**Perpisahan bukan lah akhir. Tpi justru ia akan menemukan cerita baru dengan orang baru dan suasana yang baru** entah dirasaka oleh semua orang atau tidak. Tapi percayalah perpisahan tak seindah pertemuan bagaimana pun caranya kamu berpisah.
Perkenalkan. Dia Arini Adawiyah, murid SD yang menduduki bangku kelas 6. Bersama ke tiga temannya. Mereka membuat sebuah geng anak cewe yang diberi sebutan AR (anak rusuh).
"Weh kita nongkrong doank di warung orang tapi kagak jajan" ucap Arini
"Iyaya numpang duduk doank"sahut Nana
Memey dan mpo hanya cengengesan.
"Lah gimana mau jajan orang warungnya tutup wkwk" lawak Memey
Mereka berempat lalu tertawa.
"Eh iya bentar lagi kita bakalan UN ya?" Tanya Arini di sela tawanya.
Mereka berhenti tertawa, duduk di bangku kayu panjang dengan kaki yang menggelantung. Kompak mereka ayunkan.
"Gak kerasa yah?" Tambah Arini nada nya berat tatapannya kosong.
Sesaat atmosfer terasa berat
"Iyaya abis UN perpisahan terus saling mencar entah kemana?!" Sahut Nana
"Woiii udah ngapa kok jadi ngebahas perpisahan sih?!" Mpo menengahi. Yup siapa yang mau ada perpisahan di tengah kebahagiaan?
"Gua laper nih kalian laper gak?" Tanya Nana suasana kembali normal. Arini lompat dari bangku
"Oke gimana kalo kita kerumah gua aja" tanyanya semangat
Mereka mengangguk semangat.
"Ayoooo"
Berjalan menguasai jalan. Itulah mereka saling bergandengan walau sampai ketengah jalan. Ketawa ketiak kayak orang gila. Sesekali mereka yang berjalan ditengah tengah berlari saat ada motor atau mobil yang juga ingin melintasi jalanan itu.
Baju seragam khas anak SD rok merah baju putih. Dengan tas di gamblok sebelah tangan menunjukan sekali mereka anak nakal.
Tapi siapa ambil pusing selagi mereka bahagia dan nggak buat orang disekitar merasa kerugian oleh ulah mereka. Itu pikiran sesat empat kawan itu.
Arini dan Melinda alias Memey udah saling kenal dan akrab sejak dibangku kelas satu.
Momen yang paling nggak pernah Arini lupa adalah saat Memey memperkenalkan dirinya dengan nama yang begitu panjang.
"Nama kamu siapa?" Tanya Memey yang kebetulan duduk sebangku dengan Arini.
Hari pertama sekolah membuat Arini tak banyak bicara. Wajah imutnya selalu ia hiasi dengan mulut cemberut.
Arini gak suka sekolah, dan gak mau sekolah. Ia gak suka bergaul dengan teman baru. Katanya mereka akan suka menjaili Arini terlebih lagi tidak ada Gabi. Karna Gabi baru saja masuk TK B.
"Arini" jawab Arini untuk pertanyaan Memey.
"Aku meli Melinda putri juhara Andini Lia" kata Memey menyebutkan nama panjang nya dengan lantang
Arini menatap Memey bingung. Kenapa namanya panjang sekali?? Siap tadi namanya? Batin Arini.
Melihat wajah bingun Arini membuat Memey menahan tawanya
kenapa? Arini mengerutkan alis"Panggil aja Memey" Memey tersenyum manis
"Ouhhhh..." Ia memanggut paham.
Sampai sekarang pun Arini masih menganggap nama Memey sepanjang kereta itu. Memey juga nggan memberi tahunya kalau dia hanya bercanda soal namanya abisnya wajah lugu Arini sangat menggemaskan.
Sejak hari itu hingga detik ini persahabatan mereka terus berjalan. Saling memahami sebelum ada yang bertanya. Saling memberi sebelum ada yang meminta. Benar benar best friend.
Kalau Hana alias mpo dan Wilda alias Nana beda lagi ceritanya.
**Lupa kasih tau kalo cerita ini mengandung hardword:) tapi semoga kalian suka. Biar jelek pahamilah kalau menulis itu butuh pengorbanan....
Vote and komen ditunggu yah...
Malam😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Be Boyfriend
Teen Fiction---Tiga tahun setelah perpisahan--- "Abi.." Arini antusias saat berpaspasan dengan Gabi sahabatnya di persimpangan kompleks. "Ini Arini ya?" Tanya Gabi menunjukan senyum lima jarinya. Arini tersenyum manis. Namun sepersekian detik suasana menjadi ca...