Aku sedang mengikuti kursus biola saat aku berumur 20 tahun di salah satu tempat kursus biola ternama di Semarang.
Mengapa aku memilih kursus biola. Selain Aku suka menggambar. Aku ingin memiliki beberapa keahlian lain.
Sekarang aku bersama dengan Guru les ku yang sering Aku panggil Mas Rey. Namanya Reynald.
Begitu tampan, tinggi, kulitnya bersih putih, dia berumur 25 tahun.
Aku diajari olehnyaa mula mulanya cara memegang biola kemudian Cara memainkanya.
Satu kelas berisikan 5 anak saja. Dan rata rata semuanya adalah wanita.
"Waah mas Rey ternyata ganteng banget yaa aslinya". Gosip teman teman ku.. Aku hanya tersenyum melihat teman temanku mengagumi nya, bukannya Aku tak mengaguminya namun Ak tidak mau terlalu terlihat.
Kita memiliki obrolan group di Line dengan nama "Biola Group". Group itu di buat oleh Mas Rey supaya mudah untuk berkoordinasi dengan kami.
"Hai semuanya, jangan lupa besok pukul 5 sore sudah harus sampai di ruang kelas ya". Info Mas Rey dari group
"Baik Mas Rey". Jawab teman- teman ku.
Aku hanya membaca pesan nya saja sambil duduk dikafe menikmati hujan dengan segelas coklat panas dan roti keju ..
Kemudian pesan di handphone ku berbunyi.
"Mengapa kau tak membalas pesan ku di group?". Tanya Mas Rey yang mengirim kan pesan pribadi kepada ku.
"Maaf mas, lain kali akan saya balas". Aku memang tidak niat membalas pesan itu karena yang terlebih penting adalah Aku membaca pesannya, Aku tidak tau ternyata dia begitu sensitif dengan ini. Pikir ku dengan berdecak sebal.
Aku melihat kearah jendela hujan sudah mulai reda.
"Kamu sekarang berada dimana Red?". Tanya nyaa dalam pesan.
Apakah aku perlu menginformasikan kepada dia mengenai hal-hal pribadi ku.
"Aku sedang berada di Kafe, ada apa Mas Rey?". Jawabku singkat.
"Kafe mana?". Balasnya lewat pesan
"Di Kafe StreetShoot". Jawabku
"Tunggu Aku akan segera kesana".
Jawabnya.. Dan Aku sempat kaget, mana mungkin dia menghampiri ku, bukanya terlalu berharap tapi Aku tidak yakin dia datang15 menit kemudian Aku melihat seseorang membuka pintu Kafe dan yang datang adalah Mas Rey, dengan style yang sederhana menggunakan jaket jeans dengan rambut rapi. Dia bertatapan langsung dengan ku dan menghampiri ku.
"Maaf lama, tadi di jalan arteri ada kemacetan karen pohon tumbang". Terangnya, sambil meletakan hp dan dompetnya di meja
"Iya mas tidak papa". Jawabku..
"Aku mau pesan minum dulu, kamu mau pesan apa?". Tanya nya sambil mengambil dompet nya
"Tidak aku sudah, Kamu saja yang pesan". Sambil menunjuk gelas ku dan tersenyum ke arahnya.
Hpnya berbunyi dan pemberitahuan pesan muncul
"Sayang kau dimana? , Aku merindukanmu". Pesan dari nomor yang tidak di simpan.
Mengapa hatiku panas. Aku bukan siapa siapa mas Rey. Aku akui pesona nya, tampannya sangat sangat aku kagumi.
Mas rey sudah kembali dengan membawa minuman es Cappucino.
"Kamu sering ke sini sendirian?". Tanya Mas Rey
"Tidak terlalu sering". Jawab ku dengan meminum minumanku.
Suasana begitu dingin, aku tak berani melihat ke arahnya karena dia memadangku dengan tatapan mempesona dan tajam.
Kemudian Dia mengambil handphone mungkin ingin membalas pesan dari pacarnya..
Hari sudah pukul 10 malam.
"Mas, Aku mau pulang". Kataku
"Aku akan mengantarkanmu". Jawabnya
"Tidak perlu mas, aku bisa memasan transportasi online". Pungkasku
"Tidak Red aku harus mengantarkan mu". Paksa nya dengan menggandeng tangan ku keluar dari dalam toko.
Begitu hangat di hati saat Mas Rey menggandeng ku, aku senang dan malu.
Sampai diluar toko Aku melepaskan gandengan tangannya, dan dia melihat ku lekat lekat, terdiam kemudian berjalan membuka kan pintu mobilnya.
Di dalam mobil tidak ada pembicaraan sama sekali sampai akhirnya sampailah di depan Kos ku.
"Terimakasih banyak mas Rey, maaf merepotkan mu".
Saat aku hendak membuka pintu mobil mas rey menahan tangan ku dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Selamat malam, selamat beristirahat". Katanya sambil menyelipkan beberapa helai rambut.
Aku tak menjawabnya dan bergegas turun. Mobil nyaa melaju pergi dan aku berusaha mengatur nafas dan mengendalikan jantung ku yang bedetak begitu kencang.
Muka ku memerah dan aku sungguh senang..
***
Diamond Winter
20 Juni 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
R.E.D L.I.F.E
Ficción GeneralTakdir hidup memang tidak pernah bisa di prediksi, jatuh, bangkit, kecewa, hampa, bahagia. Aku merasakan semuanya dalam hidupku, kebohongan yang membuat hidupku kembali terpuruk oleh cerita masa lalu. ~ RED LIFE ~