Namjoon pergi dengan tergesah gesah. Dia pun akhirnya sampai di mana posisi seojun berada, namjoon segera menghampiri seojun "apa ada sesuatu yang genting ?" Namjoon dengan mata yang sudah menatap seojun dengan harapan penuh bahwa yonhae di temukan
"Wanita yang mirip dengan kakak ipar, aku sudah berhasil bertemu dengannya" belum sempat seojun menjelaskan namjoon segera menyelaknya "apa dia yonhae ? Di mana dia sekarang ?" Tanya namjoon dengan panik
"Hyung, sabar dengarkan penjelasanku dulu !" Seojun menyangkal pertanyaan namjoon terlebih dulu sebelum pertanyaan itu makin bertambah "wanita itu kabur hyung, kami tidak bisa menemukannya"
setelah mendengar pernyataan yang keluar dari mulut seojun pun membuat tubuh namjoon seperti tak berdaya "aku harus pulang, junhae sendirian" namjoon pergi meninggalkan seojun dengan wajah yang kusut
~~~~~
Saat namjoon masuk kedalam rumahnya dia tidak melihat siapa pun di sana. Sebanyak apa pun namjoon menyebut nama junhae tapi dia tidak menemukan junhae dimana pun.
Dengan perasaan panik dan khawatir dia tersadar bahwa tadi dia membentak junhae, dan namjoon sangat merasa bersalah. Namjoon menelpon kerumah orang tua junhae dan junhae tidak ada di sana
Namjoon menelpon yoongi oppa junhae dan junhae tetap tidak ada di sana. "Junhae dimana kau" namjoon duduk di sebuah sofa dengan tangan yang sudah menutupi wajahnya
Saat namjoon sedang khawatir tiba tiba dia mendengar suara tangisan dari taman belakang, namjoon segera begegas menelusuri di mana suara itu berada. Namjoon melihat junhae yang sedang menangis di samping kolam berenang.
"Junhae" namjoon memanggilnya dan junhae tetap tidak mengubris adanya keberadaan nanjoon di depan pintu. Namjoon berjalan kearah junhae dan menarik tanggan junhae "kenapa kau berada di sini junhae-sii" Namjoon yang tampak menghawatirkan junhae
Junhae tetap diam dia bahkan tidak menjawab pertanyaan namjoon "Junhae ada apa hmm ??" Junhae tetap tidak menjawabnya "ajushi aku lelah, aku akan kekamar duluan" Junhae yang terlihat masih marah berjalan ke arah dalam rumah
"Dia masih marah kepadaku" namjoon berkata dalam hatinya. Dia segera mengikuti junhae dari belakang.
Saat di kamar terlihat sosok junhae yang sudah memunggungi namjoon di kasur ungu miliknya. Namjoon hanya menghela nafas dengan kasar, dia tau hal ini pantas untuk dia dapatkan.
Saat namjoon bangun untuk sarapan pagi, dia melihat sosok junhae yang sedang memasaka di Dapurnya. Namjoon hanya melihatnya dari jauh, dia berniat mendekati junhae, tetapi namjoon tidak yakin Junhae pasti akan menjauh.
Dan tak disangka junhae melihat namjoon dan memanggilnya "kemarilah ajushi aku sudah memasak" Junhae terlihat masih kecewa dengan namjoon dia memaksakan diri untuk memanggilnya.
Namjoon mendekati junhae, "bagaimana tidur mu ? Apakah nyenyak ?" Pertanyaan terlontar dari mulut junhae sebelum namjoon bertanya kepadanya "yee, tidurku sangat nyenyak sampai aku Tidak ingin terbangun" ucap namjoon sambil memberikan senyum canggungnya
"Hahahah, baiklah kita bisa menyambung obrolan ini nanti, chaa sekarang saatnya sarapan"
Junhae menyiapkan sarapan di piring namjoon. Entah mengapa sikap junhae pagi ini seperti seorang istri sungguhan, bukan seperti seorang remaja SMA. Namjoon terpaku dengan sikap junhae.
Saat sudah selesai makan, namjoon melihat junhae yang sedang asik dengan ponselnya. Namjoon mencoba berbicara kepada junhae "Junhae-sii" panggilnya
"Nee, apa ada yang bisa aku bantu ?" Tanya junhae dengan sosok seperti orang dewasa "apa kau masih marah dengan ajushi ?" Namjoon mencoba bertanya tapi jawaban yang junhae berikan membuat namjoon tidak bisa percaya,

YOU ARE READING
PERNIKAHAN YANG TERTUKAR
Fanfictionaku SIM JUNHAE , aku menikah dengan seorang namja lebih tepatnya seorang AJUSHI , seorang namja yang umurnya terpaut jauh dengan ku. Aku menikah denganya bukan karna perjodohan atau karna cinta tapi karna aku menggantikan EONNIE ku yan...