sangat kecil bahkan hampir tidak terdengar, ia bermaksud untuk bermonolog ke dirinya sendiri.





bayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang