ch.1

11 0 0
                                    


Sore itu hujan turun deras disertai petir. Toko-toko dan rumah makan yang berada dipinggir jalan raya sepi dari pengunjung, sementara jalan raya tampak ramai lancar. Disebuah gang kecil yang merupakan akses menuju perumahan dibelakang pertokoan, seorang wanita yang tampak masih berumur 20 tahun sedang duduk menepi di lantai emperan samping pertokoan. Bajunya basah kuyup. Wajahnya kotor. Matanya yang tertutup tidak menghilangkan ekspresi lelahnya. Rambut hitamnya juga sangat berantakan. Siapapun setuju bahwa ia terlihat seperti gelandangan.

Beberapa anak kecil yang berjalan melewatinya hanya menertawakan orang yang mereka pikir gelandangan lusuh itu. Seorang diantara mereka bahkan melemparkan sekeping koin 500 ke kepalanya kemudian berlari sambil tertawa. Wanita itu hanya diam tak merespon. 'Kenakalan yang lumrah dilakukan oleh bocah seperti mereka' begitulah pikirnya.

Tak lama kemudian hujan deras berangsur-angsur mereda. Ia mencoba menggerakkan tubuhnya yang sedikit kaku karena kelamaan duduk di lantai yang basah dan dingin. Ia kemudian beranjak berdiri dan meninggalkan tempat duduknya, berjalan menyusuri gang kecil tersebut ke arah perumahan padat yang letaknya dibelakang pertokoan. Udara kota bandung sesaat setelah hujan masih terasa dingin seperti yang ada dalam ingatannya.

Perlahan, pecahan memori dari masa lalunya kembali menyatu dan berputar seperti film jadul. Kehidupannya beberapa tahun sebelum akhirnya ia memulai kehidupan sesungguhnya, ia pernah berpikir bahwa hidupnya saat itu terasa sangat membosankan. Namun kini ia sadar, bahwa saat itu adalah masa-masa yang ia impikan saat ini.

Sebuah gedung dengan dinding bercat biru mulai terlihat. Saat ia sedang berjalan masuk ke gedung itu, tiba-tiba seseorang memanggilnya. " dek nadina?"

Ia yang berjalan sambil melihat lantai jalanan, mulai mendonggakkan kepalanya. Ia cukup terkejut melihat siapa yang memanggilnya.

" pak?" tanyanya dengan suara cukup rendah.

Orang yang dipanggil 'pak' melihatnya dengan tatapan heran, mengapa orang yang ia panggil nadina terlihat sangat kacau bagaikan habis nyebur di kali dekat gang masuk komplek.

" aduhh.. Kenapa kamu basah kuyub begini? Kamu kejebak hujan deras barusan atau habis nyebur ke kali depan komplek? Lihat lantainya jadi basah lagi. Ah ya sudah.. Cepat masuk, nanti kamu bisa sakit. Tadi ada paket yang datang buat kamu. Paketnya udah bapak taruh di rak sepatu depan kamarmu." bapak-bapak itu adalah pemilik kos tempatnya tinggal. Dari pertama ia mengenalnya sampai saat ini pun bapak itu masih saja cerewet.

'Apa mungkin bapak-bapak ini sebenarnya jiwanya adalah jiwa ibu kos yang biasa nagih bulanan? Untung tadi siang sebelum mahluk itu ku bunuh, dia sempet jawab kalo bulan ini udah bayar kos ke bapak, lalu.. Paket? Aku kan gak mesen online. Atau apa dia yang mesen online?' pikirnya.

" ah ya pak, hehe makasih pak," dia tidak ingin berdiri lama didepan bapak kos yang cerewet itu dan menjawabnya dengan cepat sambil berlari menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai 2.

Kamarnya yang berada di ujung lorong langsung terlihat begitu ia sampai di atas. Bila ia berjalan 2 meter kedepan, maka rak sepatunya akan langsung terlihat. Dan benar seperti yang dikatakan bapak pemilik kos, sebuah paket berukuran sedang yang terbungkus dengan plastik hitam tanpa estetika yang disolatip sampai membentuk balok, tersimpan begitu saja diatas rak sepatunya.

'Hmm.. Dia mesen apa ya? Ah coba cek sophi dulu kali ya..' gak lama kemudian ia pun sadar 'njir aku lupa belum pergi ke tukang servis hp.. Hmm.. Mengingat mahluk itu juga berencana mereka singkirkan, apa jangan-jangan ini adalah bom yang mereka kirim untuk mahluk itu? Untuk kami? Argh.. Gatau deh, aku mandi dulu aja'.

-------

'Toko.. xx..yyy..zzzz.. Star? Dia beli apa di toko xxyyyzzzz star? Atau siapa ya yang namanya xxyyyzzzz? Tapi kayaknya aku gak pernah kenal sama orang yang namanya xxyyyzzzz star disana.. Oh disini ada nomor teleponnya toh.. Dan alamatnya? Wah dari luar negri? Pasti ongkirnya mahal nih? Dasar mahluk itu. Kenapa mahluk yang harus gantiin jadi aku itu.... Orangnya boros aamaaatt??'. TT_TT

Queen of The Black RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang