O2

29 6 0
                                    



< kakak ojek - park sunghoon >

"pelanggan VVVIP gue ternyata bisa ke perpus juga, ya."

aurora mendongak ke samping, mendapati sunghoon yang terkekeh seraya menarik kursi di sebelah aurora, dan duduk.

aurora menghela nafasnya malas, lalu kembali membaca buku novel yang ia ambil di rak kumpulan buku cerita fiksi.

perempuan itu tahu jika sunghoon tengah menatapnya sedari tadi, hanya saja ia acuhkan.

namun, tambah lama aurora merasa risih. dengan sedikit kesal, aurora menutup buku bacaannya, beralih balas menatap sunghoon dengan alis yang diangkat satu, "kenapa?"

sunghoon mengusak gemas pucuk kepala adik kelasnya, "lo cantik kalo lagi baca."

"kak sunghoon bisa ngomong serius gak sih? ini lagi di perpustakaan loh, kak. aku gak mau ribut dan berakhir keluar dari tempat tenang ini," dengus aurora.

"jadi pacar gue."

aurora menatap malas kearah sunghoon, perempuan itu pun segera beranjak dari tempat duduk. membawa buku novel yang sekarang ia dekap, meninggalkan sunghoon keluar perpustakaan.

sunghoon tertawa remeh, menatap kepergian adik kelasnya. lantas tersenyum miring, "apapun rintangannya gue pasti menang, ra."

• • •

"one and two and three and four and nice!"

aurora mengusap pelipisnya yang sudah penuh oleh keringat, tersenyum tipis ketika laki-laki berumur satu tahun diatasnya itu kini bertepuk tangan bangga kepadanya.

"gausah berlebihan, kak jay."

jay si ketua klub dance, tertawa kecil, "haha, gapapa. honestly, gue proud sama kerja keras lo, padahal kita baru latihan kemarin pake lagu baru," jelas nya.

aurora meneguk habis air putih yang ia bawa dari rumah, mengacuhkan jay yang menurutnya agak sedikit berlebihan.

perempuan itu menyalakan layar ponsel, sudah pukul lima kurang. ia harus bergegas untuk pulang.

sebenarnya eskul sudah selesai pukul empat, namun seperti biasa, jay mengajak aurora untuk berlatih bersama.

katanya, biar bisa jaga-jaga jika ada perlombaan atau pensi dadakan.

aurora sendiri sih ayo saja, ia juga ingin kembali menggerakkan badannya setelah enam bulan berdiam diri di rumah.

"balik sama siapa?" tanya jay, yang sudah kembali memakai seragam sekolah tanpa mengancing seluruh kancing seragam. tenang, ia memakai kaos hitam polos yang dipakai sewaktu eskul.

aurora menggeleng, "gak tau, pake ojol mungkin."

"rapihin barang-barang lo kita balik sekarang."

bukan, itu bukan jay. melainkan sunghoon yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang latihan. bersandar di dinding kaca ruangan sembari bersedekap dada.

tatapannya lurus kearah aurora, membuat perempuan itu bergidik ngeri. mana datar sekali wajahnya.

jay menatap kawan sepermainan nya itu remeh, terkekeh kecil, "gua lupa kalo aurora sekarang udah ada pawang nya," timpalnya.

aurora menggeleng, menatap si ketua klub malas, "sembarangan kalo ngomong," dengusnya, jay tertawa kecil.

"ayo balik," sahut sunghoon, membuat suasana kembali hening.

"gak mau," tolak aurora.

"gue gak terima penolakan. udah gue bilang kan tadi pagi?"

aurora memanyunkan bibirnya, menatap jay, bermaksud untuk meminta tolong, "kak, gue gak mau pulang sama buaya darat kayak kak sunghoon."

yang diobrolkan memelototkan matanya, tidak percaya jika dirinya akan disebut sebagai 'buaya darat'.

jay sendiri pun terkejut, namun laki-laki itu hanya tertawa. kesempatan baginya. toh, kapan lagi temannya akan diejek seperti itu, kan?

laknat sekali oknum bernama jay ini.

• • •

"gak mau bilang terima kasih ke calon pacar?"

aurora berhenti, berbalik menghadap sunghoon yang kini tersenyum manis. sedangkan, yang disenyumi hanya membalas dengan tatapan malas.

"gue gak minta lo buat anter gue balik, sekian," aurora pun kembali menghadap ke depan, membuka pagar rumah.

"sama-sama, ra!"

aurora mendengus malas, perempuan itupun segera berjalan cepat masuk ke dalam pekarangan rumah. meninggalkan sunghoon yang tersenyum menatap punggung adik kelasnya hingga pintu rumah kembali tertutup.

perempuan itu berjalan menaiki tangga, masuk ke dalam kamar, dan segera membersihkan diri, yaitu mandi.

seperti biasa rumah aurora kosong, mama dan papa pergi dinas ke luar kota, dan soobin yang belum pulang kuliah.

selesai mengeringkan rambut, perempuan itu segera merebahkan diri diatas kasur. namun, matanya tidak sengaja menangkap bingkai kecil yang sengaja ia taruh diatas meja nakas, bingkai yang sengaja ia letakkan di belakang bingkai foto bersama keluarganya.

disana bisa terlihat dua sepasang anak berusia 14 dan 16 tahun. perempuan yang dengan bangga mengangkat piagam kelulusannya dan laki-laki yang memakai toga kelulusan si perempuan. keduanya sama-sama terlihat sangat bahagia.

tanpa aurora sadari, air mata nya perlahan mengalir turun membasahi pipinya. perempuan itu tersenyum pilu, mengusap foto tepat pada bagian wajah laki-laki tersebut dengan sangat lembut.

"kak, aku rindu."



tbc

mau cepat-cepat selesai , tapi ini baru part kedua . . .

keep vote n comment !!
terimakasi <3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kakak ojek - park sunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang