UHLF I

7.6K 889 34
                                    


Happy Reading Guyss
.
.
.
.
.
.
🕊🕊🕊


Bukanya takdir itu berliku tugas kita yaitu ikhtiar selebihnya pasrahkan kepada Allah. Bukanya yang tidak ada dalam rancangan kita tiba-tiba muncul dalam hidup? Seseorang yang memang tidak pernah diharapkan lalu datang dalam kehidupan.

Terlihat Septiana sigadis mungil yang cerdas akrab dengan panggilan Anna. Namun begitu polos jika sudah menghadapi masalah makanan, dia pasti melakukan cara apapun demi mendapatkan makanan selagi tidak menyeleweng.

Sekumpulan santriwati yang terdiri dari tiga orang sedang asik mengobrol dan tertawa.Ditengah candaan mereka Septiana yang melontarkan sebuah pernyataan kepada sahabatnya.

"Ca,  Anna pinjem duit dong, Caca itu pinter baik pula cantik juga," Septiana yang terus memuji Caca

Nasib ketika mondok ya gitu kalau enggak ada uang bisa minjem ketemen nanti udah dapat trasnfer baru bayar.

"Yakin, Na? Tapi ada syaratnya loh! Anna pun mana berani memenuhi syaratnya." Caca yang sudah menampakan senyum jahilnya

"Apa?" tanya Septiana

"Kalau Anna bisa memenuhi syarat itu. Caca pinjemin uang plus traktir bakso." Caca yang tersenyum jail.

"Bakso uhhh mengiyurkan, Anna setuju! yang penting Anna dapat bakso," jawab Septiana tanpa berpikir panjang apa syarat yang diberikannya .

Septiana dan Caca segera pergi kelapang, tidak lupa mengajak Akka. Setelah beberapa menit mereka sampai dilapangan. Caca yang menunjuk seorang Laki-laki yang sedang berjalan ditengan lapangn utama ponpes membuat Septiana menelan ludahnya.

Laki-laki dengan tampilan sederhana namun, mampu memikat kaum hawa yang melihatnya.

"Berani enggak?" Akka yang mengejek Septiana.

"Anna berani ko!"

Septiana yang berlari ke belakang laki-laki itu.

"Ayo bisa ko! Bisa! Demi bakso, Na, baksona." Septiana yang berbicara sendiri.

Tiba-tiba satu teriakan terlontar

"Gus Fati,  Anna Uhibukka Fillah" Teriak Septiana yang berhasil membuat Gus Fatibmenoleh ke belakang. Hanya tatapan tajam yang diberikan seorang Gus Fati kepada Septiana dan mulai berjalan satu langkah kedepanya .

"Ah mantapp! Tatapan yang tajam bagaikan elang," Gerutuh Septiana dalam hati yang mulai menundukan kepalanya

"Bilang apa kamu tadi?!" Tanya tegas Gus Fati

Gus Fati yang masih melihat Septiana menundukan matanya dan menunggu jawabanya hanya menghembuskan Nafasnya.

"Bilang apa, kamu?"

"Anna cuma bilang. Anna Uhibuka Fillah Gus Fati." Septiana yang berteriak sekali lagi.

"Kamu jadi santriwati enggak ada sopanya kemudaris!" Omel Gus Fati .

"Kan-kan mulai ceramah. Kalau bukan karena bakso, mungkin Anna enggak mau lakuin ini Gusnya baperan lagi "Omel Septiana dalam hati.

Tawa yang dirasakan oleh Caca dan Akka ketika melihat sahabatnya mendapat ceramah dari Gus Fati austad yang memang begitu tegas jarang menampakan senyuman diwajahnya hanya tatapan mata elang yang diberikan kepada Santriwati.

"Nunduk!"

Perintah Gus Fati yang melihat septiana menopangkan wajahnya dengan sikap polosnya.

"Enggak! sakit punggung,"

USTAD AND HIS LITTLE FAIRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang