ep.1

9 2 0
                                    


"Ly ayo neduh, ini hujan loh.." ucap sahabatku Yomi sambil menarikku keteras. Seperti tersihir, suara Yomi dan gaduh pesta perpisahan angkatan 15 ini sama sekali tak terdengar, bahkan baju yang basahpun tak terasa dinginnya. "Yom.... Aku suka sama dia" secara tak sadar kata itu keluar dari mulutku, "hah? Apa?" "Yom, kamu kenal kakak kelas yang menari itu ga?" "yang mana ly? Yang jaket merah?" Tanyanya memastikan "iya, kayaknya aku suka dia deh" ucapku datar tak berekspresi. Entah apa yang ada dipikiranku, suka pada pandangan pertama meski tak terasa dihati dan dengan asal tunjuk, aku menyatakan suka kepada orang asing yang entah siapa dan aku yakin dia tak tau keberadaanku. "ga usah gila deh lo Ly, pacar lo tu udah banyak...trus lo suka dengan lain, sarap lo emang... dia tu kakak tingkat kita ly, udah punya pacar, lu juga udah punya 3 malah...ga usah aneh-aneh ih, pulang aja yuk basah gini..pestanya juga udah mau kelar juga".

.

Benar kata yomi, aku sekarang yang sudah punya pacar malah naksir dengan pacar orang. Namun, mennurut ku itu wajar.. usia belasan yang menggebu-gebu mencari cinta bukannya tak masalah selama... ah lebih baik kulupakan, aku yang sekarang saja punya 3 orang pacar tak pantas rasanya berkata demikian.

.

Tapi, bukankah ucapan yang terucap tanpa sadar lebih kuat dari pada sebuah omong kosong? Atau mereka sama saja. Yang pasti, kata itu terucap pasti telah diatur dan pertemuan aku dan laki-laki itu juga telaah ditakdirkan. Takdir yang akan membawa tawa, atau hanya sebuah kisah yang singgah sambil menggores luka.

.

Benar dugaanku, ucapan ku tempo hari hanya omong kosong belang. Bahkan saat ini dapat ku pastikan pandanganku padanya hari itu hanya terbawa suasana sentimental hujan saja. Dia yang kemarin kukagumi kini berada didepanku. Ya tepat didepanku sambil bercanda dengan kekasihnya, pacarnya tak cantik, dapat kupastikan bahwa aku lebih cantik hanya saja dia lebih tinggi dan putih dariku meski aku juga bukan kategori cewek berkulit gelap, mungkin dia lebih pintar dan yang pasti dia lebih mengenal laki-laki itu lebih dulu dari aku. "itu Ly, kakak tingkatyang kemaren kamu tunjuk sebagai orang yang kamu sukai lagi mesra tuh dengan pacarnya hahaha" "ah iya, yasudahlah yom, ga usah ngeledek gitu juga.." sialan si yomi, bisa-bisanya dia bilang begitu didepan mereka, yang pasti para dayang pacar kakak itu bisa mendengarnya. "haha ya lu sih naksir pacar orang" tambahnya "anjrit lu yom, lambe mu itu loh lu mau nonton adegan laga disini? Noh liat para dayangnya ngeliatin kita kek hyena liat rusa njir...ah yuk pergi, sialan lu emng" "hahahhahahha" dengan cepat kutarik yomi pergi meninggalkan meja kami dengan mangkok bakso yang masih bersisa, yam au gimana lagi aura dikantin udah beda... kayak aura mau bunuh orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Musim Semi di Bulan MeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang