A⁴

146 18 5
                                    

Saat berselisih jalan tiba-tiba saja Seungcheol menarik lengan Jeonghan sampai sampai Jeonghan berbalik ke arah Seungcheol dan menepis jarak di antara mereka, tangan Jeonghan masih di pegang erat oleh Seungcheol. mereka masih menatap dalam diam selama beberapa waktu.

"We waee?" Ucap Jeonghan terbata, menanyakan mengapa tangannya di genggam oleh Seungcheol.

Seungcheol tersadar lalu melepaskan genggaman tangannya, dan langsung berbalik tanpa mengatakan apa-apa kepada Jeonghan yang saat ini terkejut dengan apa yang di alaminya, alisnya menaut saat orang yang tadi tiba-tiba menggenggam tangannya berlalu pergi begitu saja, tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Agaknya urat syaraf nya ada yang putus" ujar Jeonghan dalam hati.

Jeonghan juga berbalik kembali mengejar teman-temannya yang meninggalkan dirinya, karena teman-teman Jeonghan tidak ada yang mengetahui kejadian tadi. Setelah Jeonghan kembali berjalan bersama temannya Seungcheol berbalik memperhatikan Jeonghan yang sedang berjalan menjauh darinya, sangat intens melihatnya sampai punggung Jeonghan menghilang dari pandangannya, dan melanjutkan perjalanannya kembali.

Malam harinya Jeonghan dan teman-temannya sedang berada di club malam, ini adalah club malam paling terkenal di seoul, mereka berada di kursi VVIP sambil di temani alkohol dan juga tak luput dengan para wanita penghibur, suara musik bergema di sepenjuru ruangan.

"wooy aku udah ngecek informasi si Seungcheol Seungcheol itu, kalau menurut aku kita lepasin dia ajalah, tanpa kita ganggu pun hidup dia udah menyedihkan" ucap Jisoo membuka pembicaraan mereka.

"kenapa?" Jeonghan bingung dengan kata-kata yang diucapkan oleh jisoo tentang Seungcheol, teman-teman yang lain pun bingung dengan perkataan Jisoo yang tiba-tiba mereka mendekatkan diri agar dapat dengan jelas mendengar perkataan Jisoo.

"iya hidupnya udah prihatin, lepasin ajalah sekali ini" jawab Jisoo tanpa menjelaskan.

"gak mau, kalian dah tau sendiri kalau aku udah menentukan mangsa berarti harus terlaksanakan" jawab Jeonghan.

"iya gak bisa main lepas-lepas mangsa gitu, gak baik buat kesehatan" ucap Mingyu asal

"kesehatan apaan nyambung enggak sama kesehatan dasar gila" protes Jeonghan

"udah mulai mabuk nih si Mingyu" jawab Seungkwan

"dapat informasi apaan sih? pasti penting kan?" tanya Jeonghan kepada Jisoo

"penting lah, penting banget malah, kalian janji dulu kalau aku kasih tau informasinya, kalian harus berhenti ngerencanain balas dendam" tawar Jisoo kepada teman-temannya.

"iya iya bawel, gak jadi balas dendam" ucap Jeonghan.

"jadi si Seungcheol ini tinggal sama adiknya yang masih SMA sama ibunya juga, ayahnya udah meninggal waktu adiknya masih kecil terus sekarang dia jadi tulang punggung di keluarganya, ibunya sakit kanker dan di rawat di rumah sakit sekarang, dan udah hampir 6 bulan gak bisa keluar dari rumah sakit karena kanker yang di derita ibunya udah stadium akhir, makanya aku bilang mendingan kita gak usah lagi lah mau bikin acara-acara balas dendam gitu, udah kasian banget kehidupannya" Jisoo menjelaskan dengan wajah yang merasa iba.

Semua orang terdiam saat mendengarkan informasi yang di sampaikan oleh Jisoo. setelah beberapa saat terdiam barulah Mingyu mengeluarkan suaranya.

"gila, itu kehidupan udah kaya drama-drama aja saking mengenaskannya kkkk" Mingyu tertawa

"ini kamu lagi gak bikin drama kan josh?" tanya Vernon

"kkkkk, sumpah drama nya gak bakalan laku kalau pun di jual Josh kkkkk" ucap Jeonghan juga tanda tak percayas.

Damn!! (CheolHan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang