Selama tiga hari, pekerjaan Elisa hanya bermalas-malasan. Tidak pernah turun dari kasur. Ia hanya tidur semenjak pertemuannya dengan Elizabeth.
Sedangkan pelayan setia Elizabeth, yaitu Caroline, tidak ada henti-hentinya berteriak dan mencoba menarik majikannya agar segera bangun dari tempat tidur.
"NONA! AYO NONA BANGUN!"
Aksi tarik-menarik terjadi antara Caroline dan Elisa. Caroline yang berusaha menarik selimut yang menutupi tubuh Elisa, dan Elisa yang berusaha mempertahankan selimutnya.
"NONAAA!!!"
"Gak!" Lagi-lagi yang didapat oleh Caroline adalah penolakan.
Caroline sedikit heran. Sejak kejadian itu, majikannya ini berubah drastis. Biasanya majikannya tidak pernah bicara sekalipun, kecuali kepada ayahnya, tuan Duke.
"Nona sekarang berubah."
"Bahkan saya menganggap nona bukan nona yang dulu saya layani."
Sikap, dan kebiasaan Elizabeth juga berubah, membuat Caroline kembali terheran. Nona yang ia layani dulu tidak seperti ini. Elizabeth bahkan dulu jarang sekali tidur. Tapi kali ini berbeda.
Bukan Caroline saja yang terheran, tapi para pelayan yang bekerja di kediaman Duke juga. Bahkan rumor baru tentang Elizabeth menyebar dengan cepat.
Saat kejadian di ulang tahun Elizabeth, Elizabeth berubah. Dan itu yang tengah di rasakan oleh Caroline. Nona yang ia layani itu tak seperti dulu lagi.
Saat ulang tahun Elizabeth. Elizabeth mencoba meracuni adiknya Angelina, karena Elizabeth kesal melihat adiknya yang menjadi pusat perhatian. Reaksi yang diberikan oleh Elizabeth itu wajar, siapa yang tidak akan marah jika di hari ulang tahunnya malah orang lain yang mendapatkan semua perhatian dari orang-orang.
Saat tuan Duke tau, Duke mengurung Elizabeth setelah pesta selesai. Elizabeth dikurung di penjara bawah tanah, tempat yang sudah tidak asing bagi Elizabeth. Saat kecil, Elizabeth juga sering dikurung di sana.
Hanya Caroline yang bisa mengerti keadaan Elizabeth. Ia setia melayani Elizabeth sampai akhir hayatnya.
Caroline meninggal saat ia berusaha melindungi Elizabeth. Waktu itu Elizabeth sedang diincar oleh beberapa orang, yang dimana mereka dikirim oleh kaisar untuk membunuh Elizabeth, dan Caroline mencoba melindungi Elizabeth saat itu, akhirnya Caroline yang terbunuh.
"Tidak. Aku masih sama seperti dulu," ucap Elisa, tentu saja ia berbohong.
"Jika begitu, nona harus bangun. Biasanya nona suka berjalan-jalan di taman," ujar Caroline.
Elisa diam, ia seperti sedang dijebak oleh pelayan Elizabeth ini.
"Baiklah aku bangun!" Elisa membuka selimutnya, dan mengubah posisinya menjadi duduk.
Caroline tersenyum lebar setelah melihat Elisa bangun. Segera Caroline membawa Elisa untuk mandi.
"Ayo! Sekarang nona harus mandi, saya akan membantu nona."
Dari wajah Caroline, Caroline sangat bersemangat. Sedangkan Elisa membentuk ekspresi kesal menatap Caroline.
"Nona tidak bisa menolak lagi sekarang," ujar Caroline sambil tersenyum.
.....
Taman kediaman Duke Bathory memang sangat indah. Keindahannya ini sampai diakui oleh kaisar terdahulu. Keluarga Bathory sendiri memiliki hubungan dekat dengan kaisar terdahulu, tepatnya ibu dari Elizabeth adalah sepupu kaisar.
Pernikahan politik terjadi antara Duke dan juga ibu Elizabeth. Bisa dibilang, keduanya dijodohkan.
Saat menikah, Duke mencintai wanita lain yang ingin dia nikahi. Tapi keluarganya menolak dan memaksa Duke menikah dengan ibunya Elizabeth. Akhirnya pernikahan tanpa cinta itu terjadi.
Sama seperti Elizabeth, ibunya sendiri tidak pernah mendapatkan sedikit cinta atau perhatian dari Duke. Duke selalu mencampakkan ibunya Elizabeth. Bahkan setelah menikah, Duke masih menjalin hubungan terlarang dengan kekasihnya dulu. Ibunya Angelina.
Ibunya Elizabeth hanya bisa diam, meskipun ia terkenal pandai dan pintar. Sikap nya dingin, selalu menjaga martabat keluarga. Semua orang segan padanya, kecuali suaminya. Entah dosa apa yang dilakukannya sampai ia harus mendapatkan suami seperti Duke.
Bahkan saat kematiannya, Duke tidak datang dalam pemakaman. Elisa yang saat itu berusia 4 tahun, disaat tersulit-nya, ia tidak mendapatkan dukungan dari sang ayah. Sehari setelah kematian ibunya Elizabeth, Duke malah membawa kekasihnya, ibu Angelina ke kediaman Bathory.
Meskipun ibu tirinya tidak jahat, tapi terlihat jelas jika dia tidak menyukai Elizabeth. Ia selalu mengabaikan Elizabeth.
Suatu hari, saat Angelina berumur 5 tahun, dan Elizabeth berumur 7 tahun. Ibu tirinya itu meninggal dunia akibat keracunan. Duke saat itu sangat marah, dan menuduh ibunya Elizabeth yang bersalah.
Coba bayangkan, orang waras mana yang menyalahkan orang yang sudah mati.
Disaat pemakaman ibu tiri, hari itu adalah hari pertama pertemuan Elizabeth dengan adiknya, Angelina Bathory.
Dan sekarang adiknya itu berdiri dihadapannya.
"Kakak!" Angelina berlari menghampiri Elisa.
"Apa kabar?"
Elisa hanya diam. Ia masih belum bisa percaya kepada gadis di hadapannya ini. Apakah gadis ini baik atau buruk, Elisa takut dia bermuka dua.
Meskipun dalam novelnya Angelina adalah protagonis, tokoh utama dalam cerita.
"Kakak baik-baik saja kan?" tanya Angelina sambil memegang kedua tangan Elisa.
Mencoba terlihat akrab.
"Aku baik, seperti biasanya."
"Lihat-lihat nona muda bertemu dengan nenek sihir."
"Pasti dia berusaha mencelakai nona muda kali ini."
"Kita tidak bisa membiarkannya kali ini, kita harus melindungi nona muda kita."
"Iya!"
Elisa melirik kearah para pelayan yang sedang menatap dirinya sambil berbisik.
"Caroline, ayo pergi."
"Baik nona." Caroline berjalan di belakang Elisa.
"Eh tapi kak...." Angelina berusaha menghentikan Elisa.
Elisa tidak menggubris Angelina. Ini hal yang Elisa takutkan, ia muak melihat para pelayan yang sedang bergosip. Elisa takut tidak bisa mengontrol emosinya.
Darah Elisa mendidih, ingin rasanya dirinya mencabik-cabik tubuh para pelayan itu. Setelah masuk kedalam tubuh Elizabeth, Elisa jadi mengerti kepuasan yang di dapat oleh Elizabeth dengan membunuh orang.
Elisa harus bisa menahan diri. Misinya sekarang adalah untuk bertahan hidup dan mengubah alur.
Ia tidak akan menjadi penghalang antara kaisar dan adik tersayangnya itu.
Tapi untuk sekarang, dia harus bisa lari dari pernikahan politik. Siapa yang mau menikah dengan seorang tiran. Seorang monster di Medan peperangan dan tidak kenal ampun, dia suami Elizabeth. Bahkan saat hukuman mati di kerajaan terjadi, suaminya itu tidak datang untuk melihat Elizabeth.
Elizabeth sendiri saat dikediaman tiran, ia tidak pernah bertemu tiran. Apalagi saat pernikahan, yang datang malah pelayanannya, katanya untuk mewakili tiran. Karena tiran tidak bisa datang, ia sedang berada di Medan perang.
"Cih! Untung aja Elizabeth gak pernah cinta sama cowok brengsek itu."
"Nona bicara apa?" tanya Caroline yang mendengar celotehan Elisa.
"Ah, tidak lupakan." Elisa bodoh. Ia lupa sedang bersama dengan Caroline.
Elisa menghentikan langkahnya saat matanya tak sengaja bertemu dengan mata seseorang.
Itu Duke, ayahnya Elizabeth yang bangsat.
![](https://img.wattpad.com/cover/260383876-288-k760866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villainess Elizabeth [TERBIT✓]
Fantasía[SUDAH TERBIT] Sejarah mencatat Elizabeth Bathory adalah penjahat, dan sikopat wanita terkejam di dunia pada jamannya. Siapa yang tau bahwa Elizabeth Bathory hanya seorang anak lugu yang mengharap kasih sayang sang ayah dan hanya ingin di akui. Tapi...