Chapter 3: My Happiness

9 4 1
                                    

START!

START!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Saat ini jam menunjukkan pukul 04.25 pagi. Clesia sudah terbangun. Tidak biasanya ia bangun sepagi ini.

Biasanya juga ia bangun terlambat.

Ia berjalan menuju dapur dan membuka lemari kulkas yang berada disana. Ia mengambil botol berisi air dingin dan menuangkan air itu kedalam sebuah gelas.

Setelah meminum habis air nya, Clesia pergi ke ruang tengah.

Ia terkejut setengah mati. Karena ada seseorang di ruang tengah itu tanpa lampu atau cahaya apapun.

Rupanya itu Doyoung.

Hampir saja ia berteriak, tapi ia menutup mulutnya terlebih dahulu. Karena jika ia berteriak pasti semua orang di dalam rumah itu akan terbangun akibat suara teriakannya yang nyaring.

Doyoung memang tertidur di sofa ruang tengah. Karena menonton bola dengan Suho semalam.

"Woy."

"Kak Doy." Bisik Clesia.

Doyoung masih belum terbangun.

Clesia mengambil gelas berisi air yang terletak di atas meja ruang tengah dan menyiram sedikit demi sedikit air itu pada Doyoung.

Ah, rupanya itu juga tidak berpengaruh.

Oke, sekarang Clesia mengambil bantal sofa dan memukul Doyoung.

"Noh rasain lu."

"Aduh aduh sakit anjir." Teriak Doyoung.

"Abis lu gue bangunin kagak bangun-bangun, udah gue siram pake air juga." Ucap Clesia.

"Uwaa pangeran kok disiram pake air." Ujar Doyoung.

"Idih pangeran apaan. Pangeran kodok?" Ejek Clesia, sambil tertawa.

Mereka berdua tidak berhenti beradu mulut sampai seseorang menengahi perkelahian kecil mereka berdua itu.

"Woy udah donk. Ribut tau, gue ngantuk banget ini." Ucap Winter.

"Eh anjir, kampret, ayam, sue amat."

"Anjir lu kak, nongol tiba-tiba kayak mbak kunti. Mana rambut lu kayak begitu lagi." Sambung Clesia.

Ya rambut Winter memang acak-acakan. Ia berdiri di depan mereka berdua dengan muka yang masih mengantuk, ia berbicara dengan mata masih sedikit tertutup sambil memeluk bantal guling nya.

"Ribut sih lu berdua." Balas Winter.

"Iya tapi jangan gitu donk, kan pangeran jadi kaget." Ujar Doyoung.

"Hah!? Apa? Pangeran kodok?" Balas Winter.

Lalu Clesia dan Winter tertawa bersamaan.

"Gak adik gak kakak sama aja tukang nyinyir."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IN ANOTHER LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang