Noctis tak pernah mau percaya apa itu cinta, baginya cinta itu tak pernah ada, sejak kecil, dokter Obgyn itu hanya hidup sebatang kara, melawan dunia dan menaklukkannya seorang diri tanpa kasih dan cinta dari siapapun. Sampai kesalahan satu malam it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernikahan Noctis dan Stella akhirnya digelar. Karena putrinya telah hamil, mau tidak mau ayah Stella menyetujui pernikahannya bersama dengan dokter kandungan itu. Tuan Rodriguez tentu saja setuju, apalagi menantunya adalah seorang dokter dan memiliki hotel serta restoran, dan jangan lupakan showroom-nya juga. Membuatnya yakin menyerahkan sang putri semata wayangnya pada Noctis yang menurutnya sudah sangat mapan itu. Bukan apa-apa, semua orang tua di dunia ini pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, terlebih lagi Stella adalah putri satu-satunya, maka dari itu tuan Rodriguez tak ingin salah pilih menantu.
Soal Noctis yang yatim piatu, ia tak mempermasalahkannya sama sekali, malah ia sedih dan merasa amat kasihan pada menantunya itu. Tuan Rodriguez bahkan sampai berkaca-kaca dan menitikkan air mata setelah mendengarkan seluruh kisah hidup Noctis dari Stella dan juga Sinta, Stella bahkan malah menangis sesenggukan di hari pernikahannya. Ia benar-benar tak menyangka jika kisah hidup suaminya dulu begitu memilukan.
"Oh Dad... Sudahlah jangan membuat malu di negeri orang, Daddy kan pengacara, kenapa cengeng sekali seperti ini." Arnold berusaha menenangkan sang ayah yang membuatnya merasa malu, memang tak banyak tamu di sini, tapi tetap saja malu jika dilihat orang-orang. Arnold adalah kakak pertama Stella, dan sudah berkeluarga. Tuan Rodriguez datang ke Indonesia bersama seluruh keluarganya.
"Anakku... Bagaimana Daddymu ini tidak sedih, masalalu menantuku begitu menyedihkan, dia besar tanpa kedua orangtua, tapi syukurlah dia bisa menjadi orang sesukses ini, Daddy benar-benar terharu... Boleh Daddy memelukmu lagi nak?" Tanya tuan Rodriguez pada Noctis yang hari ini terlihat begitu luar biasa. Pria itu terlihat sangat tampan dengan setelan jas berwarna putih. Noctis juga tampak bahagia, ia bahagia berada di tengah-tengah keluarga barunya.
"Boleh Daddy." Bahkan rasa haru tak dapat ia cegah lagi ketika menyebutkan nama Daddy, ia masih tidak menyangka jika keluarga Stella akan bisa menerimanya se-welcome ini.
"Nak... Jangan sungkan meminta bantuan Daddy bila ada apa-apa setelah ini, Daddy, Mommy dan kakakmu Arnold adalah keluarga barumu sekarang. Kamu sudah tidak sendiri lagi, kamu punya keluarga besar sekarang. Jangan merasa sendirian lagi ya... Apalagi setelah ini kamu akan menjadi seorang ayah. Ada istri dan juga anakmu, kamu harus menjaga mereka baik-baik." Ujar tuan Rodriguez dengan penuh haru pada Noctis yang turut merasa sangat terharu dengan ucapan ayah mertuanya itu. Tuan Rodriguez bahkan tidak memukulnya padahal Noctis sudah menodai putrinya hingga hamil. Tapi entahlah, mungkin bagi orang Amerika hal itu sudahlah biasa, namun lain halnya dengan orang Timur seperti Indonesia.
"Iya Daddy, terimakasih banyak karena sudah menerimaku. Aku benar-benar bahagia."
"Syukurlah nak, Daddy senang sekali mendengarnya. Kamu memang pria yang luar biasa, beruntung sekali putriku bisa menikah dengan orang sepertimu." Tuan Rodriguez pun melepaskan pelukannya. Lalu mencium kening Noctis dengan penuh sayang. Membuat Arnold merasa geli melihatnya.
