"Ga! Ga mungkin!" Gadis dengan piyama birunya berjalan tergopoh-gopoh, mencerna setiap kalimat orang di balik telfon.
Mengambil kunci, lantas mengeluarkan kendaraan kesayangan nya dengan kasar. Menarik paksa hingga menyebabkan lecet di sisi kanan motor.
Seolah-olah dunia nya mendadak hancur gadis itu menangis pilu.
"Ga! Gua ga boleh nangis. Semuanya bohong! semua orang lagi bohongin gua. Ini cuma prank! Ini cuma prank." Susah payah dia mengusap air mata. Berusaha mengendarai motor hingga sampai di teras rumah yang begitu luas.
Bendera kuning berkibar. Menandakan malapetaka yang sungguh menyesakkan dada benar adanya. Masih berharap dugaan nya salah gadis itu menerobos kerumunan orang berwajah sendu.
Tersenyum cerah meneriakkan panggilan sayangnya untuk sang sahabat. "Cantik.. Gua di sini ayo keluar kita main ke komplek sebelah." Tak ada jawaban.
"Eyy ga usah nge-prank. Gua tau kok lo lagi di kamar."
"Cantik.."
"Can-"
Grep
Kalimat nya terpotong kala laki-laki berambut coklat dengan cepat memeluk tubuhnya. Mengelus rambut panjang itu penuh iba. Mencoba menenangkan sang pujaan hati.
"Kok nangis, nanti dia ngeledekin kamu loh. Kamu ngapain disini? Kamu ikutan nge-prank aku ya sama dia?" Masih tersenyum cerah,hanya saja setetes demi setetes cairan bening meluncur di ujung matanya.
"Kamu kenapa sih? Jangan gini deh, please. Aku ga suka becandaan kaya gini. Ga lucu,tau ga!" Bergetar,nada bicara gadis itu jelas sangat getir.
Mendorong lawan bicaranya dengan kasar, melepaskan pelukan.
"Jangan gini, please. Semuanya bohong aku tau kalian lagi nge-prank,udah ya jangan nge-prank lagi. Panggil dia keluar,please."
Menggeleng pelan. Hanya itu yang dapat laki-laki itu lakukan.
"Panggil dia please,aku mohon sama kamu." tak ada lagi jawaban.
"PANGGILIN DIA!!!" Teriaknya frustasi. Badannya tergoncang hebat. Hingga naasnya,gadis itu tak sanggup lagi untuk berdiri. Badannya mendadak lunglai. Seakan dunianya benar-benar dipaksa hancur lebur.
~Araya~
(Mscw_1943_21.06.14)
-sndrns

KAMU SEDANG MEMBACA
Araya
Teen FictionSeseorang perlu alasan untuk mencintai. "cinta ga perlu alasan." halah tai, kalau kalau cinta tak perlu alasan lantas mengapa engkau mencintai nya setengah mati? setidaknya ada satu alasan mengapa dia sangat tergila gila dengan sosok manusia berkara...