1.

42 3 2
                                    

Aku terima kritik dan saran ya, boleh banget koreksi kalau ada yang salah. Boleh juga kasi tau cara penulisan yang bagus, aku akan berusaha memperbaki cerita ini.

Salam dari Putri ya !!

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Di sebuah ruangan serba putih, terlihat seorang pria tengah berbaring di atas sebuah ranjang yang  nyaman.

Mungkin, terlalu nyaman? Sampai ia tak bangun-bangun setelah 6 bulan tertidur tenang di atas ranjang tersebut.

Bunyi alat-alat medis terdengar jelas di ruangan tersebut, beberapa saat kemudia. Secara perlahan mata yang tadinya tertutup rapat kini sedikit demi sedikit terbuka.

Pria itu mengerjap kan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang menerpa matanya, setelah mulai terbiasa ia mengedarkan pandangannya pada keseluruhan ruangan tersebut.

"Rumah sakit?," Tanya nya dalam hati.

Sedang di landa kebingungan, sebuah memory melesat masuk ke dalam ingatannya. Sebuah peristiwa mengerikan yang menjadi penyebab dirinya berada dalam ruangan serba putih ini.

'Flashback'

6 bulan lalu

Sebuah mobil Bugatti La Voiture Noire melaju kencang membelah jalan raya New York, menyelip melewati beberapa kendaraan lain yang menghalangi jalannya.

"Aaaaaaa ..... Arfa awas !!!"

Seorang gadis berusia 19 tahun di dalam tersebut menjerit histeris kala mobil yang ia tumpangi hampir menabrak sebuah mobil pengangkut sampah, gadis itu terus merapalkan doa dalam hatinya agar di beri keselamatan.

Sedangkan pelaku pengendara di samping gadis itu hanya menatap lurus ke depan, tak menghiraukan teriakan kekasihnya itu yang menyuruh nya memelankan laju mobilnya.

"Arfa ... Kamu salah faham, dia itu temen Smp aku. Dia mau keluar negeri jad- ... Aaaaaa Arfa liat depan,"
gadis bernama Ana itu kembali menjerit ketika sebuah mobil truk melaju kencang di hadapan mereka.

Arfa yang tersadar pun membanting stir nya ke arah kiri guna menghindari bertabrakan dengan truk tersebut, dan alhasil. Mobil yang mereka naiki menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan.

Arfa yang masih bisa bertahan pun dengan kepala dan tangan berdarah - darah berusaha menggapai kekasihnya itu, namun sebelum ia mencapai tangan Ana. Kegelapan merenggut kesadarannya.

'Flashback off'

Tersadar dari ingatannya, ia menoleh ke kanan kiri mencari Ana. Tetapi ruangan itu kosong, hanya dirinya yang berada di dalam ruangan tersebut.

Arfa langsung turun dari ranjang dan melepas kasar infus di tangannya, ia berlari menuju pintu untuk mencari Ana-Nya.

Tapi sebelum ia mencapai pintu tersebut, pintu itu terbuka dan menampilkan sosok wanita tua yang masih awet muda. Rara Maxim Alderick, mama dari Arfa.

"Arfa !! Kamu udah bangun sayang?! Mana yang sakit? Mau makan? Mau minum? Atau mau apa?," Tanya mama Arfa berturut-turut dengan senyum yang senantiasa berada di bibirnya, wanita itu sangat senang mengetahui anak semata wayangnya telah terbangun dari koma panjangnya.

"Ma ..... Ana mana? Dia di mana?," tanya Arfa dengan panik.

Senyum bahagia yang tadinya di berikan oleh Rara kini perlahan memudar, wanita itu bingung ingin menjawab apa.

"Ma .... Ana di mana? Dia juga selamat kan ma? Dia di ruangan mana?," tanya Arfa kembali dengan mengguncang tubuh mamanya itu.

"A ... Ana ... Dia .... Dia di- " Ucapan Rara terpotong ketika Daren, Daren Maxim Alderick. Suaminya, datang menghampiri dirinya dan putranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tempramen boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang