Tupai di pagi buta.

180 12 4
                                    

Satu pekan berlalu semenjak aku dan teman-temanku berbincang di bawah langit malam. Seperti janji kami, hari ini kami akan menonton pertunjukan teater bersama. Pertunjukan Saka Agari oleh tim K3 pada sabtu malam, cukup menjanjikan kesenangan.

"Arion nengok kiri" Kata Haru pada line call.
"ohh oke" Ucapku, sambil melihat haru mengangkat tangannya memberi tanda.

Akupun menghampiri Haru yang sudah bersama yang yang lain. Kami berniat mengisi perut di Food court lantai 5 FX Sudirman sebelum menyaksikan teater hari ini.

"Loh Natsu mana?" Tanyaku sambil menarik kursi untuk duduk.
"Biasaaallahh" Jawab haru.
"Kita kan janjian jam empat, ini udah jam setengah lima lewat kok belum sampai dia?" Tanyaku Kembali
"Lo kaya baru kenal Natsu se-jumat dua jumat aja, ion." Sambar aki.
"Lo juga telat." Ucap fuyu dingin seperti biasanya
"Ya sorry deh, Gue nyariin Earpods gue yang sebelah kiri. Hilang udah hampir sebulan." Ucapku
"Terakhir lo pakai kapan?" Tanya Fuyu.
"Duh lupa gue, kayanya sih pas kejadian waktu itu, yang gue beli es krim." Kataku.
"Di mobil kali jatohnya." Ucap fuyu
"Iya kali ya." Ucapku.
"Eh pesen makan yuk, gue laper" Kata Aki.
"Gue makan Cakwe aja deh, takut kebelet berak nanti pas nonton" Kata haru.
"Dasar beser" Kata aki.

Kami pun bergantian untuk pesan makanan. Aku pun membeli iga bakar, dan teh dalam kemasan. Tidak lupa aku membeli es krim Singapore kesukaanku. Es kirm persegi yang diapit dua roti lembut selalu menjadi makanan penutup yang sempurna bagiku.

"Mas, mau es krimnya dong" Ucapku kepada pria penjaga stan es krim itu.
"boleh, Mas. Mau rasa apa?" Tanya pria itu.
"match...."

Ucapanku terhenti saat ingin bilang matcha. Aku suka Matcha, tetapi entah kenapa es krim matcha mengingatkanku kepada kejadian waktu itu. Aku mengurungkan memesan rasa itu.

"hmmm, cookies and cream aja deh mas" kataku.
"siap mas, mohon ditunggu"

Saat aku menunggu es krimnya siap, aku tidak sengaja melihat Chika keluar dari lift yang jaraknya tidak jauh dari tempatku berdiri, dikuti oleh Helisma. Chika melihatku, Helisma sibuk dengan ponselnya, lagi. Mereka berjalan mendekat dan berhenti di stan es krim yang sama. Entah ada apa dengan aku, mereka dan es krim. Helisma selesai dengan ponselnya, melihatku lalu berkata

"Chik, beli minum dulu yuk" Ajak Helisma.
"hmmm, aku nitip kak eli aja boleh ga? Hehe." Jawab Chika.
"Ikut aja hayukk.." Helisma mengahak kembali
"Ih aku beli es krim, kak Eli beli minum, biar cepet, aku nitip air mineral aja ya hehe." Kata chika
"yaudah deh.. aku mau rasa taro ya es krimnya." Jawab Helisma

Helisma pun pergi meninggalkan aku, chika dan penjaga stan eskrim. Kejadian yang cukup familiar fikirku. Hening diantara keramaian yang ada, membawa suasana canggung di antara kami.

"Mas yang rasa stroberi yogurt sama taro ada engga?" Kata Chika.
"Ada kak, tunggu sebentar ya" Balas penjaga stan es krim itu.

Lalu kembali hening.

"Kakak nonton hari ini?" Ucap chika.
Aku menoleh kepadanya, matanya menuju kepadaku, memperjelas kalau pertanyaan itu untuku.
"Eh, iya chik, diajak temen nonton" Jawabku mencoba tenang.
"Kayanya, udah lama ga nonton ya, kak? Tanya chika kembali.
"Iya, hampir sebulan... kamu perform?" Ucapku basa-basi.
"Iya kak" jawabnya singkat,

Aku bingung untuk berkata, lalu hening kembali. Aku merasa momen itu menjadi momen paling lama untuk menunggu sebuah es krim Singapore disajikan. Masih teringat jelas seperti apa saat terakhir kali aku bertemu dengannya. Dan sekarang aku harus dipertemukan lagi dengan momen yang mirip. Namun tiba-tiba seseorang menyapa ku.

"Eh ion, nonton?" Ternyata Dimas.
"Eh, iya nonton." Jawabku.

Sebenarnya aku tidak terlalu kenal Dimas, aku tahu dia karena kita ber-mutual di Twitter. Tidak biasanya juga dia menyapaku lebih dulu, bahkan aku merasa ini pertama kalinya. Aku merasa aneh dan juga bersyukur karena dengan hadirnya dia, memecah canggung yang aku rasakan.

"Wih sama siapa aja?" Tanya dimas kembali.
"Sama temen-temen gue" Jawabku.
"Nuker tiket bareng dong" Tanya dimas.
"Hmmmm, boleh aja sih" Jawabku, entah kenapa aku merasa ragu.
"Mas, ini es krimnya" Sambar penjaga stan es krim itu.
"Makasih mas, ini struknya mas" Ucapku sambil menunjukan tanda bayar di kasir.
"Gue duluan ya" Kata Dimas, lalu pergi.
"Iya" jawabku singkat.
"Chik, duluan" Ucapku kepada chika yang juga ada di situ.
Chika hanya senyum dan melambaikan tangannya.

Aku kembali ke meja dengan semua makanan yang sudah aku pesan. Natsu pun sudah datang, temanku yang lain juga sudah siap dengan makanannya. Kami pun menyantapnya sambil mengobrol.

Sebatas Delusi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang