covid-19

0 0 0
                                    

Tahun 2020 virus corona menyerang indonesia yang mengakibatkan banyak orang yg terjangkit dan menyebarnya virus covid-19 keseluruh wilayah indonesia dan akhirnya pemerintah memutuskan rakyatnya untuk berdiam diri dirumah baik itu sekolah maupun pekerjaan,memakai masker,menjaga jarak/menghindari keramaian dan selalu mencuci tangan.



Tetapi dengan belajar secara daring bahkan guru memberikan tugas tanpa henti yang membuat banyak para siswa/siswi berhenti skolah dan dituntut untuk memiliki kuata dan hp yg cangih.

Bahkan semuanya serba online sekarang dan butuh waktu untuk menyesuaikan keadaan.
Setelah 1 bulan belajar daring akhirnya aku memutuskan buat pulang kekampung.
Dengan perjalanan yang agak ribet sebelumnya ,ya disetiap pos berhenti untuk tes swab dan suhu.

***
~dikampung



Akhirnya kakiku menginjak ditanah tempat kelahiranku dengan perasaan senang bisa sedikit terbebas dg luka yg kudapatkan dikeluarga bibi.

Flasback
Semenjak paman tiada aku terasingkan dirumah itu bahkan dilingkungan sekitarnya aku dianggap buruk oleh orang² tetapi aku berusaha mengabaikan toh selagi apa yg dibicarakan oleh orang² itu ngk aku lakuin ya its okay.


Aku hanya bisa menutup telinga dan mataku atas perlakuan mereka,bahkan uang jajanku semakin hari semakin hilang,knp? Bibi ku menguranginya perlahan-lahan bahkan untuk minyak motor saja tidak cukup.

"Syafiyah yg malang "gumamku

Bahkan aku harus menguatkan badan-badanku untuk membereskan rumah,menyuci pakaiannya sepulang skolah dan menjemurnya setelah sholat subuh dan menyetrikannya sepulang skolah.

Non stop, jam 5 subuh sholat lalu membereskan rumah setelah itu mandi dan berangkat keskolah,sepulang skolah sekitaran jam setengah 4 sore nyampe rumah belum lg ad pr yg diberikan skolah bahkan badan-badanku setiap malamnya meringis kesakitan,aku hanya bisa menahan sakit tubuhku dan bagaimana hatiku? Ya air matalh yang sanggup mengungkapkannya,hampir setiap hari aku bangun dengan mata yang membengkak.

Bahkan jangkrik pun tidak mendenggarkan tangisku,ketika aku menangis aku hanya bisa diam dengan air mata yg trus mengalir ingin keluar,aku tak ingin bersuara aku tidak mau dianggap cengeng dan rapuh, walaupun telah menangis  tetapi sesaknya menimbun didada sebab menahan.

Aku juga dipertemukan dengan orang-orang baik,aku mendapatkan sahabat baru dimana disitu semuanya sama,fisik tiada arti dan circel pertemanan yang tidak pernah terlintas diotakku, aku telah menemukannya.

Aku selalu berbicara kepada diriku sendiri "syafiyah bahagiamu sebentar lagi okay? Sabar lh sebentar lg"
Kata-kata yang kuungkapkan setiap pagi.

Bahkan sahabatku menganggap aku orang yg ceria sekali.aku tak pernah menangis bahkan terlihat murung,betapa hebatnya diriku menutupinya.Tetapi perlahan mereka tau aku hanya pura-pura,pernah suatu kejadian yang sangat memilukan terjadi padaku membuatkan tak lepas kendali dan akhirnya aku menangis didepan sahabatku justru mereka kaget sebab syafiyah yg mereka kenal tidak pernah menangis dan bahkan mereka ikut menangis.

Aku awalnya tidak ingin berbagi luka bahkan dg sahabatku sendiri tetapi mereka menyakinkan aku untuk mengungkapkannya dan aku menceritakannya secara ringkas sebab aku tak ingin mereka melihat lukaku jauh lebih dalam.

Flasoff


Ketika beberapa bulan menuju tahun baru aku memutuskan untuk kerja sambil sekolah,aku mendapatkan bos yang baik sekali dan bahkan menganggapku sebagai adiknya sendiri.

Aku bekerja mulai jam  8 pagi sampai jam 7 malam .
Capek memang dan sepulang itu harus berberes rumah dan menyuci baju,nyetrika baju,dll,
Bahkan tulang-tulangku setiap digerakkan mereka berbunyi "kretek kretek" dasar tulang rapuh.

Setiap beberapa hari sebelum gajian keluarga bibi sering bertanya "kapan gajian?kpn gajian?" Hmm aneh memang,uang gajian ku tak pernah murni ku pegang tetapi harus kubagikan untuk keluarga bibi.

Walaupun sisanya jadi sedikit its okay kan itu sedekah :).

Bahkan semua orang sudah tidur dan mematikan lampu rumahnya aku masih membereskan pekerjaan rumah didalam kegelapan ,hah memang kalau dipikir-pikir itu tidak adil.

Aku pernah berdoa kepada rabbku "ya rabb aku lelah,aku capek,aku sakit,aku terluka dan itu semua harus ku obati sendiri jadi aku memutuskan untuk menyerah dan aku ingin kembali kepada mu ya rabb"

Tetapi rabbku tidak kunjung menjemputku.

Dan pada tahun 2021 indonesia masih diserang oleh virus covid-19 yg semakin melunjak.
Aku ditahun baru ini disibukkan dengan magang,laporan dan persiapan ujian.

Dan akhirnya aku dinyatakan lulus dengan nilai yg memuaskan,sebab kata allah "ikhtiar dan bertawakallh" sebab sesuatu yg diusahakan pasti tidak pernah mengecewakan dan apalg diberengin dengan pemilik dan seisi dunia ini.

Dan waktunya untukku pulang dan tidak kembali lg kesini dan akhirnya luka disini selesai dan akan disiapkan dengan luka yang baru.

***

Next opisode"adanya luka baru yang membuat syafiyah lbih down bahkan menganggap dirinya tidak berguna dan tak berhak ada."

Tabarakallah ^^








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terbiasa dengan luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang